4

1.8K 164 5
                                    

"Ayah ku.. bekerja bersama mu?"

"Yup, Ia bekerja di bagian keuangan, itulah alasan ayahmu mendapat gaji yang cukup besar"
Jelas Anggi lalu meminum kopi nya

"T-tapi, bagaiman kau bisa tahu tentang ayahku?"

Taeyong menatap Anggi penuh pertanyaan

Anggi terkekeh
"Bukankah kemarin kau menceritakan nya padaku? Saat kau menangis menceritakan keluargamu"

"A-ah? Benarkah?"

"Yup"

"Tapi.. walaupun begitu, aku harus tetap membalas kebaikanmu, meskipun aku hanya bisa menjadi maid. Setidaknya aku bekerja dan mendapat keuntungannya dari mu. Terimakasih banyak Nyonya Anggi"

Taeyong membukuk menghormati Anggi yang ternyata adalah bos dari ayahnya

"Tentu saja, tidak mungkin aku mengingkari nya, dan melepasmu dengan sia sia."
Ucap Anggi lirih

"Ya? Anda barusan bilang apa? Maaf saya tidak dengar" Tanya Taeyong

"Ah? Tidak ada kok. Mm, memangnya kau tidak tahu kalau ayahmu bekerja di perusahaan ku?"

Anggi mengalihkan pembicaraan

"Emm, aku.. Huhh, sebenarnya, dulu aku adalah anak yang tidak peduli dengan sumber uang, aku hanya peduli bahwa uang bisa membeli semuanya. Dulu aku adalah anak yang nakal dan melawan orangtua, sampai pada saatnya ibuku sakit, dan ayahku menikah lagi. Itu merubah segalanya dari kehidupanku. Aku sangat menyesal. Jadi, aku sama sekali tidak tahu dimana ayahku bekerja."

Taeyong menunduk dan menggigit bibirnya, Ia menyesal dan takut di waktu yang sama. Ia takut Anggi tidak mau membantunya lagi setelah tahu sifatnya dahulu.

"Begitu ya. Baiklah, untuk kedepannya kau harus lebih bekerja keras.

Dan bersiap untuk..."

Anggi menghentikan ucapannya ditengah tengah, tentu Taeyong yang fokus mendengarkan jadi bingung.

"Untuk... Apa?" Tanya Taeyong

"Ekhem, tidak.. Mmm, maksudku, bersiap untuk hari esok. Jadilah maid yang baik dan patuh. Aku rasa bekerja disini sebagai maid, bukanlah hal yang sulit. Kebetulan aku bukan orang yang berantakan, jadi itu tidak terlalu berat bukan?"

"Oh? Tentu saja"
Taeyong mengangguk

"Tugasmu sehari hari adalah, membersihkan rumah, memasak, memberi makan hewan peliharaan ku, dan sedikit melayani ku. Yahh kau tahu lah, sedikit bantuan yang tidak akan terlalu sering.
Baiklah, jika kau besok sudah siap, segera lakukan ya? Jangan lupa pakaian yang aku beri kemarin"

"Baik, tentu saja Master. Emm tadi.. aku harus memberi makan hewan peliharaan mu? S-sungguh?"
Taeyong dengan wajah terkejut nya

"Kenapa? Kau takut? Aku kan sudah bilang, mereka jinak"

"T-tapi kan..
Ahh yasudah lah, akan aku lakukan. T-tapi, bagaimana jika mereka melahap ku?"

"Tidak akan. Mereka bahkan tidak berani menggigit/mencakar ku"

"Itukan kau. Kau yang merawat mereka sehari hari, aku kan orang baru disini"

"Sudah, tenanglah. Mereka tidak akan memakanmu jika kau rutin memberinya makan, jangan biarkan mereka kelaparan.
Jika kau takut, pakailah tongkat untuk memberikan makanan nya."

"T-tapi.."

"Patuh, atau ku perkosa?!"
Smirk Anggi

"B-BAIKLAH! SAYA PATUH MASTER!  S-saya kekamar dulu. Permisi.."

Taeyong kabur dari hadapan Anggi. Smirk dan ucapan Anggi barusan membuatnya takut dan gemetar. Ia langsung kabur saja daripada terjadi hal yang tidak diinginkan.

'Heeh, anda tidak salah memberikan penawaran, Tuan. Aku mulai menyukainya, pesona nya terlalu kuat'
(Terkekeh)

.
.
.
.

Deg deg deg

"A-astaga!! Apa apaan itu? Aku jadi takut tinggal disini. Aku tidak yakin dia Alpha yang baik? Maksudku.. Alpha yang tidak mesum! Wajahnya terlihat menakutkan ketika Ia mengatakan 'perkosa' Hiiiii!!"

Taeyong mengunci pintu kamarnya dan berguling guling dikasur, antara gugup/takut/senang(?)

"Hihi, tapi dia terlihat mempesona ketika aku melihatnya di manapun dan kapanpun---

Eh?! Apa apaan aku ini!!"

Ia menggulung tubuhnya dengan selimut, aroma tubuh Anggi menempel di seluruh rumah ini.
Membuat jantung nya berdetak lebih kencang.

"Astaga!! Tidak! Tidak mau!! Tapi.. tidak!!!"

Tanpa Taeyong sadari, Ia berteriak kencang

Tok tok tok

"Hei, berhentilah berteriak.
Aku akan ke lantai atas, di halaman atas. Jika kau mencari ku, aku disana.

Dengar tidak?"

"I-iya! Saya dengar, Master. Maaf saya tidak bisa keluar dulu!"

"Hm, baiklah. Aku keatas dulu!"

Anggi terkekeh dibalik pintu itu. Ia tentu saja tau alasan mengapa Taeyong 'tidak bisa keluar' dari kamar itu.

..

"Huhh, tenangkan dirimu Taeyong Lee! Mulailah hari yang baru dan lebih baik esok!

Hoaam, aku mengantuk."

💤💤







'Dasar bocah itu'









..._________*_________...







Yahh, segitu saja untuk tanggal 31 Agustus 2021! Saya telat update yak. Ehehe 😅

VOMENT+FOLLOW❣️

😉


STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang