[4/10]

1.4K 236 41
                                    

Setelah bangun tidur itu enaknya tidur lagi. Beneran.

Hal itu yang akhir-akhir ini sering [Name] lakukan. Sudah sekitar seminggu ini yang dia lakukan hanya makan tidur. Sehabis makan dia rebahan sambil memainkan ponselnya─melihat kehidupan sehari-harinya para atlet,  bangun tidur minum terus tidur lagi.

Dan akibatnya berat badannya naik, [Name] sih tidak masalah berat badannya naik tapi kalau naiknya karena perilaku buruk itu tidak menyehatkan ya kawan.

[Name] memutuskan untuk ikut jogging pagi bersama Izuku, memang Izuku setiap pagi pasti keluar, katanya sih olahraga pagi. [Name] curiganya itu ada hubungannya dengan quirk Izuku yang tiba-tiba muncul, tapi yah [Name] tidak mau menanyakannya karena kalau Izuku tidak menceritakannya berarti hal itu rahasia.

Walaupun bukan rahasia sih.

[Name] berlari kecil dengan menggunakan earphone kesayangannya─yang sebentar lagi wafat, mendengarkan musik berirama santai dan rileks yang cocok untuk menemaninya berolahraga di pagi hari.

Karena terlalu fokus dengan jalan didepan dan musiknya, [Name] sampai tidak sadar bahwa Izuku sudah menghilang dari sampingnya cukup lama.

"[-me]! [-me]! [Name]!!"

[Name] terlonjak kaget mendengar Izuku yang memanggil namanya dengan nada tidak santai.

[Name] terlonjak kaget mendengar Izuku yang memanggil namanya dengan nada tidak santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gomen Izuku, aku terlalu fokus dengan musik ini. Jadi tidak mendengar panggilan mu."

[Name] melepas satu earphonenya dan menunjukkannya pada Izuku.

"Ah tidak apa-apa, aku hanya ingin mengajakmu pulang ke rumah. Kita harus bersiap untuk sekolah."

[Name] mengangguk dan kembali memasang earphone ke telinganya.

                                                        ~

"Tadaima~"

Mama Inko yang sedang menyiapkan sarapan pagi langsung menyambut dua anaknya.

"Okaerinasai."

Izuku dan [Name] melepas sepatu yang digunakan, Izuku mulai bercerita tentang jogging tadi kepada mama Inko.

"Kami juga melewati pantai yang sangat indah, disana terlihat matahari terbit."

[Name] yang mendengar itu pun mengernyit heran, kapan coba mereka ngelewatin pantai? Apa dia tidak sadar ya karena terlalu fokus dengan musik? Hmm... sabi-sabi.

Tapi perasaan belum ada matahari terbit deh? Izuku boong?! Wah.. kakakmu mulai aktif ya, [Name].

[Name] memilih melupakan hipotenusa yang ada di kepala, ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah bersiap ia menuju meja makan, Izuku dan mama Inko juga ada. Izuku siap-siapnya bentar aja ya.

[Name] menyuap makanannya dengan tangan memainkan ponselnya padahal sudah berkali-kali Izuku bilang jangan makan sambil memainkan ponsel.

Yah susah sih, alay.

Anak layar maksudnya.

"[Name]-chan? Makanmu tetap banyak ya.."

[Name] mengernyit untuk yang kedua kalinya hari ini.

"Yaa.. memang segini kan porsi ku?"

"Aku kira [Name] akan mengurangi porsi makan untuk diet."

[Name] mengernyit untuk yang ketiga kalinya.

"Diet? Kapan aku bilang mau diet?"

Seingatnya dia hanya bilang mau ikut Izuku jogging pagi karena berat badannya naik, kedengarannya seperti ingin diet ya?

"Ah salah ya."

Izuku menggaruk tengkuknya.

"Duh [Name] ngapain diet, badanmu kurus begitu."

Kata-kata legend emak ketika anaknya mau diet.


























[OMAKE]

"Ne, ne, Mido-chan."

[Name] tidak menjawab panggilan dari gadis berambut nasionalis itu, dirinya masih asik mendengarkan musik sambil memikirkan kegiatan apa yang akan ia lakukan ketika pulang dari sekolah.

Sudah berkali-kali gadis itu  memanggilnya tapi malah dikacangin. Daripada dikacangin, ia menarik earphone yang [Name] pakai.

[Name] terkejut, sontak menoleh ke pelaku yang menarik earphonenya.

"Eh maap kebablasan nariknya, ehe."

Iris matanya membola melihat earphone kesayangannya putus, dia menatap sang pelaku dengan tatapan kesal.

"Jangan marah, nanti aku beliin yang baru."

[Name] kembali tenang mendengar itu, mengingat gadis yang kini duduk disampingnya ini memiliki harta berlimpah ruah.

"Kenapa?"

"Aku bingung mau jualan apa lagi, Mido-chan ada saran?"

Yah [Name] memang sering ditanyakan hal ini olehnya.

"Baju gimana? Baju dengan tema Shoto-kun. Adikmu kan punya banyak fans, sampai nembus dimensi malah."

Mata gadis itu berbinar, lantas ia langsung mencium pipi kanan [Name].

[Name] memasang ekspresi jijik dengan perlakuannya.

"Mido-chan, berat badanmu naik ya?"

[Name] berkedip, kok dia tau?

My Twins | Midoriya IzukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang