terjebak hujan

2 2 0
                                    

Suasana begitu riuh hari ini. Freeclass yang disebabkan semua guru sedang rapat. Tak urung sekian dari banyaknya siswa menghabiskan waktu mereka untuk sekedar mengisi perut, ataupun bercanda gurau. Seperti Kayla, Lexan, Tiara, Davino, Caca, Richard dan Langit mereka menempati meja pojok kantin.

"Gue denger-denger ntar senin sama selasa depan libur oi. " Caca yang memang selalu update terlebih dahulu masalah desas-desus di Global Jaya school.

"Serius lo. Ntar gue udah ekspek tinggi malah jatuh kan sakit njir. " Timpal Davino.

"Serius lah, info gue kan selalu akurat. Paling bentar lagi juga kita disuruh kumpul di lapangan. " Caca nampak teguh dengan pendirian nya.

"Skuylah kita ke Bandung, udah lama kan kita gak traveling bareng. " Usul Kevin, yang di timpali anggukan oleh yang lain. Kecuali Lexan, Kayla dan Langit.

"Lah kalian bertiga ngapa? " Tiara menatap bingung kearah mereka.

"Kay, jadi gimana? " Lexan tampak menunggu jawaban, dan tak menghiraukan pertanyaan dari Tiara.

Semua tanpa terkecuali kini menatap Kayla meminta penjelasan dari gadis yang sedari tadi diam. Kayla yang di tatap seperti itu salah tingkah.

"E-eh gue ikut kok lex, bokap nyokap udah izinin. " Lexan mengangguk, tapi yang lain masih belum paham topik apa yang mereka bicarakan. Langit yang berada di samping Kayla juga menatap bingung.

Kayla menggenggam tangan Langit lembut, dia belum bicara dengan Langit masalah ini. Rencananya nanti setelah pulang sekolah dia ingin berbicara, tapi takdir berkata lain Lexan menuntut jawaban sekarang. Jadilah gadis ini serba salah.

"Gue sama Kayla mau ke Jogja. " Jelas Lexan yang di hadiahi tatapan tajam Langit.

"Loh kalian berdua doang? " Tanya Caca yang tak terima, mereka ada berdelapan sekarang mengapa hanya Lexan dan Kayla yang pergi.

"Jadi gini, gue diajak nyokapnya Lexan buat ikut kondangan sepupu Lexan yang mau nikah di jogja. " Terang Kayla agar tak terjadi kesalah pahaman diantara mereka.

Mereka semua mengangguk paham, Kayla dan keluarga Lexan memang mempunyai hubungan yang baik. Malah Kayla sudah dianggap seperti anak sendiri.

Langit masih diam dengan raut muka datar di tempatnya. Entahlah Kayla tak bicara apapun masalah ini.

"Gue sama Langit cabut dulu ya? " Pamit Kayla, mengajak Langit pergi dari area kantin. Langit hanya mengekor tanpa mengucap sepatah kata pun, mengikuti langkah gadis yang menarik lembut tangannya entah menuntun dia kearah mana. Langit ikut.

Kayla mengajak Langit ke rooftop, tempat ini dia pilih untuk menjelaskan kesalah pahaman antara mereka. Kayla duduk langit mengikuti duduk di sampingnya. Membelai lembut rambut gadis yang selama ini dia sayangi.

"Maaf ya, aku gak bilang dulu sama kamu. " Kayla angkat suara setelah beberapa menit yang lalu mereka terjebak dalam diam.

Langit berdeham, menetralisir rasa yang bergejolak di dadanya. Cemburu itu pasti, toh Kayla pasti mempunyai alasan di balik ini semua.

"Gapapa, pergi aja. Asal kamu gak lupain aku. " Tenang Langit yang diakhiri kekehan.

Kayla mendogak, melihat wajah Langit yang diterpa cahaya matahari siang ini. Mata hitam cowok itu menatap lembut Kayla, Kayla selalu tenang disamping Langit.

"Gak lah, paling kamu yang berpaling. " Cibir gadis itu.

"Kalo aku mau berpaling, gak bakal aku pulang dari London babe " Kayla nyengir, benar juga jika Langit mau berpaling tak mungkin dia sekarang ada disini.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang