Chapter 05

3.4K 522 45
                                    

Aku ingin memberi tahu Lisa jika aku tidak ingin pergi karena rasanya tidak masuk akal untuk datang ke tempat pekerjaanku yang bahkan tidak aku ketahui apa itu.

Tapi di sinilah aku. 

Buru-buru menelan roti sambil melihat Lily yang tengah berdiri di depan sofa sambil menggosok salah satu matanya yang masih terlihat mengantuk.
 
Hari ini akan menjadi hariku harus menghadapi pekerjaanku.
 
Sial sial sial!
 
Sepertinya takdir sangat membenciku.
Takdir seperti ingin melihatku hidup dengan sangat menderita.
 
Aku jelas tidak tahu di mana tempatku bekerja. 

Satu yang pasti aku ketahui adalah, aku pasti memiliki bos, bos sialan yang memastikan bahwa aku adalah seorang bawahan yang tentu saja mendapatkan upah yang kecil.
 
Disisi lain, Lisa sedang berlarian dengan Jamie untuk mempersiapkan keperluannya di lantai dua.

Aku menunggunya sambil memikirkan bagaimana cara agar aku bisa mendapatkan informasi tentang pekerjaanku. 

Apakah aku harus bertanya.

"Apa pekerjaanku? Dan dimana alamatnya?"

Aku masih belum memutuskan tentang itu.
 
"Mommy, bisakah kamu mengikat tali sepatu Lily?" Gadis kecil itu bertanya dengan lembut karena dia masih mengantuk.

Lily menjulurkan kakinya ke arahku untuk menunjukkan tali sepatunya yang belum terikat. 
 
Aku menghela nafas dan kemudian berjalan menuju Lily. Aku berjongkok di depannya lantas meraih tali sepatu untuk mulai mengikatnya.
 
"Lily ingin belajar Mommy..." Suara kekanak-kanakannya terdengar rendah lagi dan aku mengangkat pandanganku untuk menatap wajahnya.
 
"Belajar?"
 
"Belajar mengikat sepatu."
 
"Oh." Aku menggaruk bagian belakang leherku tanpa benar-benar mengerti mengapa dia mengatakan itu kepadaku. "Bagus!"  Itu saja yang aku katakan.
 
"Bisakah Mommy mengajariku?"
 
"Hm?"
 
"Mengajariku bagaimana cara mengikat sepatu."
 
"Emmm... belajar denganku?"
 
"He.em."
 
"Tapi aku tidak tahu, maksudku, aku tidak tahu apakah aku bisa mengajarimu atau tidak."
 
Lily kemudian berjongkok di depanku dan aku takjub melihat betapa kecilnya dia. 

Gadis kecil itu masih mengarahkan kakinya ke arahku dan dengan tangannya yang kecil dia menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinganya.
 
"Bagaimana cara Mommynie melakukannya?" Dia bertanya dengan lembut sambil tersenyum dan sekali lagi aku bertanya-tanya apa yang membuat dia tersenyum begitu tulus.
 
"Lihat ya..." Aku meraih tali sepatu lalu mulai mengikat tali dan Lily bergerak lebih mendekat untuk menonton apa yang aku lakukan. 

Jujur saja, kedekatannya membuatku takut, sehingga aku harus sedikit menarik diri dari gadis kecil yang mengaku sebagai putriku. 

Aku mengalihkan pandanganku dari tali sepatu ke wajah Lily saat jari-jarinya bertumpu diatas tanganku.

Dia seperti sedang memintaku untuk memperlambat gerakanku sehingga dia lebih mudah mengetahui cara mengikat sepatunya.
 
"Mommy, tolong... Lily tidak mengerti apapun."
 
Aku kemudian menarik napas dalam-dalam, dan dengan frustasi aku mengulang sekali lagi mengikat tali sepatu tapi kali ini dengan gerakan yang lebih lambat untuk diikuti Lily. 

Gadis kecil itu memperhatikan dengan cermat bagaimana cara mengikat tali sepatu dengan benar.
 
"Ternyata, pertama harus membuat busur, lalu menggabungkan busur satu dengan busur lainnya dan, akhirnya jadi kupu-kupu." Lily berbisik dan menurutku tindakannya benar-benar lucu.

Aku tersenyum geli dan Lily juga tersenyum lalu dia menatapku yang membuatku segera memalingkan muka untuk mengganti ekspresiku dengan datar.
 
"Berhasil." Aku berbicara dalam kebahagiaan palsu sambil tersenyum pada Lily, setelah itu aku berdiri. 

NOT BAD, BUT NOT GOOD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang