"Lo minta kepsek buat pertimbangain band sebelah?"
Heksa mengangguk ringan, tangannya sibuk memindahkan makaroni dari toples ke mulut.
"Makaroni gue jangan di abisin nyet" Rigel yang baru saja turun berganti baju menegur. Heksa kalo namu suka gak tahu diri.
Heksa hanya berdehem tapi mulutnya tetap lanjut mengunyah.
Heksa, Leo ditambah Rigel duduk diambal karpet. Sedangkan Oni duduk disofa single bersebelahan dengan sofa panjang yang diduduki Abigel.
"Tumben? Ini lomba besar kalo lo lupa. Dan kita semua udah berjuang banyak buat lomba ini" ujar Leo yang nampaknya tidak setuju dengan keputusan Heksa.
Abigel mengangguk setuju, "kita udah nyiapin lagu dari jauh-jauh hari buat lomba ini loh, Sa. Jangan sampai malah mereka yang maju"
Heksa malah terkekeh pelan mendengar ucapan Abigel, "Percaya deh, mereka gak ada apa-apa nya. Kasian aja gue, pengajuan band mereka selalu ditolak kepsek sejak kelas sepuluh" ujar Heksa remeh. Tak lama kepala nya di geplak dari belakang. Siapa lagi pelakunya kalo bukan Rigel.
"Mulutnya dijaga anjing. Jangan jumawa dulu!" tegurnya.
"Gak jumawa tapi jujur apa adanya" ujar Heksa membela diri sembari membrengut sebal.
Leo hanya geleng kepala dengan tangan sibuk mengganti channel, "acara jaman sekarang kenapa banyak yang gak guna sih?" gerutunya pelan. Lalu melempar asal remote karena tak kunjung menemukan acara yang bagus.
"Tapi mereka semua nyebelin asal lo tahu. Setiap gue sapa dengan ramah dan penuh ketulusan pasti langsung disinisin. Apalagi itu tuh si Githa Gutawa" celetuk Leo merebahkan diri. Capek juga ternyata hari ini, padahal kegiatannya cuma caper ke kelas sebelah.
Abigel yang mendengar itu lantas tertawa, "Dia emang begitu kalo udah gak suka sama orang"
"Kok lo tahu?" selidik Rigel pada kembaran nya.
"Mantan gebetan"
"ANJIR! SERIUS LO?!"
Oni yang kebetulan ada di belakang Leo dengan suka rela menggeplak kepala cowok itu keras.
"Rumah orang bego"
Leo meringis, "sorry"
"Sejak kapan?" tanya Heksa menatap Abigel penuh curiga. Pasalnya tidak ada yang tahu masalah itu, bahkan kembaran nya sendiri nampak kaget.
"Awal kelas sepuluh, sebelum rame antara the kings dan Queen's. Sebentar doang sih deketnya abis itu dighosting gue" jelas Abigel. Yang lain langsung ketawa ngakak mendengar seorang Abigel dighosting cewek, sesuatu yang langka.
"Pantes tiap Githa liat muka lo kayak mau ngebunuh" ujar Leo sambil ngakak.
Abigel mendecak, kakinya menendang punggung Leo hingga pemuda tersungkur ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kings & Queen's
Teen FictionDi SMA 18 Panduswara, ada dua band yang saling tidak akur satu sama lain. The King5 dan Queen's. Berawal dari perebutan posisi untuk menjadi perwakilan sekolah di festival band tingkat nasional. Kedua kubu di hadapkan situasi yang tak terduga. Sep...