‹•.•›Extra-1‹•.•›

13.3K 1.1K 77
                                    

Aku lagi mager kalau mau lanjut lapak Doni-Gita, soalnya komennya sepi. Jadi aku kemari dulu hehe.

Met baca, jan lupa vote dan komen😾
.
.

KEDEKATAN Amaya dengan Reza yang notabene nya lebih mudah 10 tahun dari Amaya sudah terjalin 2 minggu belakangan.

Amaya hanya melampiaskan kerinduannya pada Neza dengan cara memandang mata milik Reza.

Walau sebenarnya Amaya tau, bahwa Reza tak beranggapan begitu.

Reza salah paham pada kedekatan mereka, Reza merasa Amaya menyukainya padahal sebenarnya Amaya hanya ingin memandang mata Reza.

Amaya tak mau semakin dekat dengan Reza, jadi dia memutuskan untuk menjauhi Reza mulai sekarang.

Amaya tak mau jika cowok manis itu, salah paham pada hubungan mereka.

Amaya tak semudah itu membuka hati kembali setelah ditinggal pergi Neza, jadi daripada nanti Reza terluka lebih dalam.

Lebih baik Amaya berhenti.

Dia memblokir kontak Reza, dia tak akan menjemput Reza untuk dibawa jalan-jalan sebentar.

Tidak, Amaya akan berhenti.

Cowok itu masih terlalu muda, Amaya tak mau Reza menghabiskan masa muda dengan janda sepertinya.

Ayolah, Amaya ini sudah 27 tahun.

Bukan lagi jodohnya anak-anak seperti Reza.

Lagipula Amaya tak berminat menikah lagi, dia masih mencintai Neza.

"Terima kasih Amaya." Amaya tersenyum manis lalu mengangguk pelan.

Dia berjalan keluar gedung pemotretan, hari ini dia mau langsung pulang saja. Tak mau terlalu lama disini.

Takutnya Reza datang, rencana untuk menjauhinya bisa kacau.

"Nona Ama, ada anak SMA yang nungguin Nona dilobby." mendengar laporan Security itu. Membuat Amaya berdecak sebal.

Dia melangkah lebih cepat, dan benar saja. Reza berdiri bersandar didekat pintu masuk, ditangannya ada tas yang Ama tebak isinya makanan.

Reza ini hobinya memasak, jadi tak heran jika Reza membawakan Amaya makanan.

"Mau apa kamu kemari?." tanya Amaya langsung begitu sampai.

Reza menoleh, dia memberikan senyum lebar manisnya pada Amaya.

"A..ma.." dan sebenarnya, Reza ini tidak bisu.

Dia hanya malu mengeluarkan suaranya karena, suaranya terlalu feminim untuk seukuran cowok remaja.

Dan yah, Reza ini sedikit gagap.

Amaya diam. "Kenapa kamu kemari?." tanya Amaya sekali lagi.

Reza memberikan tas tupperware itu pada Amaya. "T-tadi..aku..nyo..ba..resep baru..hehe..untuk..kamu." ujarnya antusias.

Amaya terdiam, melihat senyum polos anak ini membuat Amaya merasa jadi perempuan jahat.

Perlahan Amaya menerima tas itu, lalu menatap Reza lembut. Mata itu, mata yang membuat Amaya selalu teringat pada Neza.

Amaya tak tahan untuk tak sedih.

"Reza..mulai besok kamu gausah datang kesini ya, gausah bawain aku makanan lagi." ujar Amaya lembut dan berhati-hati.

Reza menatap Amaya lekat, senyum nanar yang dari tadi dia tahan akhirnya muncul juga.

"Ke..napa?..a-apa karena..a-ku..g-gagap?..k-kamu juga b-blokir nomer a-aku..s..alahku..a..pa?." lirih Reza dengan nada bergetar.

Matanya mulai berair. Perlahan Amaya memeluk Reza erat dan mengelus punggungnya.

"Maafin aku, maaf. Kita gak seharusnya kenal dan dekat, usia kita beda jauh, aku gabisa biarin kamu sama wanita kayak aku. Jadi, sebelum perasaan ini semakin dalam, lebih baik kita menjauh."

Reza mencengkram cardigan yang Amaya pakai lalu menangis kuat, dia gamau menjauhi wanita ini.

Jantungnya selalu berdebar dan dia yakin kalau dia itu suka pada Amaya.

"Dan..soal jantung kamu..mungkin itu bukan murni perasaan kamu. Jantung itu kamu bilang punya Neza kan? Itu debaran milik Neza, kamu gak suka sama aku Reza, kamu gabisa ngartiin arti debaran kamu."

Reza menggeleng keras, dia menatap Amaya dengan tatapan penuh luka.

"R-reza suka sama..A-ama..hiks..i-ini bukan debar Neza..bukan..hiks..i-ini debar Reza..R-reza suka sama Amaya..jangan jauhi..hiks..Reza.." mohonnya menyayat hati.

Amaya hanya mampu tersenyum miris lalu mengecup dahi Reza lembut. "Maafin aku, selama ini aku nganggep kamu sebagai Almarhum suami aku. Maafin aku Reza, maaf.." lirih Amaya.

"G-gak papa..hiks..Amaya gak papa anggap..R-reza sebagai Neza gak papa..hiks..asal Ama gak jauhin..hiks..Rezaaa..huaaaa.."

Lihatlah, melihat Reza menangis mengingatkan Amaya kembali pada Neza.

Gabisa, kapan Amaya bisa move on jika terus bersama Reza, dia akan terus dihantui bayang-bayang Neza.

Perlahan Amaya mundur dan menarik jarak dari Reza. "Maaf Reza, mulai sekarang anggap kita ini adalah orang asing kembali." putus Amaya lalu berjalan keluar gedung.

Meninggalkan Reza yang terduduk lemas dilantai dan menangis.

Kenapa harus begini nasibnya, menyukai wanita yang lebih tua darinya dan menjadi orang yang mendapat donor dari mantan suami wanita yang dia suka.

Ini tidak adil bagi Reza.

"A-aku gamau..hiks..plis..Reza gamau kehilangan Ama..hiks..gamauu..hiks..ugh..hiks.."

Kenapa dia harus terlahir 10 tahun lebih lama dari Amaya..jika saja Reza lahir ditahun yang sama atau 2 tahun lebih lama itu masih mending.

Mereka terpaut 10 tahun. Jarak yang terlalu jauh..

Reza gak tahan, dia bisa gila.















Bersambung kalau udah 250 vote dan 150 komen no spam le~

Married With Femdom. [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang