17√

416 48 6
                                    

Win berlari melewati sebuah gang kecil dengan nafas memburu dan keringat membasahi tubuhnya sambil sesekali melihat kebelakang untuk menghindari tembakan peluru yang hampir mengenainya. Tubuhnya sudah penuh dengan luka akibat mobil yang ia tumpangi menabrak sebuah rumah. Juga beberapa orang yang bersamanya katanya akan menghadang para musuh ini entah bagaimana tidak terlihat. Mungkinkah mereka sudah tewas? Satu-satunya hal yang bisa Win fikirkan, membuatnya semakin mempercepat larinya walaupun ia sudah sangat kelelahan.

Tidak jauh darinya terlihat 3 orang pria mengejarnya membawa pistol ditangan masing-masing dan terus menembakinya.

"Apa yang terjadi?"

"Bagaimana bisa begini?"

"Siapa mereka?"

"Kenapa mereka ingin membunuh ku?"

Berbagai pertanyaan muncul dalam fikirannya, tapi tidak ada satupun yang bisa ia jawab. Seharusnya saat ini ia dalam perjalanan ke Vincent dan bertemu dengan Tay untuk menjelaskan semuanya seperti yang Bright inginkan. Tapi kenapa hal seperti ini malah terjadi?

Kembali ke beberapa jam sebelumnya.

Win, Bright dan 10 orang lainnya baru saja tiba di Las Vegas menggunakan jet pribadi untuk menghadiri sebuah pertemuan bersama pemimpin dunia bawah di sebuah kasino terbesar yang ada di kota itu.

Karena pertemuan akan diadakan saat malam hari maka saat ini semua orang berada di sebuah rumah milik Duscha yang ada dipinggir kota untuk beristirahat. Win dan Bright berada di satu kamar terpisah dari yang lainnya.

"Win.. apa kamu sudah siap?" Tanya Bright melihat raut wajah Win yang murung.

"Bisakah kita pergi bersama saja? Aku takut tidak bisa bertemu dengan mu lagi"

Bright menghela nafas panjang, Win sudah mengatakan hal itu untuk ke empat kalinya!

"Kita sudah membahas sebelumnya kan? Aku akan segera menemui mu jika semuanya sudah selesai. Untuk saat ini aku ingin kamu pergi lebih dulu agar aku bisa mengakhiri ini lebih cepat"

"Kamu harus berjanji padaku, jika semua ingatanmu sudah kembali kamu harus segera menemui ku"

"Aku janji. Kalau begitu aku akan mengatakan pada yang lainnya jika aku mengajak mu berkeliling. Aku yakin nanti ada beberapa orang yang akan mengawal kita. Tapi kamu tenang saja aku sudah menyiapkan semuanya" ujar Bright memberikan sebuah tas kecil pada Win yang berisi uang dan beberapa barang lainnya.

Win tidak mengatakan apapun dan hanya mengikuti perintah Bright. Walaupun Win tidak ingin berpisah dari Bright tapi Win yakin Bright sudah memikirkan banyak cara agar Win bisa pergi dari sini. Itu sebabnya Win hanya harus percaya pada semua ucapan Bright.

"Ayo pergi" ajak Bright menggenggam tangan Win dan mereka pun keluar dari kamar. Saat mereka tiba diruang santai ada beberapa orang yang sedang berkumpul sambil menonton tv.

"Kak Bright dan Kak Win mau kemana?" Tanya Jayson si adik bungsu dengan semangatnya. Sedangkan beberapa orang lainnya menatap Bright tanpa mengatakan apapun.

"Aku ingin mengajak Win berkeliling. Apa ada yang mau ikut?" Ajak Bright yang membuat Jayson mengangguk semangat tanda ingin ikut. Bright melihat Luke dan Elen saling pandang, entah kode apa yang sedang mereka lakukan sampai akhirnya membuat Elen setuju untuk ikut. Lalu ada dua pengawal yang akan menjaga mereka.

Dengan total 6 orang mereka pun pergi mengelilingi kota menggunakan satu mobil. Selama perjalanan suasana cukup ramai karena Jayson dan Win saling mengobrol dengan hebohnya. Tapi hal itu tidak mengusik Bright yang sedang melihat peta kota untuk mencari lokasi kedutaan Thailand. Perjalanan memakan waktu selama 1 jam sampai akhirnya mereka tiba di pusat kota.

EyesticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang