Ada sebuah cerita kuno yang telah diceritakan secara turun temurun dari mulut kemulut. Cerita itu mengenai peristiwa bintang berkilau. Bintang berkilau dikatakan pernah turun disaat saat perang besar.
Satu malam, Saat itu sekelompok wanita yang berada dimedan perang ditugaskan ke medan perang. Ditengah medan perang banyak kesatria bahkan wanita wanita yang terluka akibat serangan musuh. Tepat ketika seorang wanita yang pincang secara gelisah membuang nafas kesegala arah.
Ia sedang mengandung anak pertamanya. Wanita wanita yang tidak memiliki tugas penting, membantu wanita yang pincang akibat tertusuk sihir beracun, dan tengah bersusah payah melahirkan anaknya. Ia sudah berada disini selama kurang lebih 5 bulan lamanya.
Perjuangan melahirkan anak tidak semudah melemparkan skill sihir kepada musuh, keringat serta perjuangan wanita bernama Suren itu akhirnya menemui titik akhir setelah hampir 3 jam menahan sakit. Anak yang lahir dari Suren kemudian tumbuh menjadi kesatria wanita yang membawa kemenangan bagi kerajaannya. Setelah bertahun tahun lamanya, tidak ada kabar sekalipun dari anak itu. Dia menghilang.
Kemudian perang kembali berlanjut. Mereka yang hidup dijaman itu mengembangkan cerita kelahiran gadis itu. Terkadang ceritanya melenceng, terkadang terlalu dilebih lebihkan.
Lalu, suath malam di sepetak desa yang harmonis, seluruh penduduk berbondong bondong membatu kelahiran seorang bayi dari sepasang kekasih. Kedua calon orang tua sedang berjuang didalam ruangan yang biasa mereka tempati untuk beristirahat. Seorang pria paruh baya mondar mandir diluar ruangan.
Bayi perempuan yang terlahir malam itu dinamai Juvel, ia memiliki kulit seputih dan sehalus kapas. Pupil matanya besar berwarna putih kekuningan seperti rambutnya. Bulu matanya lentik mirip ibunya.
Lampu remang berwarna kuning kemerahan itu berkedip kedip, seorang wanita paruh baya mengisi minyak kedalamnya setelahnya dia meletakkannya di atas meja tepat disebelah tempat tidur sang ibu baru.
Setiap tahun dihari Juvel dilahirkan ada perayaan besar yang dilakukan didesa. Mereka merayakan hari bintang berkilau turun. Malam itu bukan hanya soal kelahiran Juvel semata, malam itu bintang berkilau juga turun. Bintang yang selama ini dianggap sebagai cerita rekayasa belaka akhirnya dilihat sendiri oleh mata kepala penduduk desa.
Menurut cerita orang orang desa 'bintang berkilau' berarti berkat dewi juga menyertai. Tapi. Itu tidak membawa apapun untuk Juvel. Saat usianya 8 tahun dia meninggal karena terkaman serigala.
Jiwanya berpindah ke bayi yang baru lahir dari pasangan baru. Kali ini ia diberi nama Yulia. Lalu mati.
Tidak! dia terlahir kembali. Itu terus terjadi selama beberapa tahun.
'Ini yang ke 1036 tahun. Kenapa aku tidak pernah mati dengan keadaan layak. Dan kenapa aku terus bereinkarnasi tepat ketika diri ini mati. Apa dewi sedang mempermainkan nasibku?'.
"Diana! Bangun. Ibu mencarimu, kau harus segera kesana, Katanya ada kesatria tampan yang dibawa ibu."
Gadis manis dihadapannya bernama Fronia adik perempuan Diana dikehidupan ini. Keluarga baru dan kehidupan yang mereka berikan kepadanya.
Apakah semua akan berakhir lagi?
"Ibu, ibu mencariku?"
"Diana! Lihat, kaisar menghadiahkan seorang kesatria kepadamu. Bertapa tampannya dia."
"Saya Elbert kesatria anda."
Dia selalu mengiyakan permintaan orang tuanya bahkan kedua orang tuanya menyetujui permintaan pinangan untuknya sebagai selir dari kaisar.
Hanya saja, kesatria dihadapannya ini adalah seorang pembunuh mahir. Elbert mencintai Diana dan hendak menjadikannya istrinya tapi lamarannya ditolak langsung oleh kedua orang tua Diana.
Belajar dari pengalamannya, tentu saja sudah dipastikan kali ini ia akan mati lagi. Hal yang sudah terjadi selama beberapa abad serta rasa sakit yang sudah menyatu dengan dirinya membuatnya kehilangan kepercayaan terhadap siapapun dikelahirannya secara terus menerus.
Ia pernah sekali ingin mengubah nasibnya dengan melakukan hal hal yang dia sukai. Hal itu berjalan cukup lancar tapi kemudian dia mati kembali, hal itu karena insiden roda kereta yang tergelincir dan jatuh kejurang. Padahal hari itu ia dipanggil ayahnya ke negeri seberang. Perjalanan cukup panjang untuk sampai disana, tapi ujung ujungnya, dia yang pergi dengan setengah hati meninggal dengan tragis.
Malam itu ketika kesunyian menyelimuti sekeliling rumah, Elbert menancapkan pedangnya ke perut Diana. Padahal Diana sudah tauh hanya saja dia berusaha sedikit untuk tidak terkejut.
Ia berusaha untuk tidak meninggalkan teriakan yang dapat membuat orang rumah panik. Mulutnya tertutup rapat, matanya memandangi wajah yang tengah bersedih dihadapannya.
Elbert yang mencintai Diana memutuskan membunuh Diana agar dirinya tidak menjadi milik Kaisar. Kaisar yang sudah berumur itu hanya ingin memanfaatkan kekuasaannya sebagai pemimpin tertinggi kerajaan.
Sedikit saja. Jiwa itu meminta sedikit saja celah untuknya kabur. Sedikit saja, dia ingin hidup layaknya orang lain. Yah, kehidupan normal yang ia inginkan.
Waktu demi waktu berlalu. Tidak terasa sudah memasuki kehidupan selanjutnya. Ia mengitung jumlah umurnya selama ini, jika dijumlahkan dengan usianya saat ini, maka ia sudah hidup selama 1399 tahun.
Di kehidupan ini jiwa itu hidup sebagai Kaila, Putri mahkota yang sangat dimanjakan hanya karena dirinya pendiam. Setelah menginjak usia dewasa dan melewati proses debutnya, ia mendapat lamaran dari pangeran kedua kerajaan tetangga.
Mengikuti perintah orang tuanya dia mengiyakan lamaran itu. Padahal pangeran kedua sedang berencana menjadi Kaisar dengan memanfaatkan dirinya, kalau tertolak dia akan melakukan pemberontakkan.
Mau bagaimanapun orang yang haus akan kekuasaan selalu memuakkan. Ia sekali lagi hanya menginginkan kehidupan normal seperti orang lain. Ia hanya berusaha untuk terus hidup agar menyenangkan orang lain. Lalu mati untuk menyelamatkan diri sendiri, lahir kembali kemudian mati kembali. Ia hidup seperti itu selama bertahun tahun lamanya.
Sebenarnya kenapa dia seperti ini?
Seperti keinginan kedua orang tuanya, Kaila bertunangan dengan pangeran kedua. Hari itu gaun putihnya tercipratkan darah yang mengalir dari leher kedua orang tuannya.
Tepat dihadapannya hari itu, kedua orang tuanya dipengal.
"Kau! Kenapa wajahmu seperti itu? Hah! Biarlah. Hari ini kau akan mati juga." Pangeran menghunuskan pedangnya tanpa rasa penyesalan sekalipun.
"Kali ini jalan ceritanya seperti apa ya?"
Bunyi pedang tertutupi oleh bunyi kepala berambut perak tapi keemasan yang terjatuh kelantai. Setengah sadar ia hanya dapat melihat darah yang berada diujung pandangannya yang secara perlahan melihat tubuh bergaun putih itu ambruk ke genangan darah yang begitu banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berlalu
FantasyBintang berkilau yang jatuh 1400 tahun lalu bertepatan saat kelahiran bayi perempuan dikabarkan membawa berkah. Sayangnya ada hal aneh yang terjadi. Dia selalu mati dengan tragis diumur yang tidak menentu. Kematian yang menyakitkan itu kemudian memb...