05 - Shower

2K 345 2
                                    

🍉🍉🌻🌻

MARK duduk di teras kecil di depan tendanya dengan menghisap satu batang rokok sebagai penghangatan selepas berenang bersama Haechan, hari sudah malam saat mereka putuskan untuk berhenti dan kembali ke tenda.

Mark memandang ke arah arah tenda Haechan dengan lampu yang menyala. Di dalam kain tenda yang menampakkan siluet Haechan yang tengah menanggalkan pakaiannya untuk bersiap mandi membuat Mark tersenyum melihat bagaimana siluet itu bergerak dengan luet.

Dengan cepat laki-laki beralis camar itu mematikan puntung rokok yang dihisapnya. Berjalan mendekati tenda Haechan yang tidak jauh dari tendanya, hanya beberapa langkah hingga dia sampai di depan pintu sang laki-laki berkulit tan dan mengetuk pintu kamar Haechan sebanyak tiga kali.

"Iya?" terdengar sahutan dari dalam sebelum pintu itu terbuka.

Mark yang mendapatkan pintu yang terbuka langsung menumpukkan satu tangannya pada pintu, ia menatap Haechan yang sudah mengalungkan handuk pada pundaknya, laki-laki berkulit tan itu hampir saja akan pergi mandi.

Mark yang mendapatkan pintu yang terbuka langsung menumpukkan satu tangannya pada pintu, ia menatap Haechan yang sudah mengalungkan handuk pada pundaknya, laki-laki berkulit tan itu hampir saja akan pergi mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bolehkah aku mandi di sini? Air di kamarku tidak berfungsi, aku sudah menelpon pegawai penginapan. Namun tidak ada satupun yang menjawab panggilanku." Mark menatap Haechan yang berdiri dengan handuk yang dikalungkan.

"Hmm__oke. Tapi aku akan mandi lebih dulu, kau tunggu saja di sana." tunjuk Haechan ke arah tempat tidur.

"Ouh, kenapa kita tidak mandi bersama saja? Bukankah itu akan menghemat waktu?" kedua alis Mark naik turun dengan senyum di sudut bibirnya yang tipis.

Mata Haechan membulat, ia mengeratkan tangannya pada handuk yang melingkar di lehernya. Apakah si alis camar bercanda, ia ingin mandi bersama dalam satu kamar mandi dalam waktu yang sama dengannya, hanya berdua.

"Tidak! Apa kau gila? Kita tidak sedekat itu untuk mandi bersama, kau tunggu saja. aku tidak akan lama."

"Ayolah, itu akan menghemat waktu. Jangan katakan jika kau......" Mark menatap Haechan dari ujung kaki hingga rambut membuat laki-laki berkulit tan itu bergidik ngeri melihat tatapan bagai seekor singa itu.

"Baiklah, kita mandi bersama. Aku sama sekali tidak malu padamu. Masuklah."

Haechan berbalik badan untuk masuk ke dalam ruangan, langkahnya terhenti saat didengarnya suara pintu yang tertutup, dia sedikit menyesali keputusannya. Saat dia dalam lamunan, pundaknya di dorong dada Mark dari belakang, dada yang terasa keras dan kekar. Laki-laki beralis camar itu memberikan kode agar Haechan secepat mungkin masuk ke dalam kamar mandi agar mereka bisa segera mandi.

Suara air shower yang dinyalakan terdengar memenuhi kamar mandi, dua laki-laki yang baru dua hari bertemu itu mandi dalam ruangan yang sama. Haechan berada di depan dan Mark berada di belakang, Haechan berada di bawah shower dengan punggung menghadap ke arah sang laki-laki beralis camar.

[PRSNT 1K] - Traveling, Korea-ThailandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang