Pertama.

1.6K 98 2
                                    

Rasa sakit yang berada di kedua tangan membuat orang itu terbangun, ia membuka kelopak matanya menatap sekeliling. Namun yang terlihat hanya kegelapan serta tempat sempit yang ia tempati saat ini. "Ughh ...." rintih nya menatap kedua tangan yang terborgol sembari berdecih kesal.

"Ck! Kenapa hal ini bisa terjadi padaku?!"

Di saat perasaannya sedang tidak baik, ada seseorang yang membuat pintu ruangan tersebut. Terlihat dua orang yang memakai pakaian putih seperti ilmuwan dan lengkap memakai masker di antara hidung serta mulutnya.

"Siapa mereka?!" pikir pria yang tertangkap itu sembari menatap kesal. Dan salah satu orang itu mengambil tangan kanan milik pria tersebut sembari mencengkeram dengan kuat.

Di keluarkan nya tangan kanan miliknya yang memegang sebuah benda runcing yaitu jarum suntikan, pria yang memegang suntikan itu tersenyum. Dan dengan sigap ia menusukkan jarum suntik itu di pergelangan tangan pria tersebut.

"Akhh!! Sialan apa yang kau lakukan?!"

"Tentu saja membuatmu bahagia," jawabnya, pusing serta lemas itu yang dirasakannya. Ia menutup matanya kembali sembari menahan rasa sakit dari efek cairan suntikan tadi.

Samar-samar ia mendengar suara teriakan dari seseorang, namun ia tidak kuat untuk membuka kembali matanya dan membiarkan dirinya untuk terlelap agar cepat pulih.

***

Di saat yang bersamaan, seorang pria misterius masuk ke dalam markas itu dan dia sudah menghabisi para penjaga dengan mudah. Dia menuju ke ruang bawah tanah dan berdiri di depan pintu yang bertuliskan Ex-1.

Pria itu membuka pintu nya dan kedua ilmuwan tersebut segera menolehkan kepalanya dengan cepat.

"Siapa kau?!"

"Sudah ku duga dia berada disini," batin pria itu, dia masuk ke dalam ruangan dan mendekati mereka. "Aku tanya padamu sialan! Jawab atau ku tembak!" Kedua ilmuwan itu menodongkan pistolnya, namun pria itu merasa tak peduli.

Pupil matanya yang terlihat ungu pekat ia tatap pada mereka dan menjawab pertanyaannya. "Fyodor Dostoevsky."

Dorr!!

Suara tembakan satu kali yang mengarah pada Fyodor membuat pria itu sedikit terbangun dan cairan merah yang mengenai wajah pria itu. Pandangan yang tadinya samar kini menjadi sangat jelas ketika pandangan pria itu melotot menatap pemandangan yang tidak biasa.

Salah satu ilmuwan itu terkapar tak berdaya dengan darah yang keluar dari wajahnya karena Fyodor telah melempar pisau belati miliknya. Dan pria ilmuwan yang satunya tak bisa berkata-kata hingga akhirnya pingsan menjadi solusinya.

"Dia targetku, jangan berani menyentuhnya dengan tangan kotor kalian," ucap Fyodor, dia mengambil kembali belati itu dan mengelapnya menggunakan sapu tangan putih yang dia simpan. Di bersihkan nya belati berlumuran darah dengan tenang sembari menatap orang yang di sandera.

"Lihatlah dirimu, kau terlihat menyedihkan sekali. Dazai Kun?"

Dazai Osamu, pria yang menjadi tahanan ilmuwan tadi serta bahan eksperimen aneh yang membuatnya tak berdaya. "Kau! Apa yang kau lakukan disini ... haahh ...." suara serak yang di keluarkan nya membuat Dazai sesekali terbatuk. Rasa pusing itu kembali datang, ia memegang kepalanya yang merasa sakit dan mengerang lirih.

Tragedy Of Love - Dazai Osamu Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang