Tujuh

4 3 0
                                    


Mereka berempat tengah di ruang UKS sekarang.keadaann ruangan itu pun sunyi tak ada suara.

Evlin yang duduk didekat Joy berbaring pun hanya bisa memegang tangan sahabatnya itu.

"Kok Joy belum sadar Vlin?" Tanya Abram dengan penasaran.
"Gue juga nggak tau Bram".
"Pasti dia kecapean, Joy harusnya nggak kayak gini" sahut Evlin
"Gue udah bilang sama dia , nggak usah mikirin tentang masalah nya ,jadi gini kan, dia nggak merhatiin kesehatan nya".
"Jadi gimana kita bawa kerumah sakit aja" lanjut Abram.
" Kita tunggu dia sadar dulu".

Tak berselang lama Joy pun tersadar,
Sontak membuat Jhos dan yang lainnya mendekati Joy.

"Keadaan Lo gimana Joy,Lo nggak usah bangun dulu" kata Jhosua dengan sangat panik dan duduk di samping nya.
Evlin mengambil segelas air hangat dan membantu Joy untuk minum.
"Joy Lo kenapa bisa sampai gini" tanya Evlin ketika selesai membantu Joy untuk minum.
"Gue nggak tau Vlin,tiba-tiba gue pusing banget" .
"Jangan bilang Lo di siksa lagi sama si Clara"
"Nggak Vlin ini nggak ada sangkutan nya sama si Clara,tadi malam gue pusing banget"

Tangan Jhosua meletakkan punggung tangan nya di dahi Joy ,mengecek suhu gadis itu.
"Lo panas sama pucat banget Joy, sekarang kita kerumah sakit" ajak nya dengan bergegas.
"Nggak Jhos gue nggak papa,gue cuma pusing doang"

"Joy Lo nggak baik-baik sekarang ,kita harus bawa Lo keRumah Sakit" sambung Abram.
"Jangan bilang Lo juga nggak makan tadi pagi". Tebak Evlin dengan benar.
"Iya Vlin gue nggak makan"jawab nya.

Tanpa membutuhkan alasan , Jhosua langsung pergi keluar dan membeli makanan.

___

Hari ini Joy sudah berada di kamar nya
,pusing yang dia rasakan sudah lumayan membaik.
Dia yang berbaring di atas kasur ,kini telah terbangun dari tidur nya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12.40.
Dia menghidupkan layar handphone nya dan melihat ada beberapa notif pesan disana

08xxxx
Lo jangan lupa makan
Sama minum obat

Evlin
Kalau ada apa-apa bilang sama gue,
Besok jangan masuk sekolah dulu.

Abram
P
P
P
Joy

Dia tidak membalas pesan satu pun.
Joy turun dari atas ranjangnya,dan berjalan memasuki kamar mandi walaupun masih dengan pusing yang belum sembuh total.
Dia memasuki kamar mandi hanya untuk mencuci mukanya saja.

Tidak berselang lama ,dia keluar dengan wajah yang segar .
Hari ini cuaca tidak begitu cerah nampak nya hujan akan segera turun.

Kebetulan sekali Joy belum makan siang dia berniat untuk turun dan mengisi perutnya.

Tak..tak..tak..
Suara telapak kaki yang berjalan menuruni anak tangga yang begitu nyaring di dengar,rumah yang begitu besar dan tak berpenghuni ,ya untuk hari ini sangat cocok disebut rumah tak berpenghuni,karena seperti tidak ada orang disana hanya Joy seorang.

Joy yang ingin makan pun tertunda untuk makan.karena tidak ada makanan yang tersisa disana.
Dalam keadaan nya yang kurang baik sekarang,tidak cocok kalau tidak mengisi perutnya.

Joy yang hanya minum beberapa gelas air untuk mengisi perut nya yang kosong.
Mustahil jika rumah besar seperti ini tidak ada makanan yang tersisa.
Tapi memang benar-benar nihil,bahan-bahan yang ingin dimasak pun tidak ada.

"Lo mau makan?" Tanya Clara tiba-tiba entah sejak kapan dia berada disana.
"Kalau mau makan ,pergi belanja sana, kebetulan banget gue juga laper"

"Kenapa kalian tega banget sihk sama gue?"balas Evlin.
"Gue tau kalian pasti sengaja "

Perkataan yang berhasil membuat gadis lawan bicara nya pun mendekat

"Kalau iya kenapa,terserah kami dong" jawab nya sambil melipat tangan nya.

Joy hanya menggeleng kepala tak percaya
"Tega banget sihk kalian"

"Denger ya anak pembawa sial,anak yang nggak dianggap,anak yang tidak tau diri,,ini balasan sama Lo,karena Lo udah berani rebut Jhosua dari gue"
Katanya dengan penuh penekanan.

"Rebut Jhosua dari Lo?,gue nggak ngelakuin apa-apa"

"Nggak usah bohong ,gue udah lihat dengan mata kepala gue sendiri,Lo sengaja pingsan kan ,biar Lo bisa deket sama si Jhos" sambil mendorong Joy dengan jari telunjuk nya.

Joy yang mengepal tangan nya karena menahan amarahnya pun tidak tinggal diam.

"Keterlaluan banget lo Ra, disaat situasi seperti ini Lo masih bilang gue pura-pura pingsan ,iya?" Sahut nya dengan suara keras.

"Ohh udah berani Lo ya bentak-bentak gue,,Lo harusnya sadar diri,Lo bukan siapa-siapa dirumah ini,jadi lo bersyukur masih bisa tinggal dirumah gue"

Joy mendekat dan menampar wajah Clara .

Plak..
"Mulut Lo bisa diam nggak hah?,jangan karena gue diam selama ini ,Lo bisa seenaknya"

Clara Tidak percaya dengan Joy lakukan terhadapnya,dia memegang pipi yang telah ditampar.

" Brengsek " sambil mengangkat tangan nya untuk menampar wajah Joy.
Tapi Joy dengan cepat menahan tangan nya.

"Lo pikir Lo bisa seenaknya sama gue,jangan harap Lo Ra,manusia punya batas kesabaran,gue nggak takut sama lo".
Joy pun pergi meninggalkan Clara yang masih terpaku disana.





Hy my luv ❤️
Gimana sama part ini?
Aku harap kalian suka.
Jangan lupa sama votment nya ya..

TBC

I Ain't perfcetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang