kecupan singkat

4 3 0
                                    

Langit : aku jemput

Setelah membaca notifikasi pesan dari langit Kayla langsung menuju pantry, disana sudah ada cowok yang memakai seragam beda sekolah dengannya. Cowok itu nampak tenang menghabiskan sereal susu yang telah dibuat sendiri. Kayla duduk di samping cowok itu lalu mencium sekilas pipinya.

"Udah bangun lo. " Keinan terlonjak atas ciuman yang Kayla beri namun ia langsung merubah ekspresi menjadi datar kembali.

"Udah nih, wah lo buatin gue juga gak sia-sia gue punya kembaran" Kayla berbinar melihat sereal yang sudah disiapkan Keinan untuknya.

"Tapi Kei gue mau di jemput langit nih" Ucapnya sambil memakan sereal dengan lahap favorit breakfast menurutnya.

"I know, langit udah chat gue tadi. " Kayla mengangguk langit memang dekat juga dengan kembarannya.

"Pulang kapan dia Kay? "

Kayla mengedikkan bahu "gatau pastinya, dia juga belum cerita banyak ke gue. "

"Oh"

Setelah sarapan Kayla dan Keinan selesai mereka langsung turun kearah basement, langit sudah menunggu disana dengan motor ninja yang dia duduki Kayla langsung menghampiri langit.

"Pagi." Ucap Kayla penuh semangat, langit mengacak rambut Kayla gemas yang membuat sang empu mencebikkan bibirnya kesal.

"Langit aku udah rapihin ih, dan tangan kamu seenaknya aja buat berantakin. " Langit terkekeh senang rasanya melihat Kayla ngambek.

"Sini aku pakein. " Langit memakaikan helm ke kepala Kayla. Kayla menerima dengan senang hati

"Naik" Kayla menurut setelah mendengar titah langit.

Menaiki motor membelah jalanan Ibukota dengan Langit termasuk hal favorite nya selama ini, memeluk langit dan menyadarkan kepalanya di punggung tegap cowok itu. Bahagia sekali rasanya.

Langit tersenyum simpul di balik helm fullface yang menutupi wajahnya, melihat kaca spion yang menampilkan seseorang yang dia cinta seolah dengan ini rasa mereka dapat terungkap tanpa harus ada kata-kata. Andai waktu dapat berhenti langit ingin dia dan Kayla seperti ini terus tanpa ada yang mengganggu.

15 menit berlalu begitu cepat kini sepasang muda-mudi itu telah sampai di halaman Global Jaya School, banyak pasang mata yang melihat kearah mereka dengan tatapan yang berbeda-beda, ada yang iri dan ada juga yang memuja.

Kayla turun dari motor dengan di bantu langit. Saat ingin melepaskan pengait helm seperti biasa dia selalu kesusahan.

"Ihh kok gak bisa-bisa sih " Kesalnya, Langit yang melihat Kayla kesusahan pun langsung membantu melepaskan helm.

"Masih gak bisa aja dari dulu" Cibir langit yang membuat Kayla mencebikkan bibirnya kesal.

"Gatau nih, padahal aku juga udah belajar sama Lexan tapi tetep aja gabisa" Keluh gadis itu

Langit mengeryit mencoba berfikir nama asing yang disebut gadisnya.

"Cowok yang temen kamu itu? " Tebak Langit yang masih ragu

"Iya yang kemarin banyak diem itu, you know? "

" I think I don't know him. " Setelah berfikir sejenak langit tak kunjung menemukan cowok yang di maksud gadisnya. Dia hanya tau Davino dan yang lain gainget.

Mereka memasuki koridor Mipa, Langit mengantarkan Kayla terlebih dahulu dikarenakan mereka tidak sekelas.

"Kay" Kayla menoleh mendapati Caca yang tengah tersenyum lebar setelah menepuk bahunya.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang