1

16.7K 401 14
                                    

kala itu, 1 tahun lalu.

seorang pria cantik nan manis sedang berjalan dari arah sekolah nya menuju rumah. ia tak sabar untuk bertemu orang tua nya dan menceritakan bagaimana harinya di sekolah baru nya. iya, ten baru masuk sma. karena itu ia ingin menceritakan apa saja yang terjadi di sekolahnya.

namun saat mulai mendekati kompleks, terlihat warga berkerumun. ten melihat ada asap hitam yang tebal yang ia duga ulah dari sang jago merah. ia berlari bergegas untuk memastikan darimana asal api itu.

saat sudah sampai tepat di tempat kejadian, tubuh ten terasa sangat kaku. tenggorokan nya seolah tertahan dan tidak bisa berkata apa apa. ia melihat ada kedua jasad yang ia duga adalah kedua orang tua nya. sontak air matanya mengalir deras di pipi nya. ia berlari ke arah jasad orang tua nya dengan keadaan yang cukup mengenaskan. ten memeluk kedua orang tuanya untuk terakhir kali. ia sangat sedih, karena ia tidak bisa bercerita tentang hari ini. ia sedih karena belum sempat untuk membuat kedua orang tuanya bangga pada nya.

tiba tiba ada seseorang yang menarik tubuhnya ke pelukan, ternyata itu taeyong, kakak laki laki ten satu satunya. satu satunya orang yang ia miliki sekarang. ten memeluk erat kakak nya itu sambil menangis dengan histeris. " HYUNG !!! BAGAIMANA INI, TEN TIDAK MAU KEHILANGAN PAPA DAN MAMA. TEN GAMAU ! nanti yang dengerin ten cerita siapa lagi hyung hiks ".

tentu saja taeyong tidak tega melihat adik nya seperti ini. ia berusaha menahan tangis, mengusap kepala adik manis nya secara perlahan.
" hei, kamu masih punya hyung oke? jangan takut, kita bisa melewati ini semua. kalo kamu sedih papa dan mama juga ikutan sedih " ujar taeyong memberi ketenangan.

dari situlah kehidupan baru di mulai oleh 2 orang pria ini.

Minggu, 10:30 pagi

ten bangun dari tidur nya. merasakan ada suara di luar sana yang begitu mengganggu nya. ia mengusap mata nya pelan.

" siapa ya itu pagi pagi udah ribut saja " gumam ten.

lalu ia keluar dari kamar dan melihat pemandangan yang tak ia inginkan.
barang barang di rumah di ambil sebagian, melihat kakak laki laki nya sedang di bentak oleh seorang pria berbadan besar yang ten duga adalah seorang bodyguard. ten berlari ke arah kakak nya dan memegang lengan nya.

" hyung, ada apa ini? kenapa barang barang kita banyak di ambil? " tanya ten cemas.

taeyong memperingati ten untuk diam, " bisakah kau diam saja? kita ini di lilit hutang! jadi jangan membuatku marah "

ten tertunduk dan melihati barang barang nya banyak yang diambil.
saat mereka hendak pergi, salah satu bodyguard berbisik kepada taeyong. ten mendengar bodyguard tersebut mengatakan " ingat hutang mu masi banyak. kau harus cepat membuat keputusan atau rumah ini akan ku bakar " dengan nada mengancam kepada taeyong.

saat bodyguard sudah pergi, taeyong menggeram marah. ia pusing dengan hidupnya setahun belakangan ini tanpa orang tuanya. apalagi bulan ini dia di pecat dari pekerjaan nya karena selalu membuat kesalahan.

ia menarik tangan ten menuju kamar nya.

ten yang tangan nya di tarik pun ikut terseret, merasa sedikit bingung ,

" hyung lepasin ! ada apa dengan mu belakangan ini? aku tidak mengerti " ucap ten

mendengar ucapan ten, taeyong semakin kesal,
" kau bertanya ada apa dengan ku belakangan ini? apa kau pantas menanyakan ini? AKU YANG HARUSNYA BERTANYA. APA YANG KAU LAKUKAN SELAMA SETAHUN SETELAH ORANG TUA KITA MENINGGAL? KAU BERLAKU SEOLAH HIDUP MU ITU AKAN TERUS BERLANJUT TANPA TAU KITA TERLILIT HUTANG " bentak taeyong kepada ten

ten sedikit tertegun mendengar ucapan hyung nya. ia menunduk dengan menelan ludah nya kasar.

