Cuaca sudah gelap, Kayla memutuskan keluar dari apartemennya untuk mencari makan. Awalnya Kayla ingin pergi ke salah satu restoran cepat saji di sebrang apartemen, namun saat melewati salah satu cafe dia melihat seseorang yang beberapa hari ini menghilang. Jadi Kayla memutuskan untuk kesana.
Kayla mendekati bar cafe untuk memesan terlebih dahulu.
"Mau pesen apa kak? " Barista ramah itu mulai menyapa
"Matcha latte sama cheesecake satu. "
"Atas nama? "
"Adelia"
"Baik, jadi 50.000 ribu kak "
Kayla menyodorkan selembar uang berwarna biru.
"Terimakasih, mohon menunggu panggilan. " Kayla tersenyum lalu pergi mencari seseorang yang dia lihat tadi.
"Boleh gabung gak? " Seseorang itu tampak terkejut, lalu tersenyum dan mengangguk kearah Kayla.
"Sendiri aja Lex" Kayla berbasa-basi untuk mencairkan rasa canggung diantara mereka.
"Engga kan udah ada lo. " Kayla terkekeh mendengar balasan Lexan.
"ADELIA" teriak barista. Kayla langsung berdiri mengambil pesanannya.
Lexan tampak bingung,
"adelia? " Beo Lexan
"Kenapa? Nama gue kan Kayla Adelia Artamevia? " Jawab Kayla sambil mengangkat satu alisnya.
Lexan berdeham.
"Mau di tambahin gemilang gak? " Ujarnya sambil terkekeh.
"Hahahaha, bokap lo mau nambah anak emang, " Kayla tertawa
"Boleh, anak mantu. " Ada nada serius di akhir kalimat Lexan, namun Kayla tak menyadari itu.
"Gak ah, ntar ribut mulu. "
"Oh ya lex lo kenapa akhir-akhir ini jarang kumpul? " Mungkin ini waktu yang tepat untuk Kayla bertanya.
Sejenak Lexan terdiam, mencoba mencerna pertanyaan gadis di depannya.
"Gue sibuk banget sumpah, bokap nyokap pulang jadi you know lah" Terangnya.
"Wah kok lo gak ngabarin gue sih, kan gue juga mau ketemu sama bokap nyokap lo. " Kayla berbinar, sudah lumayan lama dia tidak bertemu orang tua Lexan. Sejak papah Lexan mengurus perusahaan di Belanda.
"Kalo gue ngajak kerumah gue sekarang, lu mau gak? "
Kayla mengangguk antusias dan melebarkan senyumnya.
"Mau banget! Tapi gue habisin ini dulu, biar gak mubazir. " Cengirnya. Lexan terkekeh melihat tingkah gadis di depannya, lalu dia mengacak rambut Kayla dengan gemas.
Kayla menghabiskan makannya dengan lahap. Tanpa menyadari Lexan yang menatapnya intens.
"Udah yok. " Ajak Kayla setelah semua makanannya telah tandas.
"Ck. Kalo makan yang bener babe. " Lexan berdecak, membersihkan cheesecake yang tertinggal di sudut bibir Kayla dengan tangannya. Kayla mematung menatap mata Lexan, sepersekian detik mereka terpaku.
Lexan langsung menarik tangannya dan berdeham untuk mengurangi rasa gugupnya.
"Makasih." Suara Kayla begitu pelan, entah Lexan mendengar atau tidak.
"Yaudah ayo. " Lexan menggegam tangan Kayla menuju parkiran tempat motornya berada.
Membelah jalanan malam kota Jakarta bersama Lexan, ini baru yang kedua kali. Dulu pertama kali saat dia dan Lexan menghabiskan malam minggu bersama pada saat mereka masih kelas X, dan sekarang terulang kembali tapi tidak menghabiskan malam minggu melainkan untuk bertemu keluarga Lexan dan mereka sudah kelas XI.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE
Teen FictionCerita tentang cowok cewek yang bersahabat, tapi kalian tahu kan kalo cowok cewek sahabatan pasti salah satu nyimpen rasa? Yok langsung baca ajaa❤