Ain't nobody hurt you like I hurt you
Tak ada yang menyakiti mu seperti aku menyakitimu
But ain't nobody need you like I do
Tapi tak ada yang mencintaimu seperti aku mencintaimu
I know that there's others that deserve you
Aku tahu ada orang lain yang lebih pantas untuk mu
But my darling, I am still in love with you
Tapi sayangku, aku masih mencintaimuBaby, you look happier, you do
Sayang, kau terlihat lebih bahagia, ya tentu
I know one day you'd fall for someone new
Aku tahu suatu hari kau kan jatuh cinta pada seorang yang baru
But if he breaks your heart like lovers do
Tapi jika dia menghancurkan hati mu seperti yang orang lain lakukan
Just know that I'll be waiting here for you
Ketahuilah, aku akan menunggu di sini untuk mu• Happier-Ed Sheeran
***
Sakura membasuh wajahnya beberapa kali dengan air dingin untuk menghilangkan rasa mabuknya. Ia mengamati wajahnya dari cermin besar dihadapannya –tampak menyedihkan. Sepertinya ia semakin kurus, tulang pipinya tampak lebih menonjol.
“Sakura.” Sebuah suara berat memanggilnya dari arah belakang. Sontak Sakura langsung menoleh.
“Sasuke?!” Ia terkejut memilhat keberadaan pria tersebut, bagaimana dia bisa masuk ke dalam toilet wanita. “Kenapa kamu kesini?!” itu bukan pertanyaan, tapi pengusiran secara halus.
Sasuke tidak menjawab, dia sibuk mengamati penampilan Sakura dari atas ke bawah dengan tatapan menilai. Satu tangan Sakura refleks menutupi belahan dadanya yang cukup terekspose karena ia menggunakan gaun dengan model belahan dada yang rendah. Sementara satu tangannya lagi berusahan menarik-narik turun gaunnya untuk menutupi paha putih mulus miliknya, ya walaupun itu percuma karena gaun itu memang di desain mini. Tapi tatapan Sasuke pada tubuhnya sungguh membuatnya tidak nyaman.
Sasuke tersenyum miring melihat gelagat Sakura yang merasa terintimidasi. “Kamu sangat paham sekali dress code seperti apa yang cocok untuk datang ke tempat seperti ini. Penampilanmu sangat mambaur dengan orang-orang disini. Aku kagum, bahkan aku sampai tidak bisa membedakan antara kamu dengan wanita-wanita yang ada disini. Kalian terlihat sama saja.”
Sakura mengerang geram dengan sindiran Sasuke itu, ingin rasanya ia ingin memberi pelajaran pada mulut licin pria itu. Sakura menghela napas panjang berusaha meredam emosinya, ia tidak boleh terpancing emosi, kalau itu terjadi berarti sama saja ia membenarkan ucapan Sasuke.
“Sebenarnya aku sangat-sangat tidak membutuhkan komentar darimu. Tapi, terimakasih, aku anggap itu sebagai sebuah pujian.”
“Lalu kamu bangga? Berpakaian ketat serba terbuka, berkumpul dengan para lelaki di klub malam, mabuk-mabukan, kamu bangga bertingkah murahan seperti itu?”
Emosi Sakura yang tadinya sudah mereda kini justru menjadi naik pitam. Kata-kata penghinaan dari Sasuke sangat merobek harga dirinya. Seharusnya Sasuke tidak perlu berkata seperti itu jika ingin menegurnya, karena dia kenal betul seperti apa Sakura. Seumur hidupnya, Sakura belum pernah masuk kedalam dunia malam seperti ini, berkat Sasuke yang menjaganya dengan baik.
Sakura adalah wanita penurut yang sangat ramah, penuh kelembutan, dan sopan. Namun malam ini ia hanya ingin bebas, ia ingin punya teman-teman, dan ia ingin melepaskan kesakitan hatinya karena kepergian Sasuke. Ia tak mau lagi hidup di bawah bayang-bayang Sasuke oleh karena itu ia ingin merubah sedikit cara hidupnya. Karena jika ia hidup monoton dengan cara yang sama, ia tidak akan bisa melupakan Sasuke. Dimana setiap hari-harinya selalu ada Ssuke yang ikut andil mengisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berakhir di Januari
Short StoryBagaimana perasaanmu, ketika kekasihmu merasa bosan dengan hubungan kalian yang sudah berjalan selama sepuluh tahun? Lebih parahnya lagi tiba-tiba kekasihmu jatuh cinta dengan adik tirimu sendiri? Kalau ingin tahu perasaanku, silakan baca ceritaku i...