" kenapa kau terdiam? aku di pecat dari pekerjaan ku, aku meminjam uang kepada pemilik perusahaan terbesar di kota ini. itu semua untuk sekolah mu. tapi kau hanya menjadi bocah pemalas dan tidak tahu diri. apa kau tak sayang pada hyung mu? " taeyong mendekati ten dan menatap wajahnya yang menunduk.

ten mendongak dan menatap balik hyung nya. air matanya nyaris saja lolos, lalu ia berucap

" m, maaf hyung. ten tidak tahu kalau hyung sudah bersusah payah karena ku. haruskah aku berhenti sekolah? apa yang bisa ku bantu untuk melunasi hutang kita hyung?"

ada perasaan senang di hati taeyong karena berhasil membuat adiknya percaya dan sedikit memudahkan taktiknya untuk menjual adiknya kepada pemilik perusahaan besar yang telah memberi mereka hutang.

taeyong berlutut di depan ten, ia mengusap punggung tangan adiknya,

" kau harus mau menjadi partner sex dari pemilik perusahaan besar yang telah memberi kita hutang " ujar taeyong

ten sedikit kaget, sontak menjauhkan tangan nya dari hyung nya. ia menggeleng kuat dan menolak,

" aku tidak mau hyung. aku tidak suka melakukan hal itu, kau tahu bukan bahwa aku ini masih berusia 17 tahun? aku tidak mau "

taeyong sangat geram, lalu ia mencengkram tangan ten dengan sangat kuat, membisikkan ancaman kepada ten,

" tidak mau kau bilang? kau tidak ingin hutang mu lunas? tak ingin melihat hyung mu tenang dan bebas dari hutang hutang? kau tidak ingin membantuku? APA KAU ADIK KU? " taeyong menghempas lengan ten kasar

ten menangis. ia tak menyangka hyung yang paling ia sayangi dapat berubah seperti ini. hyung yang menjaganya dari kecil, selalu memberikan perhatian, dapat berubah menjadi hyung yang paling tidak di inginkan oleh semua orang.

taeyong berusaha membuat ten luluh lagi,

" kau ingin rumah peninggalan orang tua kita ini di bakar? jika papa dan mama tau maka mereka akan sangat membenci ulah mu " ucap taeyong, " tenanglah, pemilik perusahaan itu merupakan pria yang sangat tampan. sangat cocok dengan adik ku yang cantik ini. lalu dengan itu. hutang hutang kita lunas " taeyong memegang rahang adiknya dan berbicara dengan nada yang mengancam.

ten tidak mau rumah ini di bakar, ten tidak mau papa dan mama marah padanya. tapi apa ini? kenapa ia harus menjadi pemuas sex seorang pria kaya sedangkan ia juga seorang pria? walaupun ia memiliki wajah yang cantik.

" hey, jangan hanya diam. kau harus menyetujui nya. atau kau ingin menjadi anak yang durhaka? " geram taeyong.

ten menggeleng, " ten bukan anak yang durhaka hyung. ten juga sangat sayang pada hyung"

ten menunduk. tak sanggup melanjutkan kata katanya.

" jadi kau menyetujuinya? " tanya taeyong antusias

air mata ten kembali keluar dengan deras. ia menggangguk lemah, tanda bahwa ia menyetujui permintaan hyung nya. ia tidak mau hyung nya kesusahan karena nya. tidak apa apa ia harus berhenti sekolah dan menjadi jalang bagi pria kaya, yang penting hyung nya tidak marah lagi kepada nya.

taeyong mengusap kepala ten,

" adik yang pintar. kau harus bisa memuaskan nya agar kita mendapatkan penghasilan yang banyak. agar kita tidak menjadi orang susah lagi. aku mencintaimu, adikku. besok mereka akan menjemputmu " taeyong beranjak pergi ke kamar nya dengan perasaan yang sangat senang karena kehidupannya akan segera berubah.

tapi tidak bagi ten. walaupun ia baru bangun beberapa waktu, ia merasa kantuk karena habis menangis. ia tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. ia berdoa kepada tuhan dan memohon agar ia bisa menjalankan kehidupannya dengan tenang



tbc

halo 👋🏻
ini cerita pertama yang aku buat. aku udah mikirin alurnya dari beberapa waktu lalu. aku harap kalian suka ya.
so, jangan lupa vote dan komen 😾💓

master | johnten 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang