Hai apa kabar semua? lama ya aku ga update, oke gak papa hari ini aku mau update lagi. Bismillah banyak yang read sama yang vote.
Lets enjoy!
Sore ini selepas kerja, Lino gak langsung masuk kamar buat bersih-bersih tapi ngerebahin diri di sofa ruang tengah yang kebetulan lagi gak ada penghuninya. Dia juga bingung tumben banget gak ada istri atau anaknya yang nyambut kepulangannya. Malah tadi di depan disambut sama kucing oren gemoynya, sebut saja soongie.
Lagi enak-enaknya mejamin mata, suara seseorang bikin Lino melek lagi.
"Idih enak banget rebahan di sofa" ujar seseorang sambil nimbrung di sofa dan rupanya itu adalah Sindy.
"Bodo amat" jawab Lino
"Emang capek banget ya?" pertanyaan Sindy membuat Lino mengarahkan kepalanya menghadap istrinya.
"Ya lumayan lah, hari ini ada sekitar 3 orang yang program" jawab Lino.
"Uhm kasihan banget suamiku pasti udah kerja keras buat operasi hari ini" usapan lembut Sindy berikan dipipi Lino.
Hal itu lantas membuat Lino mau tak mau tersenyum senang. Ya iyalah gimana gak seneng, pulang kerja dapet perlakuan romantis dari pasangan sendiri. Namun kesenangan Lino tak bertahan lama karena sosok pengganggu aka Sandy.
"Apa apaan neh, pelanggaran. Kartu merah buat tuan Adelino. Misi misi!" ucap Sandy sambil mengambil tempat ditengah antara mama dan papanya.
"Ngapa sih, gak suka banget liat papanya seneng" kalo gak sayang anak mah udah dituker lama kali Sandy sama kucing baru.
"Jatahnya mama sama aku. Papa kan nanti malem" sahut Sandy membuahkan pelototan dari Lino.
"Heh sini kamu!" langsung saja Lino menarik anaknya dan Sandy tidak bisa mengelak dari aksi papanya itu, yaitu menggelitiki.
Sindy yang melihat kejadian itu ikut tertawa. Meskipun suka saling ledek, fakta bahwa keduanya adalah pasangan ayah dan anak itu tidak bisa ditampik. Dan dibalik seringnya mereka berdua saling ledek, mereka itu jelas saling menyayangi.
"Hahahaha udah pa hahahaha mama tolong hahahaha pa udah nanti aku hahaha ngompol"
Lino menghentikan aksinya dan mulai menjauhkan badannya dari Sandy. Tampaknya anak itu kelelahan tertawa.
"Kamu abis futsal dilapangan ya?" tanya Lino saat menyadari anaknya menggunakan jersey futsalnya.
"Iya tadi diajakin Cio lawan abang-abang komplek" jelas Sandy.
"Pantesan, sana mandi!" titah Lino.
"Dih papa juga belum mandi. Ma tuh papanya main suruh aja padahal sendirinya belum mandi" adu Sandy pada mamanya.
"Tau tuh si papa. Sendirinya belum mandi. Mandi sana, kamu juga mandi bau keringet tuh" kini gantian Sindy yang menyuruh keduanya mandi.
"Bentar lah ma, masih keringetan gini" alibi Sandy.
"Iya mandi nih berangkat papa" ucap Lino saat melihat tatapan Sindy.
"Yaudah sana, udah mama siapin juga bajunya" tanpa banyak tanya Lino bergegas mandi.
*****
Selesai dengan ritual mandi, sholat magrib dilanjut sholat isya, kini keluarga kecil ini tengah menanti hidangan makan malam. Sambil menunggu Sindy menata hidangan, Lino sibuk mengecek hpnya kali aja kerjaan tambahan dan Sandy yang sibuk ngelamun, entah ngelamun apa cuma Sandy yang tahu.
"Heh kesambet entar!" tegur Lino saat melihat anaknya ngelamun.
"Hehe"
"Nyengir malah, mikirin apa kamu? Gak mikirin hal jorokkan?" selidik Lino.

KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY FAMILY
Fanfiction"papa pokoknya aku gak mau tahu besok gantiin ps aku titik" - Sandy Calvian Ananta "pa hari ini mama males masak, makan malem diluar aja yuk" - Sindy Emilia Ananta "heh ini siapa yang naroh dori diatas lemari?" - Adelino Hardi Ananta lihat keseruan...