35. Tugas Istri
tap Bintanganya dulu Pren, okay ^-^
Bangun pagi sebelum Rey terbangun sudah menjadi rutinitas bagi Vanessa sekarang. Ia sudah bangun terlebih awal dan sekarang ia sedang sibuk berada di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya dan Suaminya.
Hari ini adalah hari di mana tepat dua bulan sudah pernikahan Rey dan Vanessa, kini keluarga mereka semakin ramontis dan harmonis.
Dimana waktu itu mereka yang sudah sama-sama menyatakan perasaannya masing-masing yang kini menjadikan mereka sedikit terbuka satu sama lain.Dan tak lupa Vanessa sudah berbicara jujur kepada Rey bahwa dia dulu pernah menyukai Raka yang notabenya adalah sepupu dari Suaminya sendiri, lalu bagaimana dengan Rey yang mengetahuinya? Rey dapat menerima itu, menurut Rey itu hanyalah sebuah masa lalu, dan ia mamahaminya. Namun tidak dengan Rey, ia belum siap dan belum menemukan waktu yang tepat untuk memberitahukan semua tentang masa lalunya serta tentang kisah cintanya yang dulu berakhir menyakitkan kalau teringat.
Dan selama ini juga kegiatan kuliahnya seperti ujian semester sudah dilewatinya dengan lancar begitu pula dengan Rey, segala proyek yang dibangun dengan berbagai perusahaan bulan lalu sudah terbangun dengan sukses, seperti Hotel dan juga Rumah Sakit di Malaysia.
Dilain tempat dimana Rey yang juga sudah terbangun dari tidurnya,Rey menggeliatkan tubuhnya, dengan mata yang masih terpejam tangannya meraba kasur disampingnya yang ia rasakan sudah tidak ada Vanessa disana. Rey langsung membuka matanya dan menolehkan kepalanya ke samping, ia langsung merubah posisinya menjadi duduk.
"Nes, Vanessa ....," Rey mengedarkan pandangan ke sudut-sudut kamar mencari Vanessa.
Di rasa tidak ada tanda keberadaan Vanessa di kamar, Rey mencoba untuk mencarinya di luar, ia beranjak dari kasur.
"Vanessa ... sayangg, kamu dimana?" Rey terus memanggil Vanessa dan mencarinya di seluruh rumah. Dengan langkah gontai ia berjalan menuruni tangga.
Vanessa yang samar-samar mendengar suara Suaminya yang sangat familiar di telinganya itu, lalu ia menolehkan kepalanya kebelakang.
"Aku di dapur, Rey." teriak Vanessa sedikit mengeraskan suara.
Rey menoleh ke arah dapur dimana ia mendengar suara Istrinya itu, dengan cepat ia langsung melangkahkan kaki menuju dapur dengan langkah gontai.
Rey menemukan Vanessa di dapur yang sedang sibuk dengan alat masaknya. Tanpa aba-aba Rey langsung menghambur memeluk tubuh sedikit tinggi milik Vanessa dari belakang yang dimana pergerakan itu membuat Vanessa sedikit tersentak.
"Astaga Rey," ucap Vanessa. Ia sedikit tersentak karena Rey memeluknya tanpa memberinya aba-aba. Karena dirinya juga yang sedang memegang sebuah piring berisi nasi goreng yang sudah jadi membuatnya sedikit takut kalau piring itu akan terjatuh nantinya.
Rey tak merespon, kepalanya ia tidurkan di bahu Vanessa, ia mendusel-duselkan kepalanya di ceruk leher Vanessa, ia mendapatkan tempat tidur yang nyaman disana.
"Reyyy, lepas dulu ih, aku lagi bawa sarapan ini buat kamu." kata Vanessa.
Rey menggeleng pelan. "Ngga mau, gini aja dulu, aku nyaman." ucapnya dengan suara serak khas bangun tidurnya.
Vanessa menghela nafas, sudah sangat sering Rey melakukan ini ketika dirinya sedang berada di dapur atau tempat lainnya. Dan itu sering sekali ia lakukan ntah ketika keadaan sadar atau ketika ia bangun tidur seperti ini.
Setelah di rasa cukup lama Rey memeluknya, dan selama itu Rey tidak mengeluarkan suara apapun, hanya terdengar suara hembusan nafas beratnya.
Vanessa mencoba untuk membalikkan badannya untuk melihat Rey dari depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐕𝐀𝐍𝐄𝐒𝐒𝐀 [𝐎𝐧-𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠]
Teen Fiction𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐕𝐀𝐍𝐄𝐒𝐒𝐀 - 𝐹𝑂𝐿𝐿𝑂𝑊 𝐵𝐼𝐿𝐴 𝐵𝐸𝑅𝐾𝐸𝑁𝐴𝑁 - 18+ diharapkan bijak dalam membaca ( BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA! ^-^ ) Vanessa Asya Maudi. Sosok gadis berumur 20 tahun berstatus sebagai pela...