💚Chap 8💚

73 8 0
                                    

Setelah acara berbelanja bersama terakhir kali itu. Gun dan Tay tidak pernah bertemu sama sekali dalam waktu dua minggu. Alasannya adalah, karena Tay sangat sibuk di kantornya dan tidak sempat untuk sekedar bertemu dengan Gun, walaupun mereka masih berada  di dalam satu area kantor yang sama.

Gun sangat sedih dan frustasi selama dua minggu ini. Jauh di dalam hatinya, dia sudah merasa lelah sekali. Gun merasa bimbang, apakah dia harus tetap mempertahankan hubungan ini atau tidak. Gun sudah lelah.

Gun merasa bahwa hanya dia seorang saja yang memperjuangkan hubungan ini. Hanya dia saja yang merasa rindu pada P'Tay, namun P'Tay tidak sebaliknya.

Perasaannya saat ini bagai sedang di ombang-ambing ombak laut, sehingga membuatnya pusing dan mual. Gun ingin mencari hiburan dan melepaskan seluruh rasa stress yang ada di pikirannya.

Kemudian dia mengambil handphonenya dan menghubungi seseorang. Dia adalah Win Metawin Opasiamkajorn, salah satu sahabat dari kecil Gun.

" Sawadhee Phen. Apa kabar?. " -Gun

" Wadhee. Baik. Ada apa Gun? tumben banget nelpon gue?. " -Win

" Lo lagi dimana sekarang?. " -Gun

" Di rumah. Kenapa?. " -Win

" Temenin gue ke Barnya P'Mike sekarang!. " -Gun

" Uiii. Ada apa Phen? ngegas banget ngomongnya. Tumben lo mau ikut main ke bar, ada apa sih?. " -Win

" Aoo. Udah gak usah banyak nanyak, pokoknya lo jemput gue sekarang. Nanti kalau udah sampe di bar, gue bakal cerita semuanya sama lo. " - Gun

" Hmm. Iyadeh. Lo tunggu aja, bentar lagi gue otw. See you Gun. " -Win

" Hmm. " -Gun

tut..tut..tut..

Panggilan pun berakhir dan Gun bersiap-siap untuk pergi ke bar bersama Win.

Saat ini Gun sedang menunggu mobil Win untuk menjemputnya. Akhirnya setelah beberapa saat ditunggu, mobil Win sampai juga.

Gun langsung masuk ke mobil yang dikendarai oleh sahabatnya itu. Sepanjang perjalanan tidak ada satu suara pun yang terdengar, hal ini karena sebelum naik ke dalam mobil, Gun sudah berpesan pada Win agar tidak menanyakan hal apapun padanya di sepanjang perjalanan nanti.

Saat ini Gun dan Win sudah sampai di bar P'Mike. Dari awal saat mereka berdua turun sampai duduk di kursi di depan bartender, banyak pasang mata yang memandang mereka dengan kagum dan tatapan memuja membanjiri mereka. Baik Laki-laki maupun perempuan, tetapi mayoritasnya adalah laki-laki.

" P'Mike, beri aku minuman yang paling keras disini Phi!. " Pesan Gun pada P'Mike yang memang sudah dikenal olehnya.

" Sip nong Gun. Eh, kalo nong Win mau minum apa?. " -P'Mike

" Kalo Win, yang sedang saja Phi. Win gakuat minum soalnya. " -Win

" Okei. Ditunggu ya. Phi buatkan sebentar. " -P'Mike

" Jadi Gun, lo kenapa? ceritain sama gue sekarang. Gue udah penasaran setengah mati daritadi tau. " -Win

Kemudian Gun menceritakan tentang segala kerumitan yang ada di dalam pikirannya saat ini, tentang kelanjutan hubungannya dengan P'Tay yang sedang dia pertimbangkan, tentang perasaan kecewanya pada P'Tay yang selalu sibuk dan melupakannya, dan tentang segala hal yang membebaninya beberapa minggu ini.

" Uii. Yaampun Gun, kasian banget sih lo. Yaampun, sini gue peluk. " -Win

Win pun memberi pelukan hangat pada Gun untuk menenangkannya. Pasalnya, karena bercerita padanya Gun jadi menangis dan mengingat semua hal-hal yang membuatnya sedih dan Win tidak kuat melihat sahabatnya seperti itu.

" Ini, minuman kalian. " -P'Mike

Sebenarnya P'Mike sudah menyiapkan minumannya daritadi, akan tetapi dia menunggu setelah Gun dan Win selesai bercerita. Karena, menurutnya itu adalah hal pribadi dan dia tau bahwa, Gun tidak suka dilihat saat dia sedang menangis.

" Khopkun Khrap Phi " -Gun dan Win (bersamaan)

" Hmm. Kalau gitu Phi ke sana dulu , mau ngurus pelanggan lain. Sawadhee. " -P'Mike

" Wadhee Phi. " -Gun dan Win (bersamaan)

Setelah sesi curhat penuh air mata mereka. Gun dan Win menegak minuman mereka berkali-kali. Sudah tiga kali mereka meminta tambahan botol minuman keras yang serupa seperti tadi.

" Gun, sudah yok. Gue udah gakuat banget nih. Kepala gue udah pusing banget. Udah mabuk banget gue nih. " -Win

" Aaahh. Lo kalo mau pulang, duluan aja. Gue masih mau minum disini. " -Gun

" Gila lo ya!!. Gue gak mungkin ninggalin lo sendiri di sini. Bahaya tau. Lo gak liat tuh, daritadi semua laki-laki itu ngeliatin lo kayak kelaparan!!. " -Win

" Yaudah. Lo tungguin gue aja disini bentar lagi. Gue masih belum mabuk. gue gak mau pulang kalo belum mabuk hari ini pokoknya. Titik. " -Gun

" Uiiii. Gabisa Gun, gue masih ada meeting besok pagi di kantor gue. " -Win

Saat mereka berdua sedang asik berdebat, tiba-tiba ada suara yang muncul dan membuat keduanya melihat ke arah sumber suara.

" Nong Gun!!! " Suara itu memecah perdebatan Gun dan Win.

Hii Readers!!. Gimana chap ini?.
Jangan lupa vote dan komen ya. ☺

Bonus Pict :

Gun Cute bangetttt!!!#authormeninggoy#authorpengenculiknongGun#GunGun💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gun Cute bangetttt!!!
#authormeninggoy
#authorpengenculiknongGun
#GunGun💚💚

Bonus Pict lagi😘 :

Win, si Baby Bunny yang sangat cute

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Win, si Baby Bunny yang sangat cute. 💕💕

Cruel Love Story [Hiatus Sementara😣]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang