04√

665 65 12
                                    

1 bulan sebelumnya

Hari ini merupakan hari pertama perkuliahan dimulai. Win seorang mahasiswa baru fakultas kedokteran yang dipenuhi dengan semangat membara bersiap untuk berangkat ke universitas. Dengan pakaian modis, tas dan sepatu bermerek terkenal serta mobil keluaran terbaru membuatnya menjadi bahan perbincangan diantara mahasiswa di fakultasnya. Hanya saja Win tidak peduli dengan mereka semua. Ia tidak ingin terlalu dekat dengan orang lain apalagi orang yang hanya ingin memanfaatkannya saja.

Win berjalan menyusuri gedung fakultas untuk mencari kelasnya. Saat diperjalanan ia melihat sebuah denah tata letak gedung fakultas dan ia pun menemukan kelas yang akan ia hadiri hari ini.

Dengan sabar Win menunggu lift menuju lantai 3 tempat kelasnya berada. Saat ia sedang menunggu, tepukan dipundaknya membuatnya terkejut.

"Chimon.. Frank.." seru Win dengan mata terbelalak. Tidak menyangka jika dia akan bertemu dengan adik kelasnya disini.

"Sudah kuduga kak Win!!! Bagaimana kabarmu?" Tanya Chimon setelah memeluk Win dengan senang.

Win menjawab sambil masuk kedalam lift yang sudah terbuka dan mereka pun menuju lantai yang sama.

"Kita berada di kelas yang sama hari ini. Ini benar-benar kabar gembira! Aku harus mengatakan pada kak Pluem" Chimon langsung menghubungi kekasihnya sekaligus sahabat terbaik Win untuk menceritakan pertemuannya dengan Win kali ini. Win yang berdiri disampingnya hanya menggelengkan kepala "Chimon tidak berubah sama sekali" batin Win.

"Kak Win apa yang terjadi? Kenapa kakak menghilang setelah lulus sekolah menengah? Lalu kenapa sekarang kakak masih mahasiswa baru?" Tanya Frank setelah mereka tiba dikelas dan duduk di kursi yang kosong. Sedangkan Chimon masih sibuk menelpon sambil sesekali memperhatikan pembicaraan Win dan Frank.

"Ahh sepertinya kalian belum tahu.. satu tahun yang lalu aku dan keluargaku mengalami kecelakaan saat berlibur ke Jerman, mereka semua tewas hanya aku yang selamat. Namun aku terluka parah. Jadi aku harus fokus memulihkan diriku hingga membuat ku terlambat masuk universitas" ujar Win tersenyum sedih kembali teringat kenangan buruk yang membuatnya terpuruk.

Chimon dan Frank saling pandang, terkejut dengan cerita Win yang baru mereka ketahui.

"Kak Pluem aku akan menghubungimu lagi nanti" ujar Chimon memutuskan sambungan. Namun Chimon yakin jika Pluem mendengar ucapan Win.

"Maafkan kami karena tidak mencari tahu tentang keadaan kakak sebelumnya. Seandainya kami tahu kami pasti akan membantu. Papa dan kak Pluem pasti tidak akan membiarkan kak Win sendirian" ujar Frank memeluk Win lembut. Chimon pun ikut memeluk Win, membuat Win merasa hangat.

"Terimakasih sudah mencemaskan ku. Tapi sekarang aku baik-baik saja. Aku juga bersyukur masih bisa melanjutkan impianku" ujar Win menepuk punggung kedua orang yang masih memeluknya. Sama sekali tidak ingin melepaskannya.

"Kak Pluem mengatakan jika nanti malam akan mengajak kita makan malam. Kak Win mau kan?" Bisik Chimon disamping Win karena saat ini sudah ada dosen yang akan memulai pelajaran sehingga Chimon tidak berani bicara kencang.

"Tentu" balas Win.

*****

Malam harinya, setelah mandi dan mengenakan pakaian rapi ia bersiap untuk pergi menuju restauran yang sudah diberitahu oleh Chimon sebelumnya. Karena letaknya yang cukup jauh membuat Win berangkat beberapa menit lebih awal untuk menghindari kemacetan.

EyesticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang