"Ma! Mama!" Teriak histeris seorang gadis cantik yang berlari mencari seseorang.
"Astaga, Hinata kenapa teriak-teriak di dalam rumah?"
Hinata tersenyum girang akhirnya menemukan ibunya. "Lihat aku membawa apa." Dengan semangat ia memberikan sebuah kertas pada ibunya.
"Ini tawaran film baru?"
Hinata mengangguk semangat. "Dan aku akan beradu peran dengan Sasuke Uchiha ma, Sasuke!" Pekik Hinata gembira.
"Apa! Sasuke Uchiha aktor tampan anak Fugaku Uchiha itu?" Hinata mengangguk senang.
"Astagaa, putriku sayang." Terumi memeluk Hinata penuh bahagia. "Kau benar-benar hebat, baru dua tahun kau masuk ke dunia entertainment sudah bisa bermain film dengan aktor senior seperti Sasuke. Mama sangat bangga padamu."
"Iya Ma, aku juga masih belum percaya akan bermain dengan Sasuke. Ya Tuhan aku bahagia sekali. Keduanya kembali berpelukan kebahagiaan.
***
"Sasuke syuting film barumu akan dimulai Minggu depan, besok tuan Masashi Kishimoto ingin bertemu denganmu dan Hinata untuk pembacaan naskah pertama dan membangun chemistry kalian." Jelas Kakashi yang merupakan manajernya.
Sasuke masih diam menatap skrip film tersebut. Setelah mengucapkan kata putus pada Sakura, Sasuke merasa aneh dengan hatinya. Dia pikir dengan putus suasana hatinya akan membaik, tapi buktinya tidak ada perubahan. Rasanya tetap kacau.
"Oiya Sasuke, di Twitter sedang ramai membicarakan mu dengan Sakura bahkan sampai jadi trending topik."
Sasuke menatap Kakashi bingung. "Kenapa?"
"Sakura menghapus semua foto kalian berdua di Instagram miliknya. Sepertinya publik mulai curiga dengan kabar putus kalian. Bagaimana ini? Kapan kau akan mengkonfirmasi kabar putusnya hubungan kalian?"
Sasuke menghela napas berat. Sebenarnya Sasuke hanya ingin putus diam-diam dengan Sakura tanpa diketahui oleh publik karena dia yakin mereka akan segera balikan kembali.
Sasuke berpikir mungkin mereka sedang berada di titik jenuh dalam hubungan mereka sehingga butuh waktu sebentar untuk menyendiri.
Belakangan ini mereka sangat sering bertengkar. Sakura sangat sensitif, dan Sasuke ingin memiliki me time juga berkumpul dengan teman-temannya. Karena selama sepuluh tahun ini dirinya selalu menghabiskan waktu dengan Sakura.
Mungkin dengan menjaga jarak sebentar akan membuat mereka saling merindukan satu sama lain sehingga mereka menjadi mengerti dengan arti kehadiran masing-masing.
Namun Sakura justru sepertinya memang ingin mengakhiri hubungan mereka untuk selamanya. Apakah Sakura benar-benar tak memiliki rasa lagi padanya? Bahkan saat dia minta putus kemarin, Sakura menyetujuinya begitu saja tanpa ada tangisan ataupun gamparan dari wanita itu, padahal Sasuke sudah mempersiapkan diri jika itu benar-benar terjadi.
"Umumkan saja sekarang." Ucap Sasuke cuek dan beranjak pergi ke kamarnya. Rasa kesalnya jadi bertambah berlipat-lipat kali.
***
Pagi-pagi buta handphone Sakura tidak berhenti berdering. Sakura bangun dari tidurnya karena merasa sangat terganggu. Baru saja dia tidur sekitar 4 jam karena semalam harus lembur di ruang operasi.
"Masih jam lima pagi." batin Sakura saat melihat jam di dinding kamarnya.
Sakura mengecek handphonenya yang terus berbunyi.
"Dari nomor baru? Banyak sekali?" Gumam Sakura. Ia tidak tahu ini nomor siapa saja, karena banyak nomor baru yang meneleponnya. Karena takut Sakura pun menonaktifkan handphonenya.
Ia bangkit berdiri ingin ke apartemen Ino, sahabatnya karena merasa seperti sedang di teror. Saat sampai di lobi, lagi-lagi Sakura terkejut karena sudah banyak sekali wartawan yang berkumpul.
"Apa mereka mencari ku?" Batin Sakura.
"Sakura!" Pekik seorang wartawan yang membuat wartawan lainnya menoleh, segera saja semua wartawan itu mendekatinya dengan suara gaduh. Flash kamera menyilaukan mata Sakura dan membuatnya panik. Sakura segera menghindar dan masuk kembali ke dalam lift menuju kamarnya sebelum wartawan itu berhasil menyerangnya.
Semenjak tiga tahun lalu dia cuti dari dunia entertainment. Sakura tidak pernah lagi di ikuti oleh paparazi. Oleh karena itu Sakura bingung kenapa pagi ini dia di teror?
Sakura duduk termenung diatas ranjangnya. Dia tidak berani mengaktifkan handphone. Namun suara telepon rumah mengagetkannya. Dengan gemetar dia mengangkat telepon itu.
"Woi jidat!" Pekik seseorang diseberang sana. Sakura lega karena Ini yang meneleponnya.
"Pig, aku takut. Tiba-tiba banyak wartawan mengerubungi apartemenku. Aku tidak tau mengapa mereka semua mencari ku."
"Lihat berita di televisi sekarang. Kau akan menemukan jawabannya."
"Baiklah." Sakura mematikan teleponnya dan menghidupkan televisi.
"Sasuke Uchiha telah mengkonfirmasi tentang kabar kandasnya hubungannya dengan Sakura. Dengan tegas Sasuke mengatakan bahwa dirinya dan Sakura telah putus secara baik-baik--" Ucap seorang host berita infotainment.
Selanjutnya berita itu menampilkan rekaman Sasuke yang sedang menjawab pertanyaan dari paparazi. Dengan jelas Sasuke mengatakan bahwa mereka benar-benar putus.
"Oh, pantas saja." Gumam Sakura tersenyum getir. Bagaimana bisa Sasuke terlihat santai dan baik-baik saja setelah mereka putus. Bahkan dalam wawancara itu Sasuke terlihat memberikan senyuman kecil.
"Sepertinya kamu benar-benar ingin mengakhiri hubungan ini untuk selamanya, Sasu.." lirih Sakura.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Berakhir di Januari
Cerita PendekBagaimana perasaanmu, ketika kekasihmu merasa bosan dengan hubungan kalian yang sudah berjalan selama sepuluh tahun? Lebih parahnya lagi tiba-tiba kekasihmu jatuh cinta dengan adik tirimu sendiri? Kalau ingin tahu perasaanku, silakan baca ceritaku i...