Kayla langit?

3 2 0
                                    

Kayla mengamati apartemen yang akan dia tinggali. Papahnya memang tak tanggung-tanggung untuk menyewakan apartemen berfasilitas lengkap ini, apartemennya berada di lantai sepuluh , pemandangan Ibukota nampak jelas dari kaca besar di kamarnya, hiruk pikuk dunia luar nampak ramai disana.

" Babe " Suara lembut itu mengalihkan pandangan Kayla cowok yang beberapa tahun menghilang kini berada di depannya kembali, dengan rasa yang tak pernah berubah

"Udah beres tuh barangnya" Gadis itu terkesiap melihat arah pandang lelaki di depannya yang melihat Bi Ina yang sudah menyelesaikan pekerjaannya beberapa menit lalu, senyum bi Ina terukir tulus diwajah yang telah menua seiring waktu.

Bi Ina sudah bekerja di rumahnya sedari Kayla dan Keinan belum lahir, maka dari itu tak ayal membuat Kayla menyayangi wanita itu.

"Makasih ya bi udah di beresin emang paling top deh pokoknya " Kayla mengangkat dua jempolnya di balas kekehan dari bi Ina dan Langit

"Udah tugas saya non" Wanita yang sudah terlihat menua itu tersenyum tulus melihat tingkah anak dari majikannya yang entah mengapa selalu mengemaskan

"Bi Ina pulang sama mang ujang ya" Bi Ina mengangguk

"Yasudah non bibi pulang dulu ya, permisi " Kayla mengangguk memberi jawaban

Setelah kepulangan bi Ina Kayla dan Langit menghabiskan waktu berdua sambil marathon movie, entahlah permintaan dari gadis nya tak pernah bisa ia tolak. Setelah kepergian itu langit kehilangan Dunia nya warna-warna indah dulu terasa menjadi pekat dan memuakkan, tapi kini dunianya telah kembali gadisnya berada di sampingnya yang sedang fokus menatap layar yang menampilkan film yang langit tak faham akan ceritanya.

Langit memeluk gadis itu dari samping menyerukan kepala ke leher gadis itu, gadisnya tak bergeming masih fokus ke layar yang ada di depannya tangannya terulur membelai halus rambut langit 'nyaman ' kalimat itu yang selalu langit utarakan ketika bersama gadisnya

Ah gadisnya kalimat itu teramat lucu untuk di sematkan kepada gadis yang ada di samping nya.

"Nanti temen-temen aku mau kesini " Matanya masih fokus ke depan langit mengangguk menjawab perkataan gadisnya.

"Kamu belum cerita waktu di London " Langit mencoba berfikir mencari jawaban

"Ck bahkan kamu gak pernah hubungi aku langit" Gadis yang di peluknya itu berdecak ada nada sebal di kalimat itu

"Maaf... " Dari sekian kalimat hanya itu yang terlontar dari langit, Kayla menghela nafas nya kasar bukan kalimat itu yang ingin dia dengar tapi alasan yang lebih dapat ia Terima

Langit melepaskan pelukan kini mata hitam legam nya menatap teduh gadis yang ada di sampingnya, langit meraup udara di dekatnya entah mengapa lidahnya merasa kelu

"Aku fokus sama sekolah aku waktu itu, biar bisa cepet lagi pulang ke indo aku muak disana gaada kamu"

Kalimat langit membuat Kayla terbelalak tak percaya ada nada sendu di setiap kalimatnya.

Gadis itu pikir langit dulu tak menginginkan dia lagi bahkan sudah tidak ada ruang di dalam hatinya.

"Papah janjiin aku pulang ke Indonesia dan menetap disini lagi kalo nilai ku bagus, papah tau aku kepukul banget waktu pisah sama kamu dan dia khawatir sama aku and him promise, aku jadi semangat buat kejar nilai dan pulang lagi kesini for you Kay "

Kayla mengerjapkan matanya langit mengikis jarak diantara mereka mencium kening gadis nya lama mencurahkan rasa yang selama ini menggebu ingin berlabuh kembali ke rumahnya, jantung Kayla berpacu melebihi ritme yang biasanya sudah lama gadis itu tak merasakan rasa aneh ini terakhir kali saat langit mengajaknya menyusuri jalanan ibu kota malam itu sebelum keesokannya lelaki itu menghilang tanpa kabar.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang