#4

3 2 0
                                    

Halenzia sedari tadi diam dia tidak heboh seperti biasanya, zeira gadis itu hanya bisa menghela nafas nya pasrah atas perubahan sikap zia yang menjadi aneh hari ini.

"Zia sekarang gue ada kelas bahasa, males si sebenernya lama juga satu tahun gue kelas bahasa" ucap zeira, halenzia tak menjawab

Zeira melirik ke sekilas lalu kembali menulis semua materi pelajaran nya hari ini.

Halenzia terus menatap kaca dia menatap diri nya dari atas sampai bawah, cantik ya, tentu saja halenzia cantik, body nya pun tak kalah bagus dengan body zeira

"Zee, gue pengen deh Reinkarnasi"

Zeira memutarkan kepala menatap zia yang sedang berpose di depan kaca lemarinya.

"Reinkarnasi? buat apa?"

Zia menghela nafas terlebih dahulu lalu menghampiri zeira keduanya duduk berhadapan, Zia menatap zeira serius sebaliknya dengan zeira.

"Gue pengen jadi manusia lagi gitu, gue kan kece masa si harus jadi setan kaya gini ga lucu banget" ujarnya sambil cemberut, hobi banget Zia cemberut

Zeira manggut-manggut paham, lalu jarinya menjetik menandakan dia mendapat kan sebuah ide

"Kenapa zee lo ada ide?" tanya zia penuh penasaran, gadis itu menyipit kan matanya lalu menggeleng sontak Zia memukul tangan zeira keras.

"Anjir sakit zia, gue aduin bunda nih lo" geram nya, Zia menarik satu bibir nya lalu menjulurkan lidah dan setelah itu dia menghilang entah kemana, kebiasaan.

"Yee setan dasar lo, balik lagi zia" di kata terakhir zeira sedikit berbisik gengsi, yah gengsi jika sampai Zia mendengarnya.

****

Halenzia berjalan ke suatu tempat di dekat komplek rumah zeira, dia duduk di taman disana banyak sekali anak kecil bersama ibunya yang sedang bermain sore.

Senyuman tercetak di bibir gadis itu saat melihat anak kecil yang rebutan balon bersama anak kecil lain.

"Seru ya jadi bocil, ga ada beban banget mereka bisa ketawa haha hihi tanpa mikirin apa-apa, pengen deh balik lagi,"

"Gimana mau balik lagi anjir orang gue aja udah mati, hehe suka lupa." lanjut nya, kaki nya dia ayun-ayun kan sambil menatap interaksi anak kecil tersebut.

Kursi taman yang tadinya ringan sekarang menjadi berat, zia melirik seseorang di samping nya, dia tersenyum ramah dan kembali menatap anak kecil itu.

"Sendiri aja neng?"

"Engga berdua" balas zia dingin, orang itu menatap zia dan bertanya lagi.

"Sama siapa?"

"Lo lah"

"Ah saya" balas orang itu sambil tersenyum malu, baper kali ye.

Orang tersebut, larat mahluk maksudnya menjulurkan tangannya sopan zia menatap wajah orang itu penuh tanya

"Gue bram" ucap nya memperkenalkan diri, Zia menerima ularan tangan lalu tersenyum

"Gue halenzia, panggil aja zia" balas zia, bram tersenyum.

Keduanya saling diam setalah berkenalan mata keduanya menatap anak kecil yang sedang bermain itu

"Bram lo udah berapa lama kaya gini?"

Bram tersenyum saat mendengar ucapan zia, "5 tahun zia, kalau lo?" Zia menunduk sebelum menjawab pertanyaan bram.

Zeira dan halenziaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang