lexan berantem

3 1 0
                                    

Kayla sedang duduk di balkon kamar hotel, dia sudah tidak berminat lagi untuk menghabiskan sisa waktunya di jogja. Cowok yang tadi pagi berbicara dengannya telah membuat mood Kayla hancur, Lexan dan Bella sedari tadi membujuk Kayla untuk sekedar jalan-jalan, tetapi Kayla tetap menolaknya dengan dalih perutnya sedang sakit dia ingin menetap di hotel saja.

Setidaknya di hotel dia cukup tenang, tidak ada wajah karel maupun sifat Lexan yang akhir-akhir ini memang membuat Kayla kepikiran. Soal Langit, cowok itu banyak mengirim pesan kepada Kayla. Berisi kalimat-kalimat rindu yang membuat Kayla semakin merasa bersalah karena melupakannya beberapa waktu yang lalu.

Senja sudah datang menemani Kayla yang sedang duduk menatap indahnya kota Jogja dari arah balkon, lalu lalang pejalan lalu lintas tak sepadat di ibukota. Polusi udara mungkin disini lebih sedikit dari ibukota, andaikan Kayla berlibur bersama langit mungkin akan lebih indah dan menyenangkan. Langit yang selalu mempunyai cara untuk Kayla tertawa, langit yang manja, ya langitnya Kayla hehe.

Tok tok

Pintu kamar Kayla berbunyi, mungkin saja itu Bella. Kayla berjalan malas untuk membukakan pintu, enggan rasanya untuk meninggalkan senja yang ada di hadapannya.

Setelah pintu terbuka Lora dan Arthur tersenyum kearahnya, ternyata bukan Bella melainkan kedua manusia unik ini.

"Woho si cantik keluar, " Lora begitu heboh,

"Kenapa? " Kayla mengeryit bingung.

"Boleh kita main? " Pinta Arthur

"Iya,e kay, besok kita udah pulang. Pisah lagi deh. " Lanjut Lora.

"Gue lagi males keluar," Tak enak rasanya menolak permintaan mereka, tapi mau bagaimana lagi memang nyatanya Kayla sedang ingin di kamar saja.

Lora dan Arthur terdiam di tempat,

"Yaudah main di sini aja, di kamar mu, " Ucap Lora sambil tersenyum manis.

Kayla lalu mempersilahkan mereka masuk, duduk di balkon dengan Lora dan Arthur yang menemani. Tak begitu buruk.

"Hari terakhir kok gak keluar kay? " Tanya Arthur bingung, sebenarnya dia dan Lora sudah tahu kalau Kayla sedang malas keluar tadi dia berpapasan dengan Bella dan menanyakan keberadaan Kayla, maka dari itu inilah alasan mereka kesini.

"Gue males aja, " Kayla membuang nafas lelah. Entahlah seharusnya dia tadi pagi tidak usah bertemu dengan Karel, toh akhirnya luka baru akan muncul kembali.

"Senja kota Jogja, jadi anak indie nih gue. " Lora lalu terkekeh dengan ucapannya sendiri, sedangkan Kayla dan Arthur hanya menggelengkan kepala.

"Lo satu sekolah sama Lexan? " Tanya Arthur lalu meminum coffee latte yang tadi dia bawa dengan makanan dan minuman yang lain.

"Ya begitulah, " Kayla menanggapi sekenanya,

"Sejak kapan nih kalian jadian? " Kayla yang sedang meminum matcha latte tersedak mendengar pertanyaan Lora,

"Hati-hati Kay," Lora meringis melihat Kayla, Arthur malah bengong. Lagi kesedak aja cantik

Kayla tersenyum setelah tenggorokan nya normal kembali.

"Siapa yang jadian lor?" Tanya Kayla bingung

"Ya lo sama Lexan lah, siapa lagi? "

"Gue sama Lexan cuman sahabatan aja kok. " Perkataan Kayla sontak membuat Arthur dan Lora menganga, sepersekian detik mereka menormalkan mimik wajahnya kembali.

"Lo gak bercanda kan kay?" Lora masih tak Terima atas pernyataan gadis cantik yang rambutnya di curly itu,

"Kalo gue bercanda galucu kali, "

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang