◃───────────▹
Cewek rambut sepunggung yang lengkap dengan almamater ciri khasnya sebagai anggota Pengurus Osis, berkacak pinggang di depan siswa-siswa yang tengah menjalankan hukuman. Beralih melihat satu persatu teman sebaya dan adik kelasnya yang di tahan sebab tertangkap terlambat masuk sekolah.
Bagaimana tidak di tahan, pukul delapan lebih lima belas menit mereka baru tiba di sekolah. Satu jam mereka berada di sekolah, waktu istirahat pun tiba. Itu artinya mereka melewatkan dua jam pelajaran.
"Teh Kayla yang cantik, yang manis, yang aduhai menggelora sepanjang masa, bebasin kali ini aja boleh ya?" Kayla menatap tajam cowok kelas sebelas yang siap ia hukum push up.
Andreo, namanya. Dia cukup Kayla kenal. Karena Andre salah satu murid langganan hukumannya dan juga salah satu kacung pacarnya.
"Gak bakal, enak aja lo. Suruh siapa telat lagi," sinis Kayla.
"Jam segini udah bukan telat lagi namanya, tapi kalian bolos," sahut Farhat. Anggota Pengurus Osis yang menemani Kayla berjaga. Bukan hanya mereka berdua sebenarnya, ada enam orang lain lagi tapi sedang bertugas keliling ke gerbang selatan dan barat.
Tatapan melas Andre langsung terganti menjadi wajah sinis. "Apasih, gue gak butuh ocehan lo Bang."
Hufth, selalu seperti ini...
"Terserah saya."
"Saya-saya jijik banget, giliran ke pacar orang aku-kamu," seru Ciko yang sedang push up.
"Diem Ciko!" tegur Kayla.
Ciko, teman seangkatannya yang datang bersama Andre itu berdecak sebal. "Kay, lagian kenapa lo mau di tugasin bareng dia. Dia 'kan—"
"Ngomong lagi gue tambah sepuluh seri," sela Kayla membuat Ciko mengangkat tangannya, menyerah.
"Oke."
"Seratus! Huh, selesai juga anjing." Fildan, cowok yang telah selesai menjalankan hukumannya itu menggulingkan badannya ke samping.
"Masih berani ngomong kasar lo?!" Kayla menunjuk Fildan dengan garang.
"Am-pun Bu-Bos," balasnya dengan nafas tersenggal.
Kayla tak menanggapi, matanya beralih pada Andre. "Andre, giliran lo cepet."
"Yah, Teh tangan Andre lagi sakit masa harus push up. Sepuluh seri lagi," ucap Andre memelas.
"Cepet!"
"Kurangin ya ... ya?"
"Nggak!"
"Teh Kayla 'kan baik, cantik—"
"Sekali nggak tetep nggak!" Kayla menggeleng dengan tatapan tajamnya.
Andre berdecak, melirik jengkel Kayla. "Dasar monster galak, jelek, bau. Bisanya ngehukum!"
Mendengar ejekan Andre yang mengarah pada Kayla, Ciko dan Fildan tertawa. Kayla kesal. Lihatlah, tiga kacung pacarnya sedang menertawakan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Berandal
Teen FictionCeweknya murid teladan. Cowoknya murid berandal. Kata orang mereka berdua ga pantes, tapi kata Rayan sama Kayla ini adalah perpaduan yang pas. Meski kadang beda pendapat, tapi siapa sangka kalo keduanya ini dapat julukan pasangan terbucin di sekolah...