Up lagi, seneng? Oh b aja. Yah oks, I no what what :)sorry kalo kurang memuaskan.
Saran aja nih, sambil dengerin lagunya Nisa sabyan yang hm hm hm
𝐏𝐀𝐆𝐄𝟏𝟏 : fiancé?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Chensun apa maksud mu?" Chenhwa membuka suara
"Pihak Jay sudah ada yang setuju, bukankah kau mau bersamanya?"
"Tapi tidak menikah! Bukankah aku masih terlalu muda? Kita bahkan baru kelas 11, bagaimana kita mengurus rumah tangga nanti? Orang gila mana yang menikah diumurnya yang baru 18 tahun?" Sarkas chensun pada kakaknya
"Mama, orang gila itu mama, yang menikah diumur 17 tahun" ujar chenle dengan tersenyum
"Ma, bukan begitu maksut ku" chensun merasa bersalah sekarang, ia merutuki mulutnya yang tak bisa dikontrol.
"Maafkan mama yang memaksamu untuk menikah di umurmu yang masih muda"
"Mama tak akan memaksamu lagi" jisung melihatnya, chenlenya yang dulu dan yang sekarang sangat berbeda.
"Hyunjin?" Panggil seseorang memasuki rumah, ia lelah menyaksikan drama keluarga ini.
"Jay, masuklah bawa laki laki itu keluar" ujarnya
"Wony?" Chenle melihat kearah pintu masuk
"Bisa²nya kalian tak mengundang ku diacara seperti ini" wanita itu masuk dengan santai, mendudukan dirinya dikursi kosong yang tersedia.
Hyunjin hanya menatapnya jengah, ia sudah mengajak nya tadi. Tapi istrinya itu malah menatapnya tajam dan membawa kabur Jay.
"Ada apa kau kemari? Apa menantu cantik impianmu itu tak menerima Jay? Atau mereka mengusir kalian?" Tanya Hyunjin sarkas
"Maksutnya?" Tanya jisung tak mengerti.
Flashback on kediaman Hwang
"Jay bersiaplah, Kita akan kerumah chensun" ujar hyunjin membuat putranya itu dengan semangat memasuki kamarnya.
Setelah beberapa menit Jay keluar dari kamarnya dengan setelan jas yang rapi, entah datang dari mana tiba² saja mama nya menarik pergelangan nya untuk dibawa entah kemana. Yeji keponakan hyunjin begitupun Hyunjin sendiri sudah malas menanggapi.
Akhirnya hanya hyunjin dan Yeji yang datang kerumah chensun.
Flashback off
Dari pada mengikuti permintaan mamanya, Jay lebih memilih untuk mendudukan dirinya didekat jisung, nyali yang kuat sekali.
"Nama mu Jay?" Tanga jisung dengan suara beratnya yang terkesan dingin, membuat Jay merinding.
"Iya om" Jay sedikit gugup 'kayanya udah ketemu deh ckck' batin Jay sewot
