"Trus, barang-barang kalian udah di pindahin semua?" tanya Jaemin.
Ia sedang duduk di sebelah Arana. Jangan salah paham, dia berusaha ngajak ngobrol cuma supaya akrab kok, gak ada maksud lain.
"Udah, kemarin pake mobil pick-up jadi cepet." jawab Arana mengangguk.
Tidak jauh dari mereka ada 2 orang yang sedang fokus mengerjakan sesuatu.
"Le, coba langsung ke G." ucap Mark.
Chenle mengikuti arahannya.
Mereka berdua sedang asik sendiri membedah lagu.
Sementara yang lainnya sibuk dengan kegiatan masing-masing,
Duk!
Suara pantulan bola plastik yang jatuh ke lantai terdengar dari arah pintu.
"Chan, jangan aneh-aneh deh lo, disini banyak barang." tegur Jaemin.
"Santai, gua mainnya di situ kok!" jawabnya, menunjuk daerah kosong di ujung ruangan, sedikit jauh dari alat musik.
"Sung!" panggil Haechan, "Yok, main!"
Jisung dengan cepat menghampirinya, menangkap bola plastik yang dilemparkan Haechan.
"Chan sampe kena alat, lo ganti rugi." ancam Renjun.
Haechan tidak membalas, ia sudah asik sendiri dengan permainannya.
"Beneran kek bocil..." ucap Renjun pasrah, menggelengkan kepala.
Mark terkekeh mendengarnya.
"Eh, Jaem, tim musik cuma kalian doang ya?" tanya Arana.
"Pemuda yang lainnya juga suka main sebenernya, tapi yang tetap kita ber7." jawab Jaemin sambil memetik lembut gitar yang entah sejak kapan berada di tangannya.
Melodi lagu 'Seperti Rusa' mengalun lembut.
"Ooo... Terus, kita latihan kapan lagi?"
"Lusa, hari Sabtu. Baru Minggunya kebaktian."
Arana mengangguk mengerti.
Jaemin memainkan hpnya, gitar di tangannya berpindah ke tangan Arana.
"Eh, Ra, lu bisa main gitar?" tanya Mark.
"Ya... bisa dikit-dikit." jawab Arana menampilkan cengirannya.
"Sini ngapa, main bareng sini!" ajak Mark.
Arana berdiri dari tempat duduknya, menghampiri Mark dan Chenle sambil membawa gitar milik gereja yang dia pegang.
"Sini sini," Chenle mengisyaratkan agar Arana duduk di sebelahnya.
Ia mengambil ujung kabel jack dan mencolokkannya ke bagian samping gitar.
Chenle menyalakan speaker dan mengatur volumenya.
Arana duduk di kursi di sebelah Chenle.
Chenle menggerakkan jari-jarinya di atas tuts piano, membunyikan chord demi chord.
Disusul oleh Mark dengan bass dan Arana dengan gitarnya.
"Oh I can see you now..." tiba-tiba Renjun sudah memegang mic dan ikut bernyanyi.
"Oh I can see the love in Your eyes... Laying yourself down, raising up the broken to life..."
Oke, jika dilihat secara keseluruhan benar-benar lucu. Yang satu asik penyembahan, yang satu asik main bola, yang satu lagi asik main hp sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHURCH BOYS || NCT Dream
FanficMungkin begini jadinya kalau Dreamies jadi pemuda gereja. Kisah pelayanan, persahabatan, dan romansa yang dibumbui berbagai guyonan. "Mark, sini temenin gue." "Ngapain?" "Nyari om-om." Plak! "Heh! Lagi di gereja juga!" "Apaan sih orang emang mau car...