Apes

141 21 10
                                    

Pagi ini Sindy agak gedeg sama anaknya, gimana enggak coba udah tahu sekarang jam masuk sekolah tapi ada aja alasannya biar gak berangkat. Dari yang mulai alesan sakit perut lah pusing lah sampe demam, padahal anaknya gak kenapa-kenapa. Lino sendiri udah jengah ngadepin Sandy pagi ini, dia bingung mau nungguin anaknya selesai drama nanti bakalan telat tapi kalo dicut anaknya ngambek jadi dia nonton aja.

"Berangkat gak kamu!" gertak Sindy.

"Gak mau maaaaaaaaaaaaaaaa" rengek Sandy.

"Heh mama aduin sama kakek sama opa ya kalo kamu nakal biar dimarahin kamu" ancam Sindy.

"Gak mau maaaa aku gak mau berangkat"

"Ya kenapa gak mau, ada apa sama hari ini hmmm", Sindy udah kelewat gemas dengan anaknya yang random tiba-tiba.

"Ya pokoknya ga mau"

Lino udah muak alhasil dia turun tangan sekarang. Dia heran anaknya udah pake seragam lengkap tiba-tiba merengek gak mau berangkat.

"Berangkat atau semua fasilitas kamu papa tarik!"

"Paaaa" semakin melaslah anak ini.

"Ya sekarang kenapa kamu gak mau berangkat?" tanya Lino dengan tatapan mengintimidasinya. 

Melihat tatapan papanya Sandy jadi merinding,soalnya kalo udah begini papanya gak bisa dibohongin. Dan mau gak mau Sandy kudu harus wajib jujur tentang alasannya gak mau berangkat sekolah.

"Sandy gak mau berangkat soalnya guru fisika hari ini galak" ucap Sandy lirih sambil menunduk.

"Perkara itu doang?" tanya Sindy tak percaya dengan alasan anaknya yang kurang logis buat dia ataupun Lino.

"Ambil tas, papa gak mau denger alasan apapun lagi, papa tunggu dimobil!"

Tanpa banyak bicara lagi Lino meninggalkan anak dan istrinya menuju mobilnya. Jujur saja dia sudah telat bekerja cuma karena anaknya yang mendadak random.

"Udah sana cepet samperin papa daripada papa makin marah sama kamu", mau ikutan marah gak sanggup Sindy tuh karena wajah melas dan takut anaknya pas lihat papanya tadi. Sandy sendiri mau gak mau harus ngikutin papanya, daripada makin marah dan dia dicap anak durhaka kan ya.

Dengan berat hati Sandy pamitan dan pergi ke sekolah dengan resiko dia telat dan dihukum sama guru bk atau anak osis bagian kesiswaan karena molor hampir ehem sejam.

*****

Dan benar saja sampai di sekolah dia sudah disambut oleh guru bk cantik tapi galak. Langkahnya makin berat buat turun dari mobil. Setelah pamitan sama papanya, Sandy langsung jalan dengan langkah males banget.

"Hehe pagi bu" 

"Kenapa telat?" tanya guru bk.

"Ehm kesiangan bu"

"Hormat bendera sampe jam istirahat!", setelah memberikan hukuman itu guru bk itupun pergi ninggalin Sandy yang melotot tak percaya.

"Edan tuh guru, hormat sejam setengah panas anjir" gumam Sandy.

"Sandy Calvian Ananta, kalo kamu masih berdiri disana hukuman kamu ibu tambah!"

Mendengar teriakan guru bknya langsung ngacir lah anaknya bapak Lino dan ibu Sindy ini daripada ditambah hukuman.

*****

Jam sudah menunjukkan pukul 09.25 dan sebentar lagi bel istirahat bunyi, tapi Sandy masih sibuk dengan hukumannya. Kelima sahabatnya yang melihat dari balik jendela kelas menatap prihatin. Mau nolong tapi takut soalnya guru fisika masuk jam pertama dan terkenal galak banget padahal cuma guru pengganti. Dan alasan utama Sandy gak mau masuk ya ini.

HAPPY FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang