42. Mabuk

353 20 3
                                    

42. Mabuk

Seperti biasa sebelum membaca alangkah baiknya kalian Vote, Vote, Vote dan Vote lagi terlebih dahulu, okay! ^-^.

HAPPY READING!

Akhirnya setelah satu jam mereka menempuh perjalanan jauh menuju ke tempat acara resepsi pernikahan, kini dua mobil milik Rey dan Gavin sudah sampai di sebuah Mansion tempat acara resepsi pernikahan tersebut di selenggarakan.

Mereka sengaja menggunakan dua mobil, karena dimana mereka sengaja melakukannya karena hanya ingin berdua saja di mobil bersama pasangannya masing-masing.

Kini keempatnya sudah keluar dari dalam mobil, keempatnya kini tengah berdiri di depan gerbang tinggi utama Mansion tersebut.

Dengan tangan yang langsung melingkar di pinggang ramping Vanessa dengan possisive, mata Rey langsung tertuju melirik ke area sekitar  Mansion. Jujur saja Rey yang sangat takut kalau istrinya nanti banyak yang melirik ataupun mengusiknya maka itu sangatlah membuat Rey tidak nyaman.

"Mewah juga ya acaranya." celetuk Ansel seraya menatap kagum sekitar pamandangan Mansion tersebut. Dimana sudah banyak sekali tamu yang datang dari berbagai kalangan.

Vanessa menoleh pada Ansel lalu mengangguk menyetujui."Ya jelas lah Sel, secara 'kan Raka itu ga beda jauh sama Rey." balasnya seraya matanya melirik Rey.

Ansel terkekeh. "Iya gue tau. Gue juga cuma kagum aja sama tempatnya, mewah dan sangat indah." kata Ansel tersenyum kagum.

Vanessa menoleh menatap Ansel. "Mana ada sih yang ga kagum sama Mansion sebesar ini?" katanya sambil terkekeh.

"Haha, mungkin orang yang terbiasa tinggal di Mansion? Mereka pasti sudah tidak heran lagi melihat Mansion yang besar, ya kan?"

"Ya lo bener." ucap Vanessa.

Rey semakin mempererat pelukan di pinggang Vanessa. "Sudah-sudah, kalian berdua masih mau ngobrol di sini apa mau masuk ke dalam?"

"Iya nih, sekalian kalo mau ngobrol nanti di dalam aja." sahut Gavin.

Vanessa dan Ansel spontan terkekeh.

"Haha iya-iya ayok kita masuk, kayanya dua lelaki ini sangat tidak sabar ingin masuk ke dalam Mansion itu." kata Vanessa.

"Iya benar, ayok masuk."

Lalu keempatnya kini mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam Mansion tersebut. Melihat sebuah tempat dua pengantin sedang duduk membuat keempatnya melangkahkan kaki menuju tempat tersebut untuk memberikan selamat kepada kedua pengantin.

"Kalian akhirnya datang jugaa." itu suara Sarah yang memang sendari tadi sudah menunggu kehadiran kedua pasangan itu.

"Ah iya Sar, maaf ya kita baru bisa datang sekarang. Maklum tugas kuliah numpuk." kata Ansel dengan candaan.

"Haduhhh Ansel lo bisa aja deh, gapapa kok, gue liat kalian bisa dateng aja gue udah seneng."

Ansel tersenyum. "Haha btw selamat ya Sarah, semoga pernikahan lo sama Raka sakinah mawadah warahmah."

"Iya Sar, gue juga doain semoga pernikahan kalian ini langgeng dan cepet-cepet di kasih momongan ya." timpal Vanessa.

"Aamiin-aamiin, makasih banyak ya Nes, Sel. Buat lo Nes, semoga lo juga cepet dapet momongan juga ya." kata Sarah untuk Vanessa.

Vanessa tersenyum menanggapinya. "Doain aja ya Sar." ucapnya.

Kini mata Vanessa beralih menatap Raka yang berdiri di samping Sarah.

𝐕𝐀𝐍𝐄𝐒𝐒𝐀 [𝐎𝐧-𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang