Perfect Stepmother (ChanBaek Gs) End ✅

Chapter 28

Tak terasa seminggu telah berlalu, Baekhyun sedang duduk gelisah dengan meremat gaun pengantinnya.
Ya, hari ini adalah hari pernikahan Baekhyun dan Chanyeol. Baekhyun menghembuskan nafasnya berkali-kali guna mengusir kegugupannya. Perasaannya benar-benar campur aduk, bahagia, sedih, rindu, gugup semuanya bercampur menjadi satu.

Bahagia, karena hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu olehnya, menikah dengan seseorang yang sangat ia cintai. Sedih, karena jika ia menikah berati dia juga akan mengikuti suaminya dan tidak tinggal lagi bersama orangtuanya. Rindu, karena sudah seminggu ini juga ia tidak bertemu dengan calon suami dan anaknya, pertemuan terakhir mereka saat Baekhyun menginap di rumah keluarga Park lalu setelah itu ia dilarang bertemu dengan Chanyeol untuk sementara waktu. Gugup lantaran ia memikirkan apakah pernikahannya dengan Chanyeol akan berjalan dengan lancar ataukah justru sebaliknya.

"Wauu anda benar-benar sangat cantik saat ini. Saya yakin pengantin pria tidak akan mampu mengalihkan pandangannya dari anda nona."
Puji salah satu perias pada Baekhyun.

Baekhyun tersenyum tipis mendengar pujian salah satu periasnya.
Baekhyun menatap pantulan dirinya di cermin dan itu membuatnya semakin merasa gugup.

-ceklek-

Pintu ruangan terbuka menampakkan sosok pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan bugar. Donghae masuk dan tersenyum setelah melihat mata putrinya yang nampak berkaca-kaca.

"Putri appa."
Donghae berjalan mendekat, merentangkan tangannya pada putrinya.

Beberapa orang perias yang ada di ruangan pamit untuk pergi, mereka mengerti jika sepasang ayah dan anak itu sedang membutuhkan waktu untuk berbicara.

"Appa."
Baekhyun menyahut dengan suara serak menahan tangis. Berdiri dan menyambut pelukan ayahnya.

"Putri kecil appa sudah berubah menjadi gadis dewasa sekarang.
Dengarkan appa nak, setelah ini kau bukan lagi tanggung jawab appa. Semua tangguh jawab appa akan diambil alih oleh suamimu.
Turuti semua perintah suamimu anakku, jangan pernah sekalipun kau membantah ucapannya. Hormati dia seperti kau menghormati appa selama ini."
Baekhyun semakin memeluk erat tubuh kokoh ayahnya dan mulai mengeluarkan isakannya.

"Kau akan menjalani hidup barumu anakku. Bukan sebagai seorang anak lagi, tapi kini peranmu akan berganti menjadi istri dan ibu. Tanggung jawabmu akan semakin bertambah setelah ini.
Buang semua keegoisanmu nak, perlakukan suamimu dengan baik. Cukup sekali appa menikahkan putri appa. Diskusikan dan cari jalan keluar terbaik jika ada masalah dalam rumah tangga kalian.
Saling terbuka dan menjalin komunikasi adalah salah satu cara untuk membuat keluarga terasa lebih harmonis anakku."
Donghae mulai menitikkan air matanya, sedangkan Baekhyun sudah menangis sesenggukan di pelukan ayahnya.

"Cintai Eri selayaknya putri kandungmu sendiri. Meskipun kelak kalian akan memiliki anak lagi, jangan pernah membedakan kasih sayangmu antara putri kandung dan putri tirimu."
Lanjut Donghae.

Tanpa mereka sadari, ternyata Yuri sedang berdiri diambang pintu dengan membekap mulutnya agar suara isakannya tak terdengar oleh suami dan putrinya, meskipun wajahnya sudah sangat basah dipenuhi oleh air mata.

"Aigoo... Eye liner ku."
Gerutunya lau menghapus air matanya, kemudian menerobos masuk menemui Baekhyun dan Donghae.

"Kenapa tidak mengajak eomma eoh jika ingin mengheningkan cipta seperti ini. Dan apa-apaan kau bee?? Kau menangis di hari bahagiamu? Cengeng sekali."
Yuri mencoba mencairkan suasana, meskipun dia juga berbicara dengan suara paraunya, kentara sekali jika sedang menahan air matanya.

Donghae terkekeh melihat penampilan istrinya, eyeliner yang sedikit terkikis akibat air mata.

"Eomma. Aku menyayangi eomma dan appa."
Ucap Baekhyun yang kemudian menghambur ke pelukan ibunya setelah melepaskan diri dari pelukan ayahnya.