PIM

9 5 0
                                    

Setelah sampai di rumah Caca mereka semua bergegas ke kamar Caca karena memang di manapun markas mereka adalah kamar eitsss jangan omes pikirannya.

"Ca sejak kapan lu punya PS?" Tanya Richard karna memang Caca waktu mereka main kesini gak punya PS

"Sejak gue bisa main PS pas Kayla ajarin di rumahnya buat ngisi waktu gabut gue." Ucapnya.

Richard dan Kevin pun langsung mendudukkan bokongnya di lantai kamar Caca untuk main PS

Kayla dan Tiara langsung merebahkan dirinya di atas kasur Queen Size milik Caca.

Caca pergi ke dapur untuk menyiapkan cemilan untuk sahabatnya yang biadab tapi entah mengapa ia sayang.

"Cak minta minum gue dehidrasi nih" ucap Davino

"Ambil aja sih tuh di situ. Btw nama gue caca gak ada k nya ya" Caca berlalu lalu memasuki kamarnya. Kasur nya yang baru ia bereskan tadi pagi sudah berantakan kembali.

Selimut imut yang berwarna soft biru itu sudah naas tergeletak di lantai dan boneka teddy bear kesayangannya sudah menjadi bantal bagi Lexan yang tertidur di sofa dekat jendelanya.

'Sabar' satu kata itu yang terbesit di hati Caca.

"Bagi cemilannya dong sini" teriak Richard yang mampu membangunkan Lexan, Kayla dan Tiara lalu mereka semua menyerbu cemilan yang sudah Caca berikan kurang dari 30 menit cemilan stok Caca begadang telah habis di makan teman-temannya.

Entah otaknya waktu itu kemana sampai diamau berteman dengan para usus karet ini.

"Gue masih laper anjir" ucap Kayla yang di angguki teman-temannya kecuali Caca.

Caca tau pasti nanti dia akan di suruh delivery order memang gak tau malu. Udah mertamu di kasih cemilan buat stok dia begadang kini malah minta lagi.

"Ca go-food dong mie ayam atau apa kek" Nah kan Richard dengan muka yang watados langsung minta tanpa memerdulikan muka Caca yang memerah menahan marah.

"Eh gue pulang dulu ya. Udah di jemput Keinan di depan" Ucap Kayla lalu berdiri dan mengambil tasnya.

"Tumben dia mau ngejemput lu Kay?" Ucap Davino heran.

"Halah biasanya juga mau tapi gue yang gak. Udah duluan ya" Pamit Kayla lalu melenggang pergi.

Tiara dan Caca langsung membuka balkon dan mendapati Keinan tengah berdiri di samping mobilnya.

Keinan Alvaro Ardiansyah dia adalah kembaran dari Kayla. Memang tak begitu mirip karena mereka kembar tak seiras. Kulit Keinan berwarna putih, badannya tinggi tegap, ia memilih sekolah di salah satu SMA negeri yang ada di Jakarta, alasannya simpel karena dia tak mau satu sekolah dengan Kayla.

Caca dan Tiara berdiri di balkon karena mau cuci mata.

Keinan mendekat ke telinga Kayla sambil tangannya menyentuh pundak Kayla seperti orang yang sedang memeluk.

"Anjirrr Kayla di peluk Keinan gue juga mau kalik" heboh Caca, Tiara hanya mendengus.

"Sini gue peluk cak" sahut Davino yang membuat caca bergidik ngeri dan teman-temannya pun tertawa renyah.

"Ngapain temen temen lu ngeliatin gue?" Bisik Keinan

Kayla langsung mendongak kearah balkon dan manatap tajam ke arah Tiara dan Caca.

Tiara dan Caca yang melihat itu lalu ngacir kedalem kamar.

"Ra ra kita ketahuan sama Kayla? Mampus ra mampus gimana nih" ucap Caca yang heboh

"Gatau haduh malu banget gue ca maluuuu. Kalo kerumah Kayla mau di taruh mana muka gue" Ucap Tiara yang tidak kalah heboh.

"Pasti Keinan tadi ngeliat kita ra"

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang