Izuku baru sadar ternyata di Jepang juga banyak nyamuk. Kirain cuma di Indonesia. Eh.
Yah [Name] dan Izuku sedang berjalan-jalan, bukan ke pusat perbelanjaan atau taman hiburan. Itu bukan gayanya [Name].
Mereka berjalan-jalan ke alam mimpi─bukan maksudnya ke alam bebas, lebih tepatnya hutan.
Izuku awalnya bingung kenapa [Name] tiba-tiba mengajaknya berjalan ke hutan, biasanya [Name] lebih suka olahraga di taman. Izuku sempat mengira [Name] mengidam, tapi kan [Name] lagi masa period jadi mana mungkin.
Pengaruh period bisa gitu ya.
Apa mungkin [Name] pengen ke hutan karena mau ketemu sama Gin? Asik ketemu ikemen.
Tapi bukan itu kok, Mana mungkin ada Gin di hutan. Dia cuma karakter fiksi, oke?
Oke skip.
[Name] mau ke hutan untuk cari tempat yang bisa dia foto dengan aesthetic gitu, lagi suka main kamera, ketularan.
"[Name]-chan hati-hati, banyak batu."
Izuku memperingati [Name] untuk yang kesekian kalinya, [Name] udah duluan jalan.
[Name] terus berjalan meninggalkan Izuku dibelakangnya yang masih berusaha untuk menyamakan langkahnya agar tidak tertinggal.
[Name] kok mudah banget jalannya? Pengaruh quirk? Emang ada hubungannya?
Izuku sebenarnya berniat menggunakan One For All tapi takut [Name] marah, bukan-bukan [Name] bukan marah karena didahului. [Name] masih sedikit marah karena Izuku lupa membawa earphonenya, hal sepele memang.
"Izuku, aku mau kesana."
[Name] menunjuk gundukan tanah yang lumayan besar, pasti taulah ya gimana.
Izuku melihat gundukan tanah itu, dan beralih kembali menatap [Name] yang sudah mengangkat satu kakinya.
"Jangan [Name]-chan, nanti kau terjatuh. Kita tidak membawa kotak medis."
[Name] mendecih pelan, ia langsung menaiki gundukan tanah itu dan melepas ikatan rambutnya.
[Name] menarik napas dalam-dalam, terlihat seperti orang yang akan berteriak.
"Cp-an yuk."
Bukan, itu bukan suara [Name], ringtone ponselnya lebih tepatnya.
Dalam hati [Name] mengumpati ringtone ponselnya yang lupa di silent.
Izuku terkekeh melihat ekspresi wajah [Name] yang berubah masam, Izuku hanya menatap [Name] dari bawah. Tidak berniat untuk ikut naik ke gundukan tanah itu, dia akan berjaga-jaga dibawah jika [Name] terjatuh.
[Name] membuka tasnya dan mengambil kamera miliknya, ia menatap pemandangan yang indah dari gundukan tanah itu.
[Name] merentangkan kedua tangannya, ia kembali menarik napas dalam-dalam, dan menghembuskan napasnya perlahan. Menikmati udara sejuk dan segar.
"Fuahhh~"
[Name] berbalik dan menatap Izuku yang berada di bawahnya. Tersenyum kecil. Hembusan angin menerbangkan surai panjangnya yang tergerai.
Izuku takjub melihat visual adiknya ini, ah, ternyata dia memang sangat cantik.
"Izuku jangan melamun, ayo sini naik juga. Pemandangannya sangat indah."
[OMAKE]
"Bagaimana jalan-jalannya tadi?"
Mama Inko bertanya seraya menyisir surai basah [Name] yang duduk dilantai.
"Asik dong, aku dapat banyak foto aesthetic. Pemandangannya juga bagus, tapi udah sekali aja. Banyak nyamuk."
Mama Inko tertawa sampai tidak sengaja menarik surai anak gadisnya. [Name] hanya meng-aduh sakit.
"Oh ya okaa-san, Izuku mana?"
"Masih mandi, tubuhnya gatal-gatal katanya waktu okaa-san ke kamarnya tadi."
[Name] memasang ekspresi bingung, gatal-gatal karena digigit nyamuk?
"Aku tidak akan mengajak Izuku lagi, sepertinya dia alergi hutan makanya gatal-gatal."
Kini giliran mama Inko yang memasang ekspresi bingung, alergi hutan?
Sedangkan Izuku masih berada dikamar mandi, bukan karena tubuhnya terasa gatal-gatal tapi menghubungi All Might.
Semangat bohongnya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins | Midoriya Izuku
FanfictionLahir dihari yang sama dengan sifat yang berbeda. Membuat mereka memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan kasih sayang. Midoriya Twins, yang satu imut-imut ambisius dan yang satunya lagi sok-sokan dingin tapi gagal . Penasaran cerita random merek...