19√

140 24 0
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Tapi dua pria yang sedang berdiri menatap tembok rumah yang hampir hancur tidak terlihat lelah atau mengantuk. Mereka bahkan terlihat penuh energi sambil memeriksa sekelilingnya untuk mencari jejak dari target yang harus mereka temukan. Mereka tidak lain adalah Ohm dan Nanon yang sedang melacak keberadaan Win serta dua agen yang tiba-tiba menghilang di tempat mereka berdiri sekarang.

Ohm membawa sebuah alat yang digunakan untuk mendeteksi sinyal dari perangkat khusus yang dimiliki oleh para agen Vincent, tapi nyata hanya ada 2 perangkat yang terdeteksi yaitu miliknya sendiri serta milik Nanon. Menandakan bahwa kedua agen yang mereka cari tidak ada didekat mereka.

"Apa kau bisa meretas cctv itu?" Nanon menunjuk sebuah cctv yang jaraknya tidak terlalu jauh dari mereka. Ohm hanya mengangguk dan masuk kedalam mobil, ia memasang berbagai macam jenis kabel yang terhubung pada komputer khusus miliknya. Tidak lama kemudian layar komputer menyala dan rekaman dari cctv beberapa saat yang lalu muncul.

"Apa kau tahu pukul berapa kejadiannya?" Tanya Ohm. Nanon terlihat berfikir sambil menghitung jarinya "antara pukul 12 siang sampai 4 sore" ujarnya. Ohm langsung mengetik beberapa huruf dan rekaman lain pun muncul.

"Lihat.." ujar Ohm saat terlihat dalam rekaman sebuah mobil berwarna hitam melaju dengan kecepatan sedang dan beberapa detik kemudian mobil itu ditabrak dari belakang sampai menabrak sebuah rumah. Beberapa orang yang ada didalam mobil itu pun berhasil selamat dan keluar dari mobil, tapi sayangnya mereka langsung dihujani peluru oleh orang yang sudah menabrak mereka.

"Apa kau tahu siapa yang mengincar mereka?" Tanya Ohm yang terus memperhatikan rekaman cctv itu. Ia mengenali dua orang yang keluar dari mobil karena keduanya merupakan agen Vincent dan pria asing yang bersama kedua agen itu Ohm yakin jika orang itulah target yang harus mereka selamatkan.

"Aku tidak tahu. Kak Win sudah menghilang selama 4 bulan dan terakhir dia berada di Thailand. Pasti banyak yang ia alami hingga membuatnya sampai disini" ujar Nanon yang fokus pada layar didepannya.

"Mungkinkah Duscha? Tuan Tay mengatakan jika kemungkinan Win tahu tempat persembunyian Duscha. Mungkin saja Win tahu rahasia tentangnya dan ingin menyingkirkannya" ucapan Ohm terdengar masuk akal. Tapi jika memang Duscha ingin menyingkirkan Win kenapa dia mengirim orang-orang yang seperti ini untuk membunuhnya?

"Mereka tidak terlihat terlatih, tapi bisa mengalahkan agen kita" ujar Nanon yang menyuruh Ohm mengulang rekaman itu beberapa kali.

Ohm memegang dagunya lalu mengangguk "Kau benar. Jika memang mereka diutus oleh Roslav mereka tidak mungkin bertindak secara gegabah seperti ini. Benar-benar aneh"

"Aku akan mencoba menelusuri jalur pelariannya, kau awasi dari sini" Nanon mengambil earbuds dan ia pasang dikedua telinganya lalu keluar dari mobil menuju gang yang sebelumnya dimasuki Win. Sedangkan Ohm tetap dimobil sambil mengarahkan jalur yang harus dilewati Nanon.

Tiga hari kemudian

Nanon yang tertidur didalam mobil tiba-tiba terbangun karena suara ponselnya. Masih diliputi rasa kantuk ia pun mematikan ponselnya dan kembali tidur. Tidak lama kemudian suara ponsel itu kembali mengusik tidurnya dan akhirnya membuatnya menerima sambungan telepon tanpa melihat id pemanggil

"Apa kau sudah berhasil menemukannya?" Tanya si pemanggil. Mendengar suara yang familiar membuat rasa kantuknya seketika menghilang.

"A.. Aku.. sudah menemukannya Dad" ujar Nanon terbata. Ia langsung merutuki kebodohannya dalam hati karena sebelumnya sudah menolak panggilan Dadynya.

"Kalau begitu segera kembali. Papa mu sudah datang. Kau tahu apa yang terjadi jika mengecewakannya bukan?"

Ucapan sang Dady membuat Nanon panik "ughh.. itu Dad.. sebenarnya aku belum benar-benar menemukan kak Win. Aku hanya tahu keberadaannya sekarang dan nanti malam aku baru akan kesana"

EyesticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang