Pernikahan (2) End!

309 20 1
                                    

"Dan untuk inti acara yang sudah kalian tunggu-tunggu hari ini!"

Seorang pendeta acara pernikahan naik ke panggung setelah dipanggil oleh Gogol. Panggung tersebut berhias aksesoris serta beberapa helai kain yang terlihat cantik.

Sebuah kitab suci berada di tangan kanannya terlihat tebal. Kemudian, Fyodor naik ke atas panggung dengan perasaan mantap.

Menghadap para hadirin yang tengah memperhatikan dirinya serta menunggu kedatangan mempelai wanita.

"Dan … dipersilahkan mempelai wanita bersamaan dengan wali untuk masuk ke dalam."

Mendengar panggilan dari Gogol, jantung Dazai berdegup kencang tak karuan. Fukuzawa mengetahui itu, ia  menenangkan Dazai dengan lembut.

"Tenanglah, Dazai. Tarik napas dan keluarkan secara perlahan."

Dazai menurutinya. Walau masih gugup, dia mencoba untuk tetap tegar supaya tidak terjadi kesalahan pada pernikahannya.

Pintu pun terbuka, memperlihatkan Fukuzawa serta Dazai sudah tampil cantik nan elegan. Fyodor menatap Dazai, jantungnya berdegup kembali melihat calon istrinya terlihat cantik.

Senyum tipis tercetak jelas di bibir mereka berdua. Dazai dan Fukuzawa melangkahkan kakinya dengan perlahan, namun Dazai sempat menginjak ujung gaun yang membuatnya sulit berjalan.

"Tidak apa?"

"Y-ya. Maafkan aku."

Mereka kemudian naik ke anak tangga, mengantarkan Dazai di hadapan Fyodor.

Fukuzawa sempat mengelus pipi Dazai sambil tersenyum hangat, seolah dia sudah merelakan sang anak untuk bersama calon suaminya.

"Selamat pagi para hadirin. Perkenalkan, saya pendeta yang akan melangsungkan acara pernikahan Fyodor Dostoevsky serta Dazai Osamu," ucap pendeta menggunakan mic yang terpasang pada kerah baju.

Kemudian, dibukanya buku Al kitab untuk membacakan ayat suci pada mereka.

"Pasangan pengantin dimohon untuk menggenggam tangan satu sama lain." Fyodor menarik napasnya perlahan, dia lalu mengulurkan kedua tangannya di hadapan Dazai.

Dazai yang mendengar itu segera membalas uluran tangannya dengan sedikit gemetar. "Fyodor Dostoevsky, apa kau bersedia menerima Dazai Osamu untuk menjadi istri sampai ajal memisahkan kalian berdua?"

"Iya. Saya bersedia."

Kemudian pendeta tersebut menatap Dazai. Lalu, mengucapkan sumpah yang sama seperti tadi.

"Dazai Osamu, apa kau menerima Fyodor Dostoevsky sebagai suami sampai ajal memisahkan kalian berdua?"

Dazai sempat mengulum bibir nya, kemudian menjawab pertanyaan dari sang pendeta. "Iya, saya bersedia."

Sebuah tepukan tangan meriah menggema di ruangan tersebut. Mereka termasuk anggota agensi terlihat bahagia karena Dazai sudah mulai menerima sumpah untuk menjadi istri.

"Baiklah. Agar kalian sah menjadi pasangan suami istri, mempelai pria harus mencium bibir mempelai wanitanya."

Dazai meneguk ludahnya, dia mendongakkan kepalanya, menatap wajah Fyodor yang sudah siap ingin menciumnya.

Didekatkan wajahnya pada wajah Dazai, Fyodor mencium bibir ranum yang terhias lipstik berwarna merah muda.

Dazai membalas ciuman tersebut, kemudian mendorong tubuh Fyodor karena sulit bernapas. Rona merah terlihat jelas di kedua pipinya, Dazai tersenyum senang bersamaan tepukan tangan yang terdengar kembali.

Sang pendeta tersenyum senang karena sudah menjalankan tugasnya dengan baik. "Kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri. Kalau begitu, saya undur diri dan menyerahkan sisanya pada MC."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tragedy Of Love - Dazai Osamu Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang