H-2 一

220 41 2
                                    

-----

"BANG REHAN!!!" Suara teriakan menggema di pagi hari, siapa lagi kalau bukan Raka?

Lalu di ikutin derapan langkah lari dua orang bersaudara itu, menuruni tangga dengan terburu.

"MAMA BANG RE NAH!" Raka berteriak frustasi, ia mengejar abangnya yang lebih cepat darinya itu.

Perempuan paruh baya melihat kelakuan dua orang anaknya itu, mendesah pelan.

"RAKA! REHAN! SUDAH JANGAN BERLARI, NANTI JATUH!" Ibu dari keduanya menatap tajam dua orang yang sekarang berhenti di depannya, melipat tangan di dada sembari menatap keduanya bergantian.

"Bang Re ma.." cicit Raka, tampak anak bungsunya itu kesal dengan yang lebih tua.

"Kau jahilin lagi adikmu Rehan?" Lagi-lagi ia menghela nafas, sungguh mereka berdua sangat susah akur satu sama lain.

"Tidakk!" Rehan merengek pelan.

"Apa lagi kali ini?"

"Rehan cuma berkata jujur," anak itu memutar matanya, ah, firasatnya tidak baik.

"Jujur apa hah? Kalau aku tidak punya pacar memangnya kau sendiri punya?!" Kan, sudah dibilang.

"Hei? Aku sudah punya ya! Dasar jomblo!"

"Aku ngga jomblo bangg!" Raka menghentakkan kakinya, satu-satunya perempuan disana hanya menatap mereka kesal.

Ingatkan kedua anaknya itu, mereka bukan lagi anak-anak!

"Tuh kan maa, Bang Re tuh!" Sungut yang muda, bibirnya maju beberapa senti.

"Kalian berdua sama saja, buat apa saling mengejek?" Raka menatap punggung badan ibunya yang berjalan pergi.

"Sama apanya? Abang loh punya pacar!" Rehan mendengus.

"Kau sungguh berpikir mamamu ini tidak tau?" Terdiam saat ibunya berbalik badan, melemparkan senyuman misterius.

"A-apa yang mama tau?"

"Kau hanya menganggapnya pacar, sedangkan dia?"

.

.

"HAHAHAHAHAHAHA MAMPUS KAU BANG!" Dan tawa Raka sungguh puas mengejek abangnya itu.

.

Raka memainkan handphone miliknya sembari rebahan di atas kasur, beberapa kali melihat notif atas penyukaian akan postingannya yang terbaru.

Ingat kan di hari Raka bertengkar dengan Fares? Foto itu baru di rilis hari ini, sebuah konsep baru menyungsung konsep peri, oleh karena itu rambutnya berganti warna, jujur saja, Raka sedikit cemas rambutnya akan rusak dan rontok, namun ia ingat bahwa orang tuanya itu selalu merawatnya dengan baik.

"Hahh.. bosann.." melemparkan dawai itu ke samping dan menatap langit-langit kamar, menghela nafas berat.

Dua hari lagi pernikahan kakak tertuanya itu terlaksana, dan ia serta keluarganya tentu saja sudah menyiapkan hal itu jauh-jauh hari, membawa tema glamor dengan perpaduan putih gading dan silver itu akan menjadi sempurna, di tambah rambutnya yang berwarna senada pasti akan terlihat menawan di bawah cahaya.

Ya karena pernikahan itu akan di laksanakan sebentar lagi, oleh karena itu Raka dan Rehan sedari tadi ribut akan pasangan.

Siapa yang akan mereka bawa nanti? Awalnya, Raka menjawab, tentu saja membawa Fares dan Bara, serta Dara, namun ucapannya itu cibir abangnya yang mengatakan bahwa adiknya itu jomblo abadi.

thought [ ATEEZ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang