Sasuke,Sarada dan Hinata pergi menuju suatu tempat selama diperjalana Hinata dan Sarada terus bercengkrama Sasuke hanya melihat interaksi mereka berdua dibalik kaca pengemudi. Tiba-tiba Sarada menjadi sedih " apa apa sayang, kenapa kau memasang wajah sedih?" tanya Hinata yang melihat perubahan pada gadis kecil uchiha itu " ibu bagaimana wajah mama? Selama ini ayah dan ibu hanya bercerita tentang mama tapi tidak pernah memperlihatkan seperti apa wajah mama." kata Sarada pada Hinata, Sasuke yang mendengar itu pun menoleh melihat putrinya itu. " mamamu sangat cantik sayang, senyum dan matanya mirip seperti mu, rambut mamamu sangat cantik, andai saja ibu punya fotonya pasti ibu akan memperlihatkan wajah cantiknya padamu." kata Hinata lirih pada putri kecilnya itu. "Aku ingin sekali bertemu mama, apakah ayah tidak bisa mempertemukan aku dengan mama?" kata Sarada pada Sasuke, "suatu saat nanti kau akan bertemu dengannya sayang, sekarang bersabarlah dan berdoa semua mamamu dalam keadaan baik-baik saja disuatu tempat." kata Sasuke mencoba menenangkan putrinya itu, sejujurnya Sasuke pun sama seperti Sarada merindukan sosok wanita yang telah mengisi separuh jiwanya itu. Tapi Sasuke harus bersikap tenang demi putrinya itu, "kau tidak perlu sedih sayang, tersenyumlah karna hari ini kan hari istimewa jadi jangan pasang wajah seperti itu." kata Hinata menyemangati anak mantan suaminya itu.
Tak berapa lama mobil yang dikendarai mereka pun tiba di sebuah gedung yang terlihat sudah sedikit tua dan tertulis didepan pagar gedung itu " panti asuhan " Sasuke memarkirkan mobilnya. "Kita sudah sampai." kata Sasuke pada kedua gadis yang berbeda usia itu sambil membuka pintu mobil diikutin kedua gadis itu, Sarada menggandeng tangan Sasuke dan Hinata secara berdampingan.
Sementara itu Sakura telah selesai menggantikan pakaian kaneki yang tadi basah " nah sekarang kau gabung lah bersama yang lain bibi akan melanjutkan pekerjaan bibi didapur, kalau ada apa-apa panggil bibi nee." kata Sakura sambil mengelus rambut pria kecil itu. Saat hendak kedapur Sakura tidak sengaja melihat ke arah taman ditengah gedung panti asuhan itu. Matanya menatap tak percaya dengan pandangan yang saat ini dia lihat, disana terlihat Sasuke dan Hinata juga ada seorang gadis kecil yang sangat mirip dengan Sasuke, tanpa terasa sakura menetikan airmatanya "Sarada" lirih sakura sambil menahan isaknya. Sarada dan ayah ibunya disambut pemilik panti asuhan namun di tengah perjalanan menuju tempat acara ayah dan ibunya sedikit berbincang dengan sang pemilik, Sarada dengan sabar menunggu orangtuanya berbincang namun gadis kecil itu merasa ada yang memperhatikannya, lalu dia menoleh kearah itu dan dia melihat seorang wanita cantik sedang menatapnya, wanita itu pun sadar kalau Sarada menatap balik wanita itu, dan akhirnya pergi. Saat hendak menanyakan pada ayahnya, Hinata menggandeng tangannya "ayo sayang kita masuk kedalam." ajak Hinata dan Sarada mengikutinya. Sakura menangis dibalik tembok itu, dia tidak menduga bahwa akhirnya dia dapat melihat putrinya yang sekarang sudah tumbuh besar, perasaan Sakura saat ini bahagia sekaligus sedih.Acara berjalan begitu meriah, Sarada dan anak panti terlihat begitu bahagia. Di tempat yang sedikit jauh tanpa mereka sadari ada seorang wanita yang sedang menyaksikan semuanya dalam diam. "Kau sudah tumbuh jadi gadis yang cantik sayang, kau terlihat bahagia dengan hidupmu, mama bahagia melihatnya." lalu mata sakura melihat Sasuke dan Hinata " Sasuke kau juga terlihat bahagia bersamanya." lirih sakura melihat pemandangan yang membuat hatinya tergores. Sakura terus memperhatikan mereka tanpa sadar ada seorang gadis yang menghampirinya "bibi sedang apa kau disini?" tanya gadis itu pada Sakura, Sakura yang tersadar dari lamunannya terkejut melihat siapa yang menegurnya itu "Sarada.. " kata Sakura pada sarada. Sarada pun heran kenapa wanita cantik itu bisa tahu namanya "bibi tau namaku?" kata Sarada pada sakura, sakura pun menutup mulutnya, "bibi mengenalku?" selidik Sarada "ah tidak, kau pasti Sarada anak yang sedang berulang tahun itu kan? Karna bibi baru melihatmu disini." kata sakura berbohong pada sarada. Sarada hanya mengangguk dengan perkataan sakura. "Lalu kenapa bibi hanya berdiam diri disini? Kenapa tidak ikut dengan yang lainnya?" kata Sarada penasaran. "Ah tidak, bibi tidak sengaja lewat sini." kata sakura sambil memandang gadis kecil yang sangat dirindukan nya itu. "Karna bibi ada disini ayo ikut aku, aku akan perkenalkan bibi pada ayah dan ibu." kata Sarada "nama bibi siapa? Aku uchiha Sarada, salam kenal bibi cantik." kata Sarada pada sakura sambil tersenyum ceria. Sakura pun mengelus surai hitam Sarada penuh sayang " nama bibi Sakura, salam kenal nee." kata Sakura sambil membelai pipi gembul Sarada, Sakura rasanya ingin sekali memeluk gadisnya itu juga menciumnya, tapi dia sadar itu tidak mungkin. Jadi dia hanya mengelusnya saja. "Nama bibi Sakura? Wah nama bibi sama seperti nama mamaku." kata Sarada pada Sakura antusias. Sakura pun terkejut dengan perkataan anaknya itu. Bagaimana bisa anaknya itu tahu Sakura adalah nama mamanya. Sakura pun penasaran dan bertanya pada Sarada " mamamu berambut pendek disana itu?" tanya Sakura penasaran "bukan bibi itu ibu Hinata, dia bukan mamaku, dia yang merawatku dari aku kecil." kata Sarada dengan polosnya. " lalu dimana mamamu?" tanya Sakura lagi. Belum sempat Sarada menjawab Sasuke sudah berteriak memanggil anak itu, Sakura yang mendengar suara Sasuke pun bergegas meninggalkan Sarada karna takut Sasuke akan melihatnya. "Bibi mau kemana?" kata Sarada saat melihat Sakura akan pergi "bibi harus kembali bekerja, lain kali kita bertemu lagi." kata Sakura tergesa-gesa karna langkah suara kaki Sasuke semakin mendekat. Sarada akan bertanya lagi namun Sakura lebih dulu berbicara "Sarada sayang selamat ulang tahun ya." kata Sakura kembali menghampiri Sarada dan memeluk gadis itu sesaat sebelum pergi. Tak lama Sasuke dan Hinata pun datang dan melihat Sarada berdiri mematung sendirian disana "sedang apa kau disini sayang?" tanya Hinata pada Sarada "ah tidak bu, aku tadi ingin ke toilet tapi tidak tau dimana letaknya." kata Sarada sambil tersenyum pada Hinata, lalu Hinata Sasuke dan Sarada balik ketempat acara, setelah bertemu dengan Sakura entah kenapa ada perasaan aneh dihati Sarada, rasa rindu pada wanita yang baru dikenalnya itu dan saat Sakura memeluk Sarada, Sarada merasakan kalau dia dan Sakura seperti sudah mengenal lama. Akhirnya acara pun selesai dan keluarga uchiha pun pulang kerumah. Dan sejak saat itu Sarada diam-diam sering bertemu dengan Sakura tanpa sepengetahuan Sasuke dan juga hinata hubungan mereka berdua pun semakin erat.
End flasback
Seperti tahun lalu Sarada selalu merayakan ulang tahunnya ditempat yang sama, Sasuke awalnya terkejut pada putrinya itu tapi Sarada memberikan alasan pada Sasuke bahwa dia senang bisa merayakan kebahagiaan bersama teman-temannya di panti asuhan. Tanpa Sasuke ketahui bahwa sebenarnya Sarada hanya ingin bertemu dengan Sakura. Tahun ini Sarada dan Sasuke merayakan ulang tahun Sarada berdua saja tanpa kehadiran hinata, Hinata berhalangan hadir karna dia sedang menjalani pengobatan untuk penyakitnya, awalnya Sasuke ingin menunda perayaan ulang tahun Sarada agar Hinata bisa ikut merayakan seperti tahun tahun sebelumnya, tapi Hinata menolak saat melihat wajah sedih Sarada yang sangat ingin merayakan ulang tahunnya dihari ini. Akhirnya Sasuke pun mengiyakan. Saat ini Sasuke dan Sarada sedang berjalan menuju panti asuhan, selama diperjalanan Sasuke heran melihat putri kecilnya itu yang sangat berbeda dari biasanya, dia begitu bahagia dan selalu mengumbar senyum dibibirnya itu. "Apa kau bahagia sayang?" tanya Sasuke pada sarada, "iya ayah aku bahagia, Terima kasih karna ayah mengizinkan ku untuk merayakan pesta di panti asuhan, Sarada sayang ayah." kata Sarada sambil memeluk Sasuke yang sedang mengemudi itu. Sasuke pun tersenyum sambil mengelus surai hitam anak gadisnya itu. "Apapun yang membuatmu bahagia akan ayah lakukan." kata Sasuke pada Sarada. "Ayah bagimana kabar mama? Sarada ingin sekali bertemu dengannya." kata Sarada tiba-tiba, Sasuke yang mendengar tampak terdiam lalu dia pun menjawab "ayah juga sangat ingin bertemu dengan mamamu sayang." kata Sasuke lirih pada putrinya itu, pembicaraan mereka pun berhenti dan mereka tenggelam dengan fikiran masing-masing sampai akhirnya mobil yang dikemudikan Sasuke pun berhenti di sebuah gedung.
Sakura sangat senang hari ini, karna hari ini ia akan bertemu dengan putrinya, dia sudah menyiapkan hadiah untuk putri kecilnya itu dan membuatkan kue kesukaannya, hari ini Sarada akan datang sendiri karna gadis itu bilang padanya kalau ayah dan ibunya berhalangan hadir, awalnya Sakura tampak kecewa kenapa bisa Sasuke dan Hinata melewatkan hari penting putrinya itu. Tapi setelah penjelasan Sarada Sakura akhirnya mengerti, tanpa Sakura tahu bahwa ternyata Sasuke datang menemani anaknya itu. Saat Sakura akan masuk kedalam suara Sarada terdengar memanggilnya. Sakura pun langsung menolehkan kepalanya dan berapa terkejutnya saat dia menyadari ternyata Sarada datang tidak sendirian. Sakura mematung saat Sarada menghampiri dan memeluk tubuhnya. Mata Sakura tidak lepas menatap mata legam Sasuke seolah mata itu membuatnya mematung "Sasuke.. " lirih Sakura "Sakura.. " kata sasuke. Sarada yang melihat kejadian itu menatap Sakura dan Sasuke secara bergantian. "Apa bibi dan ayah saling mengenal?" tanya Sarada heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta diwaktu yang salah
Romancesummary : sakura gadis sederhana yang begitu tulus mencinta Sasuke seorang Ceo perusahaan terkenal di Tokyo yang terkenal angkuh dan dingin. Sasuke seorang pemuda tampan yang mencintai kekasihnya Hinata Hyuga akankan sakura bisa bertahan dalam kisa...