Author POV.
Sinar matahari memaksa masuk melalui celah tirai jendela yang terbuka. Di atas tempat tidur masih berbaring seorang lelaki imut dan cantik, piyama doraemon menutupi seluruh tubuh mungil itu dengan indah.
Lelaki itupun mulai merasa terganggu dengan kehadiran sang surya yang menelisik masuk ke kamarnya. Lelaki itu mengucek matanya dengan kasar, rambutnya yang berantakan tak menutup pesonanya, yang memang sangat imut dan lucu bahkan saat baru bangun tidur.
Lelaki itu menyibakkan selimutnya ke samping dan kemudian bangkit dari posisi tidurnya tadi. Setelah berada di posisi duduk di atas tempat tidur, dia tidak bergerak lagi. Hanya termenung di sana dan matanya menatap kosong ke depan.
Kemudian, lamunannya buyar dan dia pun tersadar, hal itu karena dering telpon yang memecah kesunyian di kamarnya saat ini. Dering yang menandakan ada telepon masuk di ponselnya. Setelah mengangkat telepon tersebut, sejurus kemudian senyum lelaki imut nan lucu itupun mulai terbit dan lama kelamaan mengembang hingga menampakkan sederetan gigi putih yang tersusun rapi dan manis.
Gun POV.
Aku terbangun pagi ini masih dengan perasaan yang sama seperti semalam. Sedih dan bingung, sebenarnya masih banyak lagi perasaan yang kurasakan saat ini. Campur aduk perasaan ini membuatku tak ingin beranjak dari tempat tidurku, aku terlalu malas untuk sekedar bergerak turun dari sini.
Saat aku tengah termenung memikirkan permasalahan yang belakangan ini mengganguku, yaitu tentang hubunganku dengan P'Tay. Tiba-tiba ponselku berdering memecah lamunanku seketika, aku mengangkatnya tanpa memperhatikan nama dari orang yang menelponku itu. Sesaat kemudian aku terkejut mendengar suara dari seberang. Itu adalah suara orang yang kutunggu-tunggu untuk menghubungiku selama beberapa minggu ini. P'Tay, pacarku yang menyebalkan.
Halo, siapa ya? - Gun
Aoohh pacarku sudah lupa sama pacarnya sendiri? - Tay
Aku bingung sesaat dan melihat nama di layar ponselku, kemudian aku sadar bahwa yang menelpon itu adalah P'Tay
Ehm.. P'Tay, ada apa phi? kok tumben nelpon Gun. Masih ingat kalo phi punya pacar ? Masih ingat nomor telpon Gun?. Kirain phi udah hapus nomor Gun sampe ga pernah nelpon Gun udah berminggu-mingu. - Gun
Aoohh... ternyata pacar kesayangan phi ini ngambek rupanya. Phi Khothun na ja, phi terlalu sibuk ngurus kerjaan sampe lupa sama nong Gun yang imut ini. Phi Khothun na..na.. jangan marah lagi ya sama phi, phi khothunn na nong rakk. - Tay
Apasih phi, males banget tau gak Gun sama phi. Kalo gini apa bedanya Gun sama P'Nicky yang jomblo?. Pacarku saja tidak pernah menghubungiku, apalagi sekarang kita sudah sangat jarang hampir tidak pernah bertemu sama sekali. - Gun
Olololo.. Nong kesayangan phi, phi khothun na..na. Gimana kalo sekarang phi kerumah Gun, terus kita shopping?.
Nong kan dari kemarin mau ganti hp, gimana kalo kita beli hp baru? kebetulan ada hp keluaran terbaru dari merek terkenal loh nong - TaySeriuss phi?? Aaa ayokk.. phi jam berapa kesini? Gun siap - siap langsung nih!! tapi, phi memangnya gaada jadwal kerjaan hari ini? - Gun
Aoohh.. kalau sudah ngomongin Shopping pacar phi yang tersayang ini memang langsung beda ya moodnya. Oke.. ini phi sudah siap tinggal ke rumah nong Gun. Hari ini phi ngajuin cuti sehari khusus buat nemenin pacar tersayang phi. - Tay
Uiihh.. bisa saja phi. Yaudah cepat ya, nanti takutnya mallnya keburu tutup lagi. - Gun
Sipp nong rakk😘 - Tay
Telepon itupun berakhir dengan P'Tay yang mengirimkan kiss virtual lewat suara padaku😁.
Haii My Readers!! Gimana Chapter ini?
Oiya btw, gimana ya kelanjutan Gun si Shophalolic saat berbelanja dengan pacar tersayangnya?Ditunggu di next chapter yuupp😉😉
Bonus Pict :
Astaga cute banget mereka berdua, kan jadinya author mikir yang iya-iya 🌚🌚.#Authormeninggoydengankeuwuanini
#Authorsalting😫😄
Gun cute disini, jadi author post😙.
Btw, P'sing imut banget 55555.
#P'singdanbungamatahari
#Guntetaplebihcute
#P'Singauraukenyamuncul😮Sekian Chap ini😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Love Story [Hiatus Sementara😣]
FanficBagaimana jika satu hati mencintai dua orang di saat yang bersamaan? Apakah bisa ada keadilan dalam pembagian cintanya atau ada ketimpangan? Apakah pada akhirnya hati yang plin-plan ini akan menemukan konklusi dari perasaannya? Aku mencintainya, nam...