"Maafkan aku tuan Jung, tapi aku tidak bisa menerimamu. Jika suatu saat aku hamil anakmu, aku akan mengurusnya sendiri. Tolong jangan cari aku lagi."
Aku menunduk setelah mengucapkan kata-kata tersebut, tak berani menatap manik Jung Jaehyun lebih lama lagi.
Saat ini kami berdua memutuskan untuk berbicara empat mata ditepi sungai Han, dibawah gelapnya langit malam tanpa ditemani bulan maupun bintang.
"Tapi aku ingin bertanggungjawab, Anna."
"Tuan, apa kau tidak kasihan dengan anak dan istrimu?"
"Sudah ku bilang aku tidak mencintai Rose, aku mencintaimu. Rose sendiri yang mengizinkanku untuk menikahimu dan menjadikanmu istri kedua."
"Perempuan mana yang rela di duakan Tuan, semua perempuan pasti ingin menjadi satu-satunya dihati lelakinya."
"Kau mau aku menceraikan istriku agar kau menjadi satu-satunya bagiku?"
Aku mendongak cepat, "Bukan itu maksud ku." Dengan ragu aku berkata, " sebenarnya.. A-aku sudah memiliki kekasih."
Deg!
Aku spontan terkejut ketika melihat Jung Jaehyun berdiri dari duduknya menatapku dengan tajam menandakan bahwa ia tak suka dengan pernyataan ku.
"Siapa dia?!"
Aku menunduk takut, raut wajah itu menyeramkan, "Dia, lelaki yang aku temui di taman sekolah."
"Jadi kekasihmu itu satu sekolah denganmu?!"
"I-iya.."
"Tidak bisa!!!"
Aku mendongak, "Apanya yang tidak bisa, Tuan..?"
"Kau, bagaimanapun caranya kau harus menjadi milikku, Anna. Kau hanya boleh menjadi milikku!!"
"T-tapi.. aku sudah memiliki kekasih."
"Kau mencintainya?"
"Y-ya, aku.. mencintainya."
Tidak ku sangka kalimat itu keluar dari bibirku. Sejak tadi seseorang yang muncul di otakku hanyalah Huang Renjun, bagaimana bisa lelaki itu memenuhi pikiranku disaat-saat seperti ini.
Sratt!!
"Akhh, Tuan.."
Tiba-tiba saja jemari besar Jung Jaehyun menarik kuat surai hitamku sehingga diriku ikut berdiri. Membuatku meringis sakit dibuatnya. Mati lah aku, aku sudah berhasil membangunkan sisi lain dari seorang Jung Jaehyun.
"Wanita murahan sepertimu, tidak akan mengerti soal cinta. Lelaki itu hanya ingin tubuhmu Anna. Aku, aku lah orang yang pantas kau cintai. Aku sempurna untukmu!"
Ucapan penuh penekanan yang sudah seperti bentakkan itu bergema ditelingaku, hembusan nafas nya terasa kasar dan panas. Aku tak bisa jika tak bergidik ngeri.
"Tapi aku tidak mencintaimu, Tuan." Lirihku padanya, namun setelahnya jambakan dirambutku semakin kuat, sepertinya beberapa helai rambutku rontok saat ini.
"Sudah ku bilang, wanita murahan seperti mu mana mengerti soal mencintai!! Kau hanyalah pelacur cilik yang membutuhkan uang dan kehangatan, bukan?"
Aku menggeleng lemah, tidak, itu tidaklah benar. Aku bukan pelacur. Tanpa sadar air mataku menetes, lagi, lagi, dan lagi.
Namun dengan segenap hati ku, aku memiliki sedikit keberanian untuk berusaha melawannya.
"Kau tak berhak mengatakan diriku pelacur, karena kau yang selalu memaksa ku untuk melakukannya, Jung Jaehyun!"
Plakk!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Home [ft. Huang Renjun]
Fanfiction"Jika aku mengatakan bahwa aku mencintaimu, apa kau akan menerimanya?" "Maafkan aku, Huang..." "Tak apa, aku akan menunggumu. Sampai bertemu di lain waktu." ------ () Bahasa baku! () Sudut pandang orang pertama! () Setiap chapter pendek! karena ini...