Chapter 04

3.7K 557 135
                                    

Aku mencoba untuk menampilkan wajah terbaik mungkin untuk meyakinkan Lisa jika aku sedang benar-benar sakit sehingga hari ini tidak perlu pergi untuk bekerja.

Kemudian Lisa berjalan kearahku dengan sebuah nampan yang berisi roti panggang dengan selai strowberry beserta jus jeruk dan mungkin itu obat penghilang rasa sakit kepala.

Ngomong-ngomong, Jika itu adalah perlakuan Lisa yang kudapatkan setiap hari, aku pikir bukanlah ide yang buruk untuk menikah. Hehe.

Dia meletakkan nampan di depanku lalu berbalik untuk melepaskan jaket yang dia kenakan.

Senyumku seketika terbuka lebar saat menggigit salah satu roti panggangku, lalu ketika aku melihat Lisa berbalik ke arahku, dengan cepat aku menunjukkan ekspresi lemasku sekali lagi dengan mata terkulai dan senyuman sedih.

"Aku merasa sangat tidak enak badan, aku bahkan tidak tahu apakah aku bisa bangun dari tempat tidur ini." Kataku sambil berakting dengan menggunakan semua keahlianku yang terkumpul dan aku berharap Lisa akhirnya mau mengambil alih semua pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian, membuat makan siang, membersihkan rumah, memberi makan anjing yang ternyata namanya Kuma, dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.

Lisa kemudian terkekeh dan jujur saja itu membuatku benar-benar malu.

Bajingan itu bahkan menunjukkan senyuman dengan deretan giginya yang menyebalkan.

"Aku tahu persis apa yang sedang coba kamu lakukan dan itu tidak akan berhasil Honey... Sakit kepalamu ternyata membuatmu menjadi wanita yang sangat jorok." Dia terkekeh lagi dan itu membuat pipiku memerah.

Dia sepertinya bukan orang bodoh.

"Aku hanya ingin kamu menyiapkan makan siang karena aku akan kembali ke rumah untuk makan siang denganmu."

"Tapi aku tidak bisa memasak." Kataku dengan lelah seraya menunjukkan keseriusanku.

Aku benar-benar tidak bisa memasak.

Bahkan jika aku memaksa diri untuk melakukannya, itu pasti akan berakhir dengan kematian Lisa karena racun yang ada di makanan yang aku buat, lalu aku akan dituntut, setelah itu ditangkap, dan aku akan di masukkan kedalam jeruji penjara.

Apa aku terlalu dramatis?

"Begitu yah?" Lisa tersenyum lalu wajahnya mendekati dahiku dan dengan lembut dia menciumnya.

Argh!

Bagaimana dia bisa tersenyum begitu banyak?

Apa yang membuatnya hidup begitu bahagia?

"Aku juga akan menjemput anak-anak saat makan siang, jadi kamu juga harus menyiapkan makan siang untuk mereka."

Tubuhnya kini sejajar dengan tubuhku dan aku langsung dimabukkan oleh aroma tubuhnya yang jujur saja lumayan aku sukai.

"Saat aku sedang sakit seperti ini, kamu memintaku untuk memasak, mengurus Kuma dan aku masih harus bermain dengan anak-anak sepanjang sore?"

"Ya ..." Lisa berkata seraya menggaruk bagian belakang lehernya. "Tadinya aku akan membiarkan anak-anak berada di sekolah sepanjang hari, tapi karena kamu sedang sakit. Jadi aku ingin kamu beristirahat bersama anak-anak."

Aku menatapnya dengan mulut terbuka karena tidak percaya dengan apa yang aku dengar.

Konsep istirahat Lisa benar-benar berbeda dariku.

Kemudian saat aku lengah, dia mencium bibirku dan itu benar-benar membuatku terkejut.

"Cepat sembuh ya honey, Sampai jumpa!" Aku memberikan senyuman paksa yang sepertinya tidak diperhatikan Lisa karena dia terlalu sibuk melihat jam tangan KW yang dia pakai di pergelangan tangannya.

NOT BAD, BUT NOT GOOD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang