°Д°MWF-18°Д°

14.5K 1.4K 175
                                    

Selamat Reading😾

.
.

2 hari setelah kejadian Supermarket, Amaya sudah mencari seluruh data diri gadis itu dan dia tentunya akan balas dendam.

Amaya tak suka miliknya dicela orang lain, baik seorang gadis sekalipun.

Saat ini, Amaya sedang melihat berkas data diri yang dia dapat dari orang suruhannya.

"Lona Bravesia, lahir tanggal 25 September. Pacar Erga? Keponakanku?. Hemm jadi apa yang harus aku lakukan tapi itu tidak membuat Erga jadi gila.."

Amaya tentu tau, Erga itu memiliki kelainan, selain cacat. Erga juga punya Anxiety dan serangan panik, kalau Erga sampai stress dia bisa mengamuk tak karuan.

Atau, tantrumnya bisa kambuh.

Dan tentu saja itu memicu mentalnya yang terganggu.

Tapi bisikan setan merasuki Amaya, dia benar-benar benci pada gadis bernama Lona itu.

Dia menghina Neza sedemikian rupa didepan khalayak banyak.

"Aku akan membunuhnya." desis Amaya jelas.

Tentu saja, membunuh gadis itu mudah bagi Amaya. Dia meraih ponselnya dan menelepon seseorang.

"Halo,"

"Saya, Nyonya."

"Saya mau, hari ini kalian habisi gadis bernama Lona Bravesia, ikuti dia sekarang dan langsung bunuh dia." perintah Amaya dingin.

"Baik nyonya."

Seringai puas terlihat diwajah Amaya, dia menyimpan kembali ponselnya lalu berjalan keluar dari ruang kerjanya.

Jam segini, nampaknya Neza lagi nonton di ruang tengah. Omong-omong soal Perusahaan, kini Amaya memerintahkan Yonka untuk mengambil alih.

Tapi perusahaan itu tetap milik Neza.

"Sayang, lagi apa?." tanya Amaya begitu melihat Neza sedang sibuk didepan kulkas 4 pintu mereka.

Neza mendongak, dia memberikan senyum lebarnya sampai menunjukan gigi putihnya yang rapi.

Perlahan dia berdiri, dan memberikan 1 es krim pada Amaya.

"Aku, lagi makan es krim. Ama mau?." ujarnya lembut, benar sih.

Soalnya disudut bibirnya itu ada sisa es krim vanilla. Amaya memilih untuk memeluk pinggang Neza dan mencium sudut bibirnya.

"Tumbenan, kamu biasanya makan es krim pagi loh sayang. Ini masih jam 8 malam." ujar Amaya lembut.

Neza menggeleng pelan. "Gatau, aku lagi pengen aja." bisiknya.

Amaya teringat sesuatu, terakhir kali dia main sama Neza itu 2 minggu yang lalu sebelum dia masuk RSJ.

Dan Amaya, sudah telat datang bulan.

"Apa iya aku hamil..." nampaknya, Amaya harus memeriksa kan diri di Dokter kandungan.

Maybe gejala ngidam dirasakan Neza, gak papa kok. Lagipula Amaya tak akan menggugurkan kandungannya, dia sayang pada Neza.

Jadi, tak masalah nampaknya membangun rumah tangga kembali bersamanya.

"Anter aku yuk." ajak Amaya lembut.

Neza yang tadinya sedang menjilati es krim lantas memandang Amaya penuh. "Mau kemana sayang?." tanya nya lembut.

Amaya gemas sekali rasanya, dia mencium pelan bibir Neza lalu menarik diri. "Periksa kandungan." jawabnya.

Tapi...kenapa reaksi Neza sedikit aneh.

Dia terkaku mendengar kata kandungan, matanya seolah menunjukan rasa takut yang besar.

"Kenapa sayang?." tanya Ama khawatir, ada apa sama suaminya ini.

Neza membuang es krimnya lalu melepaskan pelukan Amaya, dia memundurkan tubuhnya perlahan dengan tangan dan kaki yang gemetar.

"A-aku gak enak badan, kamu pergi sama supir aja ya..maafin aku." Neza langsung pergi begitu saja meninggalkan Amaya yang terheran.

Yah..tak masalah juga sih kalau Neza gamau, lagian Amaya ada baby boy yang seorang Dokter Kandungan.

Dia akan mengabari Baby boynya dulu sebelum pergi.

































Bersambung😾

Adegan yang disuruh Amaya soal pembunuhan Lona, ada di cerita Grumpy Erga chapter 19 nanti.

Married With Femdom. [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang