10

1.4K 106 28
                                    

Sasuke berjalan dengan langkah gontai menuju kamar apartemennya. Tenaganya sungguh dikuras habis oleh sutradara karena mengejar jam tayang drama yang sedang dibintanginya saat ini. Bahkan hampir seminggu ia tidak pulang, dan untungnya  besok ia diberi jatah cuti.

Gelap. Seperti biasa setiap ia membuka pintu, apartemennya itu kosong dan sangat sunyi. Tak ada yang menyambutnya pulang.

Karena begitu lelah, Sasuke merebahkan tubuhnya ke sofa, rasanya malas untuk melanjutkan langkah ke kamar dan mandi.

Cups

Sasuke membuka matanya seketika, menatap Sakura yang sudah berada diatas tubuhnya tersenyum begitu manis. Ia mendekap erat tubuh mungil itu agar tidak jatuh dan kembali memejamkan matanya.

"Sayang jangan tidur, ayo kita mandi dulu."

Sasuke membuka matanya, menatap curiga pada Sakura "Kita?"

Sakura tersipu malu kemudian mengangguk pelan "Ayo." Cicitnya pelan.

Sasuke segera melahap bibir tipis Sakura. Melumatnya dengan rakus hingga wanitanya itu kehabisan napas. Ia mengangkat tubuh Sakura tanpa melepaskan ciuman mereka. Mereka saling menghisap bibir satu sama lain, meraup kerinduan yang sudah menumpuk.

"Asshhhh.." Rintih Sakura. Pantatnya teras dingin saat Sasuke mendudukkannya diatas wastafel. Sasuke menyeringai melihat bibir wanitanya sudah bengkak. Segera saja ia merobek kemeja Sakura hingga kancingnya berceceran dilantai. Lihat betapa nakalnya Sakura, dia sengaja tidak mengenakan bra. Rok span hitam Sakura juga ditarik keatas pinggang hingga menampakkan celana dalam hitam berenda nya.

Ia diam menatap tubuh Sakura tanpa menyentuhnya, membuat Sakura salah tingkah dan tidak percaya diri. "Sasu, kenapa diam saja?"

Sasuke tersenyum tulus dan berjongkok dihadapan Sakura. Ia mulai menjilati kaki Sakura begitu sensual.

"Argghh.. Sasuhh.." Sakura tak bisa menahan desahannya saat merasakan lidah Sasuke yang terus memberikan jejak basah dari ujung jari kaki hingga terus merambat keatas. Tanpa melepaskan celana dalam nya, Sasuke menggesek-gesekkan lidahnya ke vaginanya dan membuat Sakura tersiksa kenikmatan.

Ia tidak peduli rancauan Sakura yang keenakan namun juga tersiksa, ia masih sibuk menjilati seluruh tubuh Sakura. Lidah nakalnya masih betah menjilati sekitaran vagina Sakura, disingkirkannya celana dalam Sakura dan menghisap kuat klitorisnya hingga membuat Sakura semakin menggelinjang keenakan. Tangannya yang nakal pun mulai meraih payudara kenyal Sakura dan meremasnya kuat.

"Ohh.. Saassuhh.. Stophhh Sayangghh.. Argghhh!!"

Sakura ingin menangis rasanya. Sungguh kenikmatan ini menyiksa dirinya.

"Sasuhh.."

"akuhh mauu datangg.."

"Ngghhh"

Dan sialnya Sasuke malah menjauhkan wajahnya membuat Sakura gagal mendapat pelepasan nya. Sial, dia benar-benar akan menangis sekarang.

Sasuke terkekeh melihat air mata Sakura yang sudah menetes". Ia meraih wajah Sakura mengecup bibirnya sebentar lalu menghapus air matanya. "Maaf, aku hanya bercanda." Segara ia melepaskan seluruh pakaiannya hingga telanjang sempurna seperti Sakura.

"Mau kumasuki dari depan atau belakang?" Bisik Sasuke seduktif. Sakura merinding mendengar suara berat Sasuke yang sedang menahan hasratnya.

"Belakang saja." Cicit Sakura malu-malu, padahal sudah sering Sasuke menyentuhnya. Sasuke tersenyum dan membatu Sakura turun dari atas wastafel, ia membalikkan tubuh sakura hingga menghadap cermin wastafel dan memeluknya dari belakang.

"Mau lembut atau kasar?" Bisik Sasuke lagi sambil menjilati telinganya. Wajah Sakura merona,  tatapan mereka bertemu dalam cermin membuat Sakura semakin gemetar hebat. "Hn?" Gumam Sasuke karena tak mendapat jawaban Sakura.

"Kas-kasar." Sial. wajah Sakura sudah benar-benar seperti kepiting rebus sekarang.

"Argggh!" Teriak Sakura kencang saat tiba-tiba Sasuke memasukinya dalam sekali hentakan. Lidah Sasuke terus menghisap leher dan telinga Sakura sedangkan bagian bawah mereka sudah bergoyang heboh. Sasuke memompanya dengan sangat keras. Bahkan Sakura harus memegang erat keran wastafel agar tidak terdorong jatuh. Tak lupa tangan kiri Sasuke meremas sebelah payudaranya semetara tangan kanan Sasuke mencubit klitorisnya. Sungguh multitasking sekali Sasuke ini.

"Ohh, Sasukeehhh.."

"Arghh.. Sakuraa.."

Dan suara desahan itu terus berlangsung berjam-jam. Kakashi yang baru masuk Kamar Sasuke karena hendak menaruh barangnya yang ketinggalan di mobil langsung memutuskan pergi keluar. "Dasar pasangan mesum." Dengusnya kesal.

***

Setelah menghabiskan waktu berjam-jam didalam kamar mandi, Sasuke menggendong tubuh lemas Sakura menuju ranjangnya.

Ia berjalan menuju lemari untuk mengenakan pakaian, setelahnya ia juga mengambilkan pakaian untuk Sakura yang memang banyak tertinggal di lemarinya.

"Sayang, pakai baju dulu." Sakura tersenyum dan membiarkan Sasuke memakainya gaun tidurnya. Setelahnya Sasuke juga membantu mengeringkan rambut panjangnya menggunakan hairdryer.

"Sudah kering, sekarang boleh tidur."

"Mau di peluk." Ucap Sakura dengan manja. Ia merentangkan kedua tangannya meminta Sasuke masuk kedalam pelukannya.

Sasuke terkekeh melihat ekspresi menggemaskan Sakura. Segera ia meletakkan hairdryer tadi ke atas nakas dan masuk kedalam pelukan Sakura. Ia membaringkan tubuhnya dan membiarkan Sakura berada diatasnya.

"Sekarang tidur." Ucapnya. Sakura mengangguk kecil, dia tersenyum karena Sasuke terus mengelus punggungnya dengan lembut dan menciumi pucuk kepalanya.

"Sayang."

"Hn."

"Happy anniversary."

Sasuke terkejut "Jadi ini alasan kamu tiba-tiba ada di apartemenku?" Pasalnya dua Minggu lalu Sakura meminta ijinnya untuk ikut menjadi relawan kesehatan di daerah yang sedang terkena banjir.

Sakura tertawa kecil kemudian mengangguk. "Habisnya aku bingung mau ngasih surprise apa?"

Sasuke menakup wajah Sakura dan mengecup bibirnya keras "Gak perlu surprise, dengan kamu selalu disampingku itu kado yang luar biasa untukku."

Ia kembali memeluk erat tubuh Sakura. "Happy anniversary my cherry blossom. Semoga kita selalu bisa merayakan ini setiap tahunnya."

Sakura tersenyum miris, masih diingatnya doa Sasuke saat perayaan anniversary mereka tahun lalu.

Ia menatap pilu kue tart yang terpajang indah dalam etalase dengan bertuliskan 'Happy Anniversary' diatasnya.

Tidak menyangka rasanya jika saat itu adalah hari terakhir mereka merayakan anniversary bersama. Hidup memang penuh kejutan dan hari depan tidak ada yang tahu.

"Happy anniversary Sasuke" Lirihnya dalam hati. Oh, apakah dia masih boleh mengucapkan hal itu?

"Jidat, kau sudah dapat kue yang kau mau?"

"Aku mau itu saja." Tunjuknya pada cupcake dengan topping yang lucu-lucu.

"Baiklah ayo."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berakhir di Januari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang