Pirate's Most Arrogant and High Profile Man

646-650

Gedung Gaia.

kantor.

Di sofa yang nyaman, ada sosok dengan piyama renda tergeletak di lantai dengan rambut merah anggur keriting panjang yang tergantung di tanah, dan dia bisa mencium bau ikan asin, kemalasan, dan tanpa tulang dari jauh.

Tidak jauh dari situ, Napoleon dan Hades (Power Rock) juga sedang tidur siang.

Meniup lepuh hidung.

"memotong!"

Betty sedang memegang dua cangkir kopi, dan matanya penuh dengan jijik ketika dia lewat.

Bukan orang lain yang berbaring, itu Baccarat.

Dalam keadaan ini, itu persis sama dengan bos bodoh sebelumnya.

Ini seperti ikan berlumpur, tanpa nafsu, dan asin.

Onsetnya enam bulan lalu.

Tiba-tiba, suatu hari, Bacara tampaknya telah kehilangan semua energi dan energinya. Dia tampak seperti tidak tertarik pada apa pun. Seluruh orang itu tampak seperti tanpa tulang. Itu hanya genangan lumpur kecuali berbaring datar atau berbaring.

Hal yang sama berlaku untuk Bowness.

Sekarang saya tidak bisa memutuskan di mana harus berbohong, seperti orang mati, satu-satunya perbedaan adalah saya masih bernafas.

"Sepertinya itu benar-benar alasan untuk memakan buah iblis kedua! Secara tidak langsung kehilangan semua minat dan keinginan."

Meletakkan secangkir kopi di atas meja Stutsi, Betty berjalan ke posisinya dan meletakkan kakinya di atas meja, sangat nyaman menikmati secangkir kopi pertama di sore hari.

Stucci mengangkat kepalanya, menyapu sehelai rambut dari depan dahinya ke pangkal telinganya, lalu mendorong kacamata di pangkal hidungnya, melirik Bacara yang sedang berbaring di sofa, menyesap kopi, dan berkata, "Saat ini, itu tidak terlalu besar. Sequelae."

"Sampah ini!"

Betty mendengus kecil.

Sejak Bacara menjadi ikan asin dalam enam bulan terakhir, pekerjaan dia dan Stutsi meningkat.

Tidak ada alternatif.

Wow!

Dinding emas di samping jendela dari lantai ke langit-langit dipisahkan, dan aku melihat Kaos Goyo berbaring di atas Zeus, berbicara dengan Prometheus di sampingnya, berbicara dan tertawa.

"Xiaopu, aku tidak menyangka kamu orang ini cukup bernafsu, itu semua lintas ras!"

Kaios tampaknya telah menemukan Dunia Baru, dan memandang Prometheus dengan senyum penuh nafsu.

Prometheus tersipu dan masih mengepul.

Sepertinya malu.

"Ayah, saya pikir Prometheus tidak bersih, mari kita tinggalkan!"

Zeus tampak jijik, seolah-olah Prometheus sangat kotor, dia takut menginfeksi dirinya sendiri.

"Haha~"

"Kamu sudah dewasa, dan kamu berada pada usia di mana kamu tertarik pada sesuatu!"

Kaios menahan ketidakbahagiaannya, dan mengubah posturnya semakin dia memikirkannya, semakin lucu dia.

Selama tiga hari di distrik lampu merah, Prometheus secara bertahap ditaklukkan oleh para geisha itu, dan dia terpesona oleh kelembutan berbagai gunung, dan dia memerah setiap kali dia dianiaya.

Adegan itu seperti sedikit terjebak di sudut, tidak berpengalaman dan polos dan imut.

sia-sia.

Dua tatapan tajam datang, jika itu bisa terwujud, saya khawatir Kaos telah ditikam ke sarang lebah.