Kembali - 1

720 60 6
                                    

Fyodor kembali membawa Dazai ke markasnya, ia menidurkan di atas kasur yang di tidurinya tadi. Wajah yang terlihat lemas serta rambut yang berantakan membuat Fyodor merasa khawatir.

Terlihat dada serta perut Dazai bergerak naik turun membuat Fyodor ingin menyentuh miliknya. "Sial!"

Sementara itu Dazai yang merasa dirinya kepanasan mulai membuka kelopak matanya perlahan. Di tatapnya Fyodor yang duduk di pinggir kasur sembari memperhatikannya juga.

"Pada akhirnya aku kembali lagi ...." ucap Dazai, ia menutup kedua matanya menggunakan lengan kirinya.

"Apa kau butuh sesuatu?"

Diam, tidak ada suara apapun dari Dazai. Terlihat bibirnya bergetar dan air bening yang menetes di pipi membuat Fyodor kembali khawatir.

"D-Dazai? Hey tenanglah ... jangan menangis seperti itu."

Dazai tidak memperdulikannya ia menghadap ke samping sembari memasukan dirinya ke dalam selimut.

"Dazai?"

"Pergi dari sini!" Suara yang lirih namun tegas membuat Fyodor seperti merasa bersalah. Tanpa basa-basi, dia pergi dari ruangan itu tanpa bersuara.

"Dasar sialan ... Dazai, kenapa kau terlihat bodoh! Kenapa?!" Suara tangisan Dazai menjadi keras tak tahan dirinya seperti ini, ia menjambak rambutnya sendiri dengan kuat untuk melampiaskan marahnya.

Sementara itu Fyodor yang berada di luar ruangan sembari menyenderkan punggungnya di pintu dan mendengar suara Dazai dengan pasrah. Ia hanya bisa membiarkannya sendiri dahulu agar tidak bertambah parah.

"Maafkan aku ...."

***

Fyodor duduk di kursi ruangan miliknya, ia menyenderkan punggungnya dan di taruh kedua kakinya ke atas meja.

"Kenapa kau seperti itu, Dazai ...." lirihnya dan terdengar suara deringan dari ponsel miliknya.

"Ada apa?"

"Bagaimana dengan dia?"

Seseorang yang berada di seberang telepon itu bertanya-tanya pada Fyodod tentang keadaan Dazai.

"Dia sedang menangis."

Brak!!

Suara gebrakan meja dari orang itu membuat Fyodor terkejut, ia memegang dadanya yang berdetak kencang.

"Kenapa kau membuatnya menangis?!"

"Itu …."

"Cepat katakan!" Dan akhirnya Fuodor menceritakan keseluruhannya dengan jujur. "Hey Sigma, apa aku sudah keterlaluan?"

"Tentu saja sialan! Kau sudah membuatnya sakit hati!" teriak Sigma, seseorang yang menelponnya. Ia terasa kesal dengan cerita Fyodor dan ingin rasanya ia pukul kepalanya.

"Emm … maafkan aku."

"Jangan minta maaf padaku! Minta maaf padanya saat dia sudah terbangun!"

"Walaupun begitu dia tetap tidak memaafkan ku."

Sigma terdiam sejenak, ia merasa lelah dengan tingkah partner nya yang tidak bisa berpikir tentang perasaan.

"Terserah kau saja, aku lelah." Ia mematikan teleponnya dan menaruhnya di atas kasur. Sementara itu Fyodor menatap telepon yang terputus sembari menaikan satu alisnya.

Tragedy Of Love - Dazai Osamu Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang