"SANDYYYYYY SINI KAMUUUUU!!!!!!!!!!!!!!"
Pagi ini kediaman keluarga Ananta sedang dilanda badai suara. Ya itu tadi suaranya Lino karena pagi pagi udah dikerjain sama anaknya. Dan diluar Sindy cuma bisa nahan malu sambil minta maaf karena suara Lino yang kedengaran sampai luar. Mana posisi dia lagi belanja di tukang sayur pula.
"Maaf ya buk hehe."
Setelah selesai membayar, Sindy lekas masuk ke dalam rumah dan mendapatkan Sandy yang tengah bersembunyi di area sempit dan Lino yang tampak menarik anaknya keluar dari persembunyiannya.
"Sini gak!"
"Gak mau"
"Sini gak!"
"Gak mau papa"
"Ehem", suara Sindy menginterupsi keduanya.
"Adek/papa yang mulai" jawab keduanya kompak.
"Kenapa lagi kali ini? Malu tau kedengeran sampe luar, mana rame pula"
"Nih anak kamu yang mulai, siapa suruh bangunin orang pake acara teriak teriak mana anarkis pula"
"Ya papa gak bangun bangun dari tadi, kan bilangnya mau lari pagi", pembelaan Sandy part 1.
"Ya kan bisa dengan cara baik baik, ini yang kamu bangunin orang tua kamu sendiri, mau kualat kamu?"
"Ya siapa suruh susah dibangunin", pembelaan Sandy part 2.
"UDAH STOP!"
"Kalian tuh ya, gak bisa banget liat mama tenang dikit tanpa ngamuk. Ini lagi yang tua udah janji juga sama anaknya kenapa gak bangun bangun...""Ya kan aku kecapekan sayang, tau sendirikan kalo aku pulang tengah malem karena operasi gede" sahut Lino.
"Aku belum selesai ngomong. Ya kalo gitu gak usah janjiin anaknya kalo tau gak bisa nepatin. Kamu juga dek, lain kali kalo bangunin papa jangan gitu lagi gak sopan itu namanya."
"Iya mama maaf" lirih Sandy.
"Minta maaf sama papa, jangan sama mama"
"Mama marah ya?" Tanya Sandy sekali lagi.
"Iya kan mama marah?""Huh...enggak mama gak marah, mama cuma ngingetin aja. Udah sekarang baikan dan bantuin mama masak, masalah lari pagi ganti jadi lari sore sekalian nanti sama mama"
Setelah itu Sindy meninggalkan suami serta anaknya yang masih pada posisi yang sama. Bedanya Sandy hanya menunduk tidak berani menatap papa atau mamanya.
"Udah sini keluar kamu", Sandy hanya menurut pada papanya.
"Sini, ututu anak papa. Maafin papa ya, lain kali jangan gitu ya" ucap Lino sambil memeluk anak semata wayangnya.
"Maafin adek pa hiks"
"Dih nangis. Udah cup cup cup udah gede lho kamu nanti dicengin sama anak tetangga yang masih tk kamu"
"Hih enggak mau, masa dicengin sama bocil prik sih"
"Ya makanya jangan nangis. Udah ayok bantuin mama"
*****
Seperti yang dibilang sama Sindy tadi pagi, sore harinya keluarga ini bersiap untuk melakukan jogging. Gak perlu jauh jauh sih, cuma di taman kota yang memang kebetulan selalu ramai sama orang - orang yang lagi olahraga. Kaos oblong, celana training, sepatu olahraga, handuk kecil, botol minum semua sudah ready. Sekarang tinggal nunggu Lino ngeluarin mobil buat ke taman kota karena jarak dari rumah cukup jauh.
"Yuk masuk!" ajak Lino.
"Dek kamu masuk dulu sana, mama mau ngunci pintu rumah sama nutup gerbang" perintah Sindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY FAMILY
Fanfiction"papa pokoknya aku gak mau tahu besok gantiin ps aku titik" - Sandy Calvian Ananta "pa hari ini mama males masak, makan malem diluar aja yuk" - Sindy Emilia Ananta "heh ini siapa yang naroh dori diatas lemari?" - Adelino Hardi Ananta lihat keseruan...