ANGKASA 10

33 2 0
                                    

Hay>3

"Rinjani lo kenapa sih sebenarnya? Lo ngelakuin apa sama Angkasa saat malam itu?" Tadi, Tania menyeret Rinjani ke roftoof.

"Maksud lo apa sih? Gak ngerti gw sama omongan lo Tan"

Tania tersenyum miring "emang gw gak tau apa yang lo lakuin sama Angkasa pas di pesta ulang tahun gw hahaha".

"Lo tau apa hah?" Rinjani semakin was was.

"Lo bikin bayi kan sama Angkasa? Gw pas liat lo di acara Bazar kemarin lo gak mau keluar karena mual mual kan? Dari sana gw cari tau kenapa lo tiba tiba sering mual. Dan aneh nya lo udah telat datang bukan lebih dua minggu mungkin hampir satu bulan".

"Dan lo tau apa yang terjadi di antara gw sama dia?." Tania mengangguk "gw mau nanti pulang sekolah lo ikut sama gw. Kita pasti in lo kenapa sering mual mual? Kali aja benar dugaan gw. Gw bakal punya ponakan dari sahabat gw"

"Kalau..... Benar benar terjadi gimana Tan? Gw takut kalau Angkasa gak mau tanggung jawab" Rinjani berbicara seperti ini di sebabkan dirinya melihat Angkasa dengan seorang perempuan berpelukan saat acara Bazar kemarin.

"Apa yang lo ragu kan?"

"Sebab Angkasa udah punya cewek"

"Tau darimana lo? Setahu gw Angkasa cuman deket sama lo dan sepupu kita aja" ujar Tania.

"Udah lo gak usah khawatir ada gw" Tania tersenyum menyakinkan.


....

Angkasa dan teman temannya sedang berada di kantin oh tidak lupa dengan Lolita yang selalu menempel dengan Angkasa. Untuk saja Rinjani tidak tau keberadaan Lolita yang selalu menempel dengan dirinya.

"Angkasa aku mau tanya sama kamu?"

"Apa?"

"Kapan aku di kenalin sama Orang tua kamu? Aku dari kemarin udah siap loh" ucap Lolita

Uhukkk!!

Cakra tersedak minumannya "maksudnya apa?" Tanya Cakra.
Angkasa menghela nafasnya tidak tau harus jawab apa. "Bukan apa apa"

"Kok bukan apa apa? Katanya kamu mau kenalin aku sama orang tua kamu."

"Aku gak janji Ta."

Lolita cemberut dan pergi dari hadapan mereka. "Yaudah kalau gitu aku ngambek."

"Yeuhhhhhh. Kalau liat lo ngambek bukannya gumus. Tapi, jijik liatnya kayak tante girang yang sok manja cuih." Teriak Arthur.

Angkasa menatap Arthur dengan mata tajamnya. Arthur ini, sebenarnya dia paham gak sih kerjasama yang mereka sepakati.

"Apa lo Sa?! Lagipula ucapan gw bener" gerutu Arthur.

"Lo tau kerjasama yang baik gak sih?!" Arthur meringis dan tersenyum kikuk "ya... ya sorry gw kan orang nya khilaf."

"Lo mah emang selalu khilaf Thur" celetuk Cakra.

"Lo juga sering khilaf kalau lo deket sama gw"

"Ya tapi gw gak bego kayak lo!"

"Lah ngatain orang bego. Padahal situ juga sama udah tau beli cilok digerobak masa bayarnya pake ATM".

"Lo juga. Udah tau itu kolam ikan ngapain lo berenang di sana!"

ANGKASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang