41. Menghadiri
tap bintangnya dulu sebelum baca, okay! ^-^
Setelah seminggu kemarin Vanessa dan Rey yang disibukkan dengan kedatangan Rayna beserta keluarga terutama Dasya dan Daffa sungguh membuat Vanessa dan Rey merasa sangat senang serta puas karena mereka bisa bermain dengan mereka dan mengobrol banyak dengan mereka. Dan sekarang akhirnya Vanessa dan juga Rey sudah kembali bersama-sama dengan kesibukkannya masing-masing yang dimana Vanessa yang harus kembali mengerjakan tugas-tugas kuliahnya sedangkan Rey yang kembali pada berkas-berkas kantor yang kini kian menumpuk.
Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan bagi Vanessa karena ia yang baru saja menyelesaikan tugas skripsinya yang baru saja mendapatkan revisian dari pak Yuda. Ya, ia tadi baru saja selesai bertemu dengan pak Yuda selaku Dosen pembimbingnya, ia menemui pak Yuda yaitu untuk memberikan skripsi yang tadinya sudah selesai namun ketika pak Yuda mengeceknya ternyata masih banyak kesalahan, maka dari itu pak Yuda menyuruh Vanessa untuk membuat ulang skirpsinya agar lebih baik dan benar. Hal itu juga tidak di alami oleh ia saja namun Ansel 'pun sama dia harus menerima kenyataan kalau skripsinya harus mendapatkan revisian ulang dari pak Pandu selaku Dosen pembimbingnya. Mengetahui hal itu sungguh membuat keduanya hampir stress karena mereka harus memikirkan bagaimana lelahnya mengulang kembali skripsi yang jumlahnya tidak sedikit itu.
Dan sekarang karena urusannya dengan Pak Yuda sudah selesai hanya untuk menyerahkan skripsi maka kini Vanessa sudah pulang ke rumahnnya pada sore hari ini.
Vanessa membuang tasnya ke sembarang arah ketika baru saja sampai rumah, ia lalu menduduki pantatnya diatas sofa, sejenak ia memejamkan mata dan menghirup udara dalam-dalam lalu membuangnya secara kasar.
Otaknya kini berputar memikirkan bagaimana capeknya nanti ia yang harus membuat ulang skripsinya itu.
"Hufttt! Hari yang melelahkan." gumamnya.
Matanya kini menatap ke sekitar sudut-sudut rumah, lalu perlahan kedua sudut bibirnya tertarik membentuk lengkungan senyum ke atas. Rasanya ia yang baru saja pulang terlebih awal di banding Rey sungguh membuatnya merasakan suasana rumah ini sepi dan sunyi tidak ada suara apapun apalagi suara berat milik suaminya, dan juga kelakuan random suaminya itu yang terkadang membuat dirinya tertawa lepas.
Vanessa terkekeh bila mengingat sosok suaminya itu. Lalu tak lama kemudian Vanessa merasakan ponselnya yang berada di saku celananya bergetar seperti ada orang yang menelfonnya.
Lalu ia langsung saja meronggoh ponsel dari saku celananya. Vanessa menatap layar ponselnya, seketika Vanessa mengembangkan senyum ketika melihat siapa seseorang yang menelfonnya dengan mode video call itu.
Dengan cepat Vanessa menggeser tombol berwarna hijau untuk mengangkat.
Panggilan Video Call terangkat..
"Assalamualaikum istriku."
Vanessa mengembangkan senyum ketika Rey memanggilnya dengan sebutan seperti itu.
"Wa'alaikumussalam suamiku."
"Kamu udah pulang ke rumah?"
Satu anggukan.
"Udah, ini aku udah di rumah, aku baru aja sampai ini lagi duduk sebentar."
Vanessa mengarahkan kameranya ke arah sofa agar Rey percaya bahwa ia sudah sampai rumah dan sedang duduk.
"Oke oke."
"Iya, kamu ada apa nelfon aku? Kerjaan kamu belum selesai kah?"
"Ngga papa kok sayang, aku cuma mau mastiin keadaan kamu baik-baik aja sampai rumah. Aku sebentar lagi selesai sayang, soalnya barusan aja selesai meeting."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐕𝐀𝐍𝐄𝐒𝐒𝐀 [𝐎𝐧-𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠]
Teen Fiction𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐕𝐀𝐍𝐄𝐒𝐒𝐀 - 𝐹𝑂𝐿𝐿𝑂𝑊 𝐵𝐼𝐿𝐴 𝐵𝐸𝑅𝐾𝐸𝑁𝐴𝑁 - 18+ diharapkan bijak dalam membaca ( BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA! ^-^ ) Vanessa Asya Maudi. Sosok gadis berumur 20 tahun berstatus sebagai pela...