Hold me.

1K 64 6
                                    

Dazai masih tidak percaya dengan tubuhnya yang sudah berubah menjadi seorang wanita. Namun di sisi lain, dirinya merasa senang dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya.

Ia menyentuh kedua pipinya dengan tangan yang gemetar, di Cubit kedua pipi itu dengan keras membuatnya meringis kesakitan. "Jadi ... ternyata aku benar-benar berubah menjadi wanita?!"

Senyum merekah di bibir membuatnya senang, ia memutarkan tubuhnya untuk melihat bagian belakang. "Ini sempurna! Tapi apakah aku bisa mengurus rambut yang panjang ini?" Dazai memegang rambut miliknya yang terurai panjang bergelombang.

Di saat yang bersamaan juga pintu ruangan itu terbuka dan terlihat Fyodor masuk ke dalam. Mereka saling bertatapan sementara Dazai, dia menatap dengan pandangan tertekan.

"Jangan jatuh cinta pada dirimu sendiri." Fyodor mendekati Dazai yang berdiri mematung, namun dengan cepat ia sadar dan memundurkan tubuhnya hingga menabrak tembok yang berada di belakang.

"Luar biasa bukan? Aku tidak menyangka hasilnya akan sempurna seperti ini," ucap Fyodor sembari menaikan dagu Dazai yang tidak bisa apapun saat itu.

Dazai terkejut dengan apa yang di dengarnya. Dia mengepalkan tangannya kuat-kuat serta menatap Fyodor lekat dengan pandangan kesal.

"Apa maksudmu dengan hasil yang sempurna?!"

"Bukankah kau sudah paham dengan arti itu?"

"Aku di jebak oleh mu seperti itu?" Fyodor kembali menegakkan tubuhnya, di berikan selimut berwarna putih pada Dazai untuk menutup tubuhnya. "Tidak juga."

Dia menuju kursi yang ia duduki tadi sembari menatap Dazai dengan penuh nafsu. "A-apa?! Jangan menatapku seperti itu!"

"Kau terlihat cantik."

"Huh? Hahaha!! Terimakasih sudah memujiku, aku memang cantik bukan?!" balas Dazai dengan percaya diri dan berpose keren di depan cermin. "Tapi tunggu! Kalau kau tahu semua ini kenapa tidak memberitahu ku?! Dan apa tujuanmu melakukan ini padaku?!"

Di bukanya laci meja rias tersebut dan mengambil amplop coklat berbentuk persegi panjang, ia memberikan amplop itu pada Dazai menyuruhnya untuk di baca isi laporan itu.

Raut wajah terkejut milik Dazai serta tangan yang gemetar saat membacanya membuat Fyodor semakin senang.

"K-kau serius?!"

"Menurutmu?"

"Ck!" Dazai berdecih kesal mendengar jawabannya, dia menuju kasur kembali dan duduk sembari menatap laporan yang di remas nya tadi.

"Dan tujuanku adalah untuk memilikimu."

Mendengar itu Dazai merasa salah tingkah, ia mengalihkan pandangannya menatap arah lain. "Jangan berbicara omong kosong seperti itu, aku laki-laki bukan perempuan."

"Tapi sekarang kau sudah menjadi perempuan."

"Huh! Terserah saja, dan apa kau ada makanan? Aku belum makan sejak kemarin."

"Aku malas mengambilnya," jawaban singkat itu membuat Dazai semakin kesal namun ia tetap menahannya karena tidak ingin berdebat dengan tikus itu.

"Dan sebaiknya kau mengganti pakaian mu agar tidak masuk angin," perintahnya, Dazai menatap baju yang di kenakan terasa basah akibat kejadian tadi. "Itu karena kau yang melakukan nya!"

Dazai melangkahkan kakinya menuju lemari dan di bukanya lemari itu. Terlihat beberapa setelan pakaian pria serta kaos milik Fyodor tergantung di dalam lemari.

Ia mengambil celana panjang berwarna abu-abu serta kaos berwarna hitam, menatap bagian dadanya serta bawah kakinya dengan sedikit ragu.

"Apa kau ragu? Mau ku bantu?"

Tragedy Of Love - Dazai Osamu Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang