09 - Night Sky

2.6K 304 0
                                    

🍉🍉🌻🌻

[NSFW/🔞]

.

.

.

TAK ada yang ingin hentikan ciuman itu, ciuman itu semakin dalam, intens dan melekat. Tarik, sesap, jilat hingga bunyi suara kecipak terus menggema di tenda sang laki-laki berkulit tan. Perasaan patah, haru, senang, melebur dalam dua insan yang sedang beradu dalam jalinan tidak ada kepastian.

Keduanya sama-sama kalut.

Haechan memanas, ia berdiri tanpa melepaskan ciuman. Naik ke atas pangkuan sang laki-laki beralis camar yang langsung disambut rematan pinggang oleh tangan kekar, menyelinap dibalik sweater dan kaos polos untuk raba perut dan punggungnya.

Mark terbawa gairah, ia lepaskan ciumannya. Pandang mata sayu itu tak kalah bergairah, kukunya mencakar punggung mulus itu mengeluarkan tangan yang bersembunyi dibalik kedua pakaian yang dikenakan sang laki-laki berkulit tan, diendusnya aroma itu dalam. Peluk erat, hingga ia rangkul tubuh ramping itu, tubuhnya ia putar membalik keadaan dengan Haechan yang terlentang di bawah dirinya.

Ia kembali menautkan bibirnya, panas, gelegar nyeri terasa sesak di inti tubuhnya di bagian bawah. Mark menunduk, mencondongkan tubuh bagian bawahnya bersentuhan dengan milik Haechan yang tak kalah terasa keras juga. Hampir menyembul di balik celana yang dikenakan sang laki-laki berkulit tan itu.

Haechan dorong pundak Mark hingga laki-laki beralis camar itu setengah berlutut.

"Aku juga ingin mendominasi." Haechan balik tubuh Mark hingga kini Mark yang berada di bawah Haechan, lututnya bertumpu di sisi tubuh sang laki-laki beralis camar hingga ia duduki perut dan otot Mark yang sejak tadi sudah merangsangnya.

Haechan lepaskan sweater nya dan kaos polos di dalamnya, perlihatkan perutnya yang rata mulus dengan dada yang sedikit berisi, lekukan pinggang nya tak seperti seorang laki-laki. Terlalu lembut dengam goresan kuas yang berkelok, Haechan membelai dada bidang Mark sebelum menunduk melanjutkan ciuman itu.

"Mnngghh___" Haechan melenguh rasakan bibir hangat dan lidah Mark yang menari di dalam mulutnya menyentuh langit-langit di sana, menggelitik rasakan benda basah tak bertulang itu bermain di sana.

Tubuhnya terasah panas walaupun bagian atasnya sudah tidak menggunakan apa-apa, telapak tangannya bertumpu pada dada Mark, raba perut itu dengan jemarinya dengan tubuh bagian bawah yang bergesekan. Dua gundukkan itu saling menggoda di balik celana masing-masing, rasakan begitu kerasnya satu sama lain. Haechan terengah-engah tak bisa imbangi permainan yang dilakukan Mark, tangan kekarnya meremas dua buntalan di bawah. Merematnya dengan sesekali menapar gemas lihat dua sintalan itu masih terbungkus celana.

"Kau tidak cocok mendominasi." Mark tarik tengkuk Haechan, satu tangannya melingkar pada pinggang Haechan, putar tubuh itu lagi hingga tubuhnya kembali dalam posisi atas.

Kedua tangannya memangkup wajah Haechan mengelusnya sebentar. Ia tegakkan tubuh buka kaos pendeknya sedangkan Haechan dengan pipi memerah buka pengait celananya berusaha melepaskannya karena miliknya terasa semakin sesak, berdesak, pengap ingin keluar.

Haechan mendesak tapi tak disangka Mark yang lebih dulu melepaskan bajunya, memperlihatkan otot dada hingga miliknya yang sudah mengacung tegak sedikit berkelok. Sang laki-laki berkulit tan menyipitkan matanya, tatap benda itu dengan seksama sebelum ia cegukan dan telan ludah berat. Tak menyangka milik sang alis camar, lumayan besar. Ralat, sungguh ukuran ekstra.

Tubuhnya kembali jatuh ke atas tempat tidur kala Mark tarik celananya kuat, tak sabaran melihat Haechan hentikan gerakan.

Tubuh Haechan tertarik sedikit ke bawah, lututnya menabrak paha Mark yang berotot.

[PRSNT 1K] - Traveling, Korea-ThailandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang