Cemburu

233 17 0
                                    

Mereka bertiga masih berada di dalam perjalanan menuju toko make up, Chuuya melihat wajah Dazai yang terlihat mengantuk dan memperlambat laju mobilnya.

"Kalau kau mengantuk tidur saja."

Dazai menggeleng pelan, namun matanya terasa berat untuk menatap. "Tidak, aku masih belum mengantuk."

Puk!

Fyodor menyenderkan kepala Dazai di pundak, melihat kelakuannya serta bantalan yang terasa nyaman membuat Dazai memejamkan matanya perlahan.

"Mimpi indah sayang."

Suasana di dalam mobil itu terasa hening, Chuuya teringat sesuatu dan sesekali menatap Fyodor dari kaca dashboard mobil karena dirinya sedang menyetir.

"Oh ya, apa kau sudah menemukan tempat yang bagus?"

"Tentu sudah dan untuk masalah dekor sudah di tangani oleh rekanku."

Chuuya diam sejenak dan membalas jawabannya. "Baguslah, apa sekalian kita melihat tempat itu?"

"Besok saja, Dazai merasa lelah hari ini," saran Fyodor yang menatap Dazai sudah tertidur pulas di pundaknya.

Dan kini mereka sudah sampai di toko kosmetik, banyak wanita dan remaja perempuan berada di toko itu.

"Dazai, ayo bangun." Dengan terpaksa Dazai membuka kelopak matanya dengan perlahan sembari mengerjapkan agar tidak terasa perih.

"Huh? Kenapa tokonya ramai?" gumam Dazai, Fyodor terkekeh melihat itu dan mereka berdua keluar dari mobil untuk menyusul Chuuya yang sudah keluar.

"Apa kau malu?"

"Sedikit ...."

Mereka pun masuk ke dalam toko kosmetik tersebut, terlihat suasana berwarna putih serta pink pada tembok tersebut membuat Dazai kembali melek. Dia lumayan tertarik dengan benda berwarna manis yang berjajar rapi di meja etalase kaca.

Dazai mendekat untuk melihat wajahnya di pantulan cermin, sementara pegawai toko yang menjaga etalase itu tersenyum ramah dan menanyakan kedatangan mereka.

"Selamat datang, apa ada yang bisa kami bantu?"

"Permisi, apa ada make up yang cocok untuk calon istri saya?" sela Chuuya yang mengatakan lebih dulu dari Fyodor. Pegawai itu menatap Dazai sejenak dan mencari contoh make up yang nantinya akan terlihat cocok atau tidak oleh wajah Dazai.

"Ini adalah make up yang sepertinya akan cocok di wajah anda, dan apa anda ingin mencobanya?" sarannya sembari menunjukkan beberapa contoh make up serta majalah model untuk Dazai.

"Eh? Apa benar tidak apa?" tanya Dazai yang sedikit kebingungan

"Tentu saja," jawab pegawai itu. Dazai membolak-balikkan halaman majalah itu untuk mencari make up yang sesuai selera hingga menemukan contoh yang simpel.

"Saya mau coba yang ini," tunjuk nya, sang pegawai mengangguk paham dan menyuruh mereka untuk menuju kursi khusus.

***

"Apa sebaiknya kita pergi dari tempat ini?" Fyodor merasa gelisah setelah duduk, ia menggigit kuku jempol kanannya sambil berpikir yang tidak-tidak.

"Huh? Untuk apa kita keluar?" sungut Chuuya yang sudah merasa nyaman duduk di kursi. "Aku tidak nyaman berada di tempat ini," jawabnya dengan posisi yang masih sama.

Memang benar jika Fyodor merasa gelisah itu karena dia jarang pergi keluar, apalagi ke tempat yang seperti ini. Membuatnya sedikit tertekan daripada berhadapan dengan musuh.

Tragedy Of Love - Dazai Osamu Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang