Siapa yang kau pilih? (1)

438 34 6
                                    

Beberapa menit yang lalu...

Suasana di dalam ruangan terlihat sepi karena semua orang menunggunya di luar ruangan, dan Chuuya akhirnya membuka kelopak matanya untuk bangun.

"Kepalaku …." Chuuya memegang kepalanya sembari mengerjapkan matanya yang masih terasa lelah, ia kemudian menatap ke arah samping dan terlihat Dazai yang masih tertidur di ranjang. "Dazai?" Dia mendekati ranjangnya dan mengambil kursi untuk duduk di samping ranjang.

Di elus nya dahi Dazai yang terasa panas serta keringat yang keluar dari tubuh membuat Chuuya bertambah khawatir. Dia menggenggam tangan kanan Dazai yang terasa lemah sembari memejamkan matanya, berharap dia segera tersadar.

Namun, karena efek dari obat tidur masih bekerja di tubuh Chuuya. Ia menidurkan kepalanya di pinggir ranjang Dazai dengan masih menggenggam tangannya.

"U-uhh …." Dazai melenguh pelan merasakan sakit di seluruh tubuhnya sembari membuka kelopak matanya. "Di rumah sakit kah?" Ia membatin, dan menatap sebelah kanannya yang terdapat Chuuya sedang tertidur pulas. "Sepertinya dia terlihat lelah."

Dazai mengarahkan tangannya yang terasa lemah untuk mengelus rambut Chuuya. Merasakan rambutnya di elus oleh seseorang, Chuuya terbangun dari tidurnya.

Ia menatap Dazai yang tersenyum lemah padanya dan menegakkan tubuhnya karena terkejut. "Dazai?! Kau tidak apa bukan?!"

Senyum lemah yang berada di bibir Dazai membuat Chuuya sedikit lega. "Akan ku panggil yang lain," ucapnya sembari berdiri namun tangan kanannya di tahan oleh Dazai serta menggeleng pelan. "Kenapa? Apa kau butuh sesuatu?"

"Aku ingin bersamamu sebentar." Dengan susah payah Dazai mencoba mendudukkan dirinya agar bisa menatap Chuuya dengan nyaman. "Tiduran saja, kau masih belum sepenuhnya pulih." Chuuya memerintah untuk tiduran kembali akan tetapi Dazai menolaknya dan ingin duduk karena seluruh tubuhnya terasa kaku.

"Haah! Jadi ada apa?" Dazai diam, ia hanya menatap Chuuya dengan seksama membuatnya mengalihkan pandangannya karena salah tingkah. "Dimana Fyodor?"

"Hm? Tidak tahu!" jawab Chuuya agak kesal karena ia menanyakan tentang pria itu dan bukan dirinya. "Hey, Chuuya."

Dazai memanggilnya, akan tetapi Chuuya tidak menolehkan kepalanya. "Kenapa?"

"Tatap aku!" Mendengar nadanya yang sedikit di tekan, Chuuya menolehkan kepalanya untuk menatap wajah Dazai dan tiba-tiba saja bibir mereka bertemu hingga membuatnya berciuman. "D-Dazai?!"

Chuuya merasa kaget dengan itu, ia segera memundurkan tubuhnya dan juga kedua pipi yang terlihat merona. "A-ada apa??" Dazai terkekeh melihat tingkah laku Chuuya yang terlihat imut.

"Terimakasih dan … maafkan aku." Chuuya mengerutkan keningnya, ia tidak paham dengan permintaan maafnya untuk apa. "Hey, kenapa meminta maaf? Kau tidak bersalah sama sekali."

Dazai menggeleng pelan, ia memainkan jemarinya yang masih terasa gemetar. "Aku bersalah sudah menjadi seperti ini, menyusahkan kalian, serta berakhir seperti in- ughh!" Perkataan Dazai berhenti secara mendadak, ia merasa kesakitan sambil memegang dadanya yang menjadi sumber rasa sakitnya.

"D-Dazai?! Apa yang terjadi padamu? Hoi kalian masuk!!" perintah Chuuya memanggil anggota detektif yang berada di luar untuk segera masuk ke ruangan. "Ada apa? Apa yang terjadi?!"

"T-tidak tahu, Dazai merasa kesakitan dan-" Saat Chuuya sedang menjelaskan pada mereka, tubuh Dazai bersinar membuat mereka menutup matanya karena terasa silau. "Haah … haah … k-kenapa bisa jadi seperti ini?!" Dazai merasa bingung dengan tubuhnya yang tiba-tiba saja berubah menjadi normal kembali. Dan itu membuat semua orang menatap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Tragedy Of Love - Dazai Osamu Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang