12

1.5K 55 27
                                    

Welcome, Happy reading gaess!!
Semoga sehat selalu ya Moosky:)

***

Kringg Kringg Kring!!

"Liaa!" suara teriakan cowok terdengar dari luar kelasnya bersamaan dengan bunyi bel sekolah, membuat gadis itu menoleh sekilas ke arah luar dan yang ia dapati hanyalah seorang Anji,kakak kelasnya.

"Eh lo di tunggu Azka di parkiran." ujar Anji dengan tidak sopan cowok itu langsung memasuki kelas Lia tanpa permisi terlebih dahulu.

"Ck, kenapa lagi sih tuh orang?" kesalnya merasa terusik dengan kehadiran Azka di hidupnya.

"Katanya balik bareng dia!" ujar Anji lagi.

"Anjing, gue baru ingat." ujar Lia ketika mulai mengingat kembali kejadian di rooftoop tadi.

"Aih, maneh teh anjeun hilap." sambar Banyu yang tadi memang menyusuli sahabatnya itu.

"Gue duluan ya, buruan!" pamit Anji keluar dari kelas Lia kemudian menarik paksa Banyu yang baru memasuki kelas itu, sedangkan yang di tarik merenggut kesal. "si anjing gue baru aja nyampe."

Dengan susah payah Azka mengeluarkan motornya dari area parkiran bisa diperkirakan motornya itu sangatlah berat. Dari kejauhan Lia yang melihat itu buru-buru berlari ke arah Azka berniat membantu cowok itu.

"Minggir!" sentak Azka ketika Lia menghalangi jalan keluar motornya.

"Biar gue bantu." balas Lia dengan senyum paksanya. Mendengar itu sontak Azka mengangkat kepalanya untuk menatap gadis di hadapannya ini, postur tubuh yang kecil dan tinggi minimalis membuat Azka ragu dengan ucapan gadis itu barusan.

"Kecil." ujar cowok itu membuat Lia berdecak kesal.

"Naik!" titah cowok itu ketika berhasil mengeluarkan motornya dari area parkiran.

Lia pun terkesiap dan langsung menaiki belakang motor cowok itu dengan sigap gadis itu memegang bahu cowok itu membuat Azka menaikan satu alisnya.

"Gak usah kepedean!" ujar gadis itu tak mau Azka berpikir aneh-aneh tentangnya.

Kemudian setelah itu motor sport milik Azka melesat membelah jalanan yang sedikit macet dengan sengaja cowok itu menaikan kecepatan motornya membuat Lia yang berada di belakang tersentak kaget, melihat itu Azka terkekeh kecil.

Selama 35 menit menempuh perjalanan kini keduanya telah tiba di apartement Azka, sesuai yang di ucapkan cowok tadi. Di antara keduanya tidak ada yang memulai pembicaraan terlebih dahulu, hingga dengan sedikit paksaan Lia memulai pembicaraan terlebih dahulu. Jujur gadis itu tidak pernah suka jika berada di kondisi canggung seperti ini.

"Kenapa gak kerumah lo aja?" tanya gadis itu membuat Azka menoleh ke arahnya sekillas kemudian menjawab pertanyaannya.

"Ini." jawab cowok itu.

"Ha? gimana?" jujur saja Lia tak mengerti dengan ucapan cowok itu.

"Buatin gue makanan." pintah cowok itu kemudian menghamburkan dirinya di atas sofa.

"Gue cap-"

"Cepet!" titah cowok itu lagi tak ingin di bantah. Mendengar itu Lia langsung menghentakan kakinya seraya melangkahkan kakinya menuju dapur milik cowok itu.

Tangannya mulai mengotak-ngatik chiller yang berada di dapur tersebut, mencari sesuatu yang bisa olah untuk menjadi makanan. Namun yang ia temukan hanyalah sari roti, keju dan meses dalam chiller. Mencoba berpikir keras apa yang akan ia buat dengan tiga bahan itu namun, hal itu hanya mempersulitkan pikirannya yang sempit tentang dunia dapur dan sebagainya.

Dengan malas cewek itu kembali ke depan untuk mengambil handphonennya belum sempat Lia melangkahkan kakinya bendah pipih itu sudah didepan matanya,tanpa berpikir panjang ia langsung menerimanya. Melihat Azka yang tak beranjak dari tempatnya, Lia pun bersuara untuk mengusir cowok itu.

"Mending lo pergi deh, ganggu fokus gue."

"Shit,salah ngomong lagi." batin cewek itu kemudian dengan cepat cewek itu kembali bersuara.

"Maksud gue-" belum sempat Lia menyelesaikan ucapannya Azka sudah berlalu pergi membuat gadis itu bernafas legah.

***

"Gimana?" tanya Arka ketika Kemal baru saja memasuki markas.

"Dia Dischelia Molly siswi berpreastasi di SMA Nandana dua bersaudara." jelas Kemal mengerti dengan arah pembicaraan Arka.

"Orang tuanya?" tanya Arka merasa kurang puas dengan info yang diberikan oleh Kemal.

"Meninggal." merasa cukup Arka mengangguk paham seraya menepuk pundak sebagai tanda ucapan terima kasihnya.

"Ju, usik cewek itu sampai Azka terpancing."

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung.

_________________________

Gimana kabar kalian? Semoga sehat²selalu ya🥰

A Z K A L I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